Share

Bab 2211

Author: Hazel
Nanti masih sempat mencari tiga wanita jalang itu. Sementara itu, Kenji mengamati Tirta sekilas sebelum kehilangan minat.

Kenji memerintah pasukan militer Negara Yumai di belakang, "Orang Negara Darsia ini benar-benar nggak tahu diri! Beraninya dia bertindak semena-mena setelah sampai di Negara Yumai! Kalian tangkap dia, lalu langsung patahkan kaki dan tangannya. Kalau dia berani melawan, langsung tembak mati saja!"

Bagi Kenji, Tirta hanya orang Negara Darsia biasa. Dia bahkan tidak didampingi pengawal. Biarpun Tirta adalah keturunan keluarga kaya, tidak ada yang tahu Kenji yang memerintah bawahan untuk membunuhnya.

Tentu saja, hal ini karena jabatan Kenji tidak tinggi. Dia tidak bisa tahu rahasia petinggi. Kalau tidak, Kenji tidak akan berpikir demikian setelah bertemu dengan Tirta.

"Oke!" sahut sepuluh pasukan militer Negara Yumai. Mereka yang membawa senapan langsung berjalan ke arah Tirta untuk menangkapnya.

Tirta tetap bergeming. Ekspresinya juga tampak datar.

Namun, Axel mengangg
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2213

    Sesudah beberapa saat, salah satu pasukan militer Negara Yumai berucap, "Ah .... Orang Negara Darsia, beraninya kamu membunuh keponakan Pak Arata! Kamu memang pantas mati! Bunuh dia!"Dua puluh lebih pasukan militer Negara Yumai yang masih hidup langsung menembak Tirta. Mereka tampak seperti menggila.Apa daya, nantinya mereka tidak bisa memberi penjelasan saat dimarahi Arata. Jadi, mereka harus membunuh Tirta.Dor! Dor! Dor! Terdengar suara tembakan beruntun seperti suara petasan.Melihat situasi ini, Axel mengepalkan tangannya dan berucap dengan geram, "Bagus! Biarpun dia itu master, seharusnya dia pasti mati ditembak begitu banyak orang."Tadi Axel hampir kencing di celana begitu melihat kepala Kenji dihancurkan."Pak Tirta pasti baik-baik saja, 'kan?" gumam Hasta.Hasta dan lainnya memang tahu Tirta tidak takut pada peluru. Namun, mereka tetap khawatir melihat begitu banyak orang menembak secara bersamaan. Mereka langsung berdiri dan menghampiri Tirta.Whoosh! Whoosh! Whoosh! Namun

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2212

    Tirta tetap berjalan dengan ekspresi datar. Dahi Kenji berkeringat. Dia merasa seperti diincar dewa kematian dan terjatuh ke jurang tanpa dasar.Hasta berkomentar lagi, "Aku pernah dengar peluru nggak bisa melukai Pak Tirta. Akhirnya aku bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri."Banyak anggota Badan Perlindungan Negara juga menunjukkan ekspresi kagum. Mereka memuji, "Pak Tirta hebat sekali!"Kenji langsung memberi hormat dan berujar tanpa ragu sedikit pun, "Maaf, Pak. Aku nggak sengaja menyinggungmu. Kuharap kamu bisa maafkan aku yang mengganggumu. Ayo kita pergi!"Kemudian, Kenji membawa bawahannya pergi. Axel tertegun melihat situasi ini. Dia segera mengejar Kenji dan bertanya dengan ekspresi panik, "Tunggu dulu ... Pak Kenji, ada apa ini? Bukannya kamu sudah janji mau bantu aku tangkap orang ini? Kenapa kamu tiba-tiba membawa bawahanmu pergi?"Kenji hanya menyahut dengan singkat, "Alasannya simpel. Karena aku nggak bisa menyinggung orang ini!"Selesai bicara, Kenji pergi tanpa be

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2211

    Nanti masih sempat mencari tiga wanita jalang itu. Sementara itu, Kenji mengamati Tirta sekilas sebelum kehilangan minat.Kenji memerintah pasukan militer Negara Yumai di belakang, "Orang Negara Darsia ini benar-benar nggak tahu diri! Beraninya dia bertindak semena-mena setelah sampai di Negara Yumai! Kalian tangkap dia, lalu langsung patahkan kaki dan tangannya. Kalau dia berani melawan, langsung tembak mati saja!"Bagi Kenji, Tirta hanya orang Negara Darsia biasa. Dia bahkan tidak didampingi pengawal. Biarpun Tirta adalah keturunan keluarga kaya, tidak ada yang tahu Kenji yang memerintah bawahan untuk membunuhnya.Tentu saja, hal ini karena jabatan Kenji tidak tinggi. Dia tidak bisa tahu rahasia petinggi. Kalau tidak, Kenji tidak akan berpikir demikian setelah bertemu dengan Tirta."Oke!" sahut sepuluh pasukan militer Negara Yumai. Mereka yang membawa senapan langsung berjalan ke arah Tirta untuk menangkapnya.Tirta tetap bergeming. Ekspresinya juga tampak datar.Namun, Axel mengangg

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2210

    Saat Tirta keluar dari toilet, terdengar suara langkah kaki sekelompok orang di pintu masuk. Axel adalah orang pertama yang muncul.Seorang pria berambut cepak yang usianya sekitar 28 tahun mengikuti di samping Axel. Pria itu mempunyai janggut dan memakai sarung tangan putih.Axel berucap pada pria itu dengan ekspresi menyanjung, "Pak Kenji, maaf sudah merepotkanmu datang jauh-jauh dengan membawa anggotamu. Tapi, orang ini terlalu arogan. Dia bukan cuma memukulku, tapi juga menghina Negara Yumai itu tempat kecil. Dia juga meremehkan pamanmu, Pak Arata."Axel menambahkan, "Kalau bukan karena kami bertiga nggak mampu melawannya, aku pasti sudah cabik-cabik mulutnya!"Axel melontarkan kata-kata yang merendahkan dirinya sendiri, tetapi dia sangat menyanjung orang Negara Yumai. Pantas saja Tirta mentertawakan Axel bawahan negara lain.Pria berambut cepak itu tertawa sinis. Dia adalah keponakan Arata. Namanya Kenji dan dia merupakan perwira di Negara Yumai.Kekuasaan Kenji tidak besar. Namun

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2209

    Kinsella sudah menelepon sekitar delapan kali, tetapi orang tua Lilian sama sekali tidak menjawab panggilan telepon. Sekarang Kinsella baru tahu rasanya tidak ada sandaran saat berada di negara lain.Kinsella yang putus asa berpikir jika tahu masalah seperti ini akan terjadi, seharusnya dia tidak membawa kedua muridnya ke Negara Yumai.Mendengar perkataan Kinsella, Lilian juga mendesah. Dia yang putus ada menanggapi, "Bu Kinsella, ini bukan salahmu. Axel yang jahat, jadi kamu nggak usah menyalahkan diri sendiri. Aku sudah memutuskan kalau dia berani melakukan sesuatu padaku, aku akan bunuh diri. Pokoknya aku nggak akan biarkan dia menyentuhku.""Lilian, jangan bilang begitu. Aku ...," ucap Brianna. Dia ingin menghibur Lilian, tetapi dia juga tidak kehabisan kata-kata dalam situasi seperti ini. Apa pun yang dikatakannya juga tidak bisa mengubah situasi.Seketika ketiga wanita itu merasa sangat putus asa dan tertekan.Tirta berusaha mundur, lalu berdeham dan menenangkan mereka, "Nggak us

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2208

    "Oke ...," sahut Tirta. Melihat Lilian begitu perhatian kepadanya dan tidak memberinya kesempatan bicara, dia terpaksa mengikuti Lilian masuk ke toilet pesawat terbang dengan ekspresi tidak berdaya.Sewaktu berjalan melewati Hasta dan pria paruh baya di sampingnya, Tirta melihat mereka tampak terkejut dan ingin tertawa. Namun, Tirta tidak berkomentar.Melihat tindakan Lilian, Brianna sangat kesal hingga mengentakkan kakinya. Bahkan payudaranya juga ikut berguncang.Brianna mengomel, "Lilian, kamu benar-benar serius membawanya masuk ke toilet! Ruang di toilet sangat sempit, apa kamu nggak takut dia melakukan hal nggak senonoh pada kita di dalam? Dia itu pria berengsek, nanti sudah terlambat kalau kamu menyesal!"Lilian menegaskan tanpa berbalik, "Dia nggak akan berbuat begitu! Kalau dia berani macam-macam, aku langsung dorong dia keluar dan nggak memedulikannya lagi!"Sebelum menyelesaikan ucapannya, Lilian sudah menarik Tirta masuk ke dalam toilet.Brianna yang merasa tidak berdaya men

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status