Share

Bab 278

Author: Hazel
"Aku juga nggak bisa memastikan itu beracun atau nggak. Tapi, biasanya cerita di novel begitu," timpal Tirta sambil menggaruk kepalanya.

"Eee ... rupanya kamu punya waktu untuk baca novel ...." Susanti merasa agak malu. Meskipun demikian, dia tetap menutup mulut dan hidungnya.

"Lihat, ada sesuatu di dinding!" seru Tirta mendadak. Kemudian, dia langsung berlari ke depan.

Dinding yang awalnya kosong tiba-tiba memunculkan sebuah lukisan indah. Terlihat banyak pria dan wanita di lukisan itu. Semuanya berlutut kepada seorang wanita cantik bertanduk naga dengan ekspresi tulus dan terobsesi.

Di samping wanita itu, terlihat seekor harimau putih yang ganas dan seekor burung merah yang terbang di atas mereka.

Jika dilihat dengan saksama, wanita itu berdiri di atas platform. Terlihat juga beberapa ekor duyung yang diikat sedang berlutut kepadanya, seolah-olah akan diberi hukuman.

Tirta juga melihat seekor ular besar berwarna merah melilit pilar besar yang ada di platform. Semua yang ada di lukisa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
hans
***** lanjut bro
goodnovel comment avatar
Eko Nugroho
dah harga mahal putus dijln
goodnovel comment avatar
Teguh Untung
cerita ndak ada kelanjutan belum selesai malah di suruh baca yg lain lucu hahaha ini novel atau apa ......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1773

    Meskipun mobil taksi menabrak tiang listrik, pandangan dan perhatian Tirta hanya tertuju pada gadis itu. Dia berseru, "Astaga ... gadis ini cantik sekali! Auranya sangat luar biasa, kulitnya mulus, dan dia masih muda! Seperti Bi Ayu! Benar-benar gadis cantik berkualitas tinggi!"Shazana, Orion, dan Prita juga kagum dengan kecantikan gadis itu. Namun, mereka tidak melihatnya dengan ekspresi mesum seperti Tirta. Prita memuji, "Paras gadis ini sangat menawan! Dia ini gadis cantik yang bisa memikat semua pria!"Terdengar suara yang kasar. "Dik, kamu kenapa? Apa orang tuamu nggak mengajarimu mengenal lampu lalu lintas? Kalau bukan karena responsku cepat, kamu pasti mati!"Gadis itu memang memiliki tampang yang menawan, tetapi sopir taksi tetap memarahinya setelah turun dari mobil.Gadis menawan itu adalah pendamping pasukan khusus Negara Raigorou yang datang ke Negara Darsia. Dia tahu masalah ini disebabkan olehnya, jadi dia segera berucap dengan perasaan bersalah, "Maaf, aku nggak sengaja.

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1772

    Bahera mengangkat alisnya dan menanggapi dengan pandangan tajam, "Tirta? Kenapa nama ini terdengar sangat familier? Sepertinya tokoh utama dalam masalah Keluarga Hadiraja yang heboh beberapa waktu lalu bernama Tirta."Pria paruh baya itu menimpali, "Pak Bahera, memang itu orangnya. Dia sangat dekat dengan Pak Saba dan Pak Yahsva. Dia juga pelatih baru pasukan khusus. Bahkan, Tirta sering berhubungan dengan Bu Devika.""Hari ini, Pak Coby pergi ke rumah sakit pusat ibu kota bersama Bu Devika dan berselisih dengan Tirta .... Sekarang Tirta dan keluarganya pergi ke mal terbesar di ibu kota dengan menaiki taksi. Selain itu, sepertinya dokter ajaib yang disebutkan Bu Devika itu juga Tirta," lanjut pria paruh baya.Pria paruh baya berjeda sejenak, lalu bertanya, "Pak Bahera, apa sekarang kita perlu mengutus orang untuk mencegat mereka?"Bahera menyahut, "Ternyata memang dia! Tapi ... sehebat apa pun Tirta, sepertinya dia juga nggak berani mencelakai cucuku. Pasti Yahsva dan Saba sialan itu d

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1771

    Belakangan ini, Tirta juga tidak mencari Genta lagi. Dia selalu sibuk bermesraan dengan wanita lain. Genta tanpa sadar merasa dirinya diperlakukan secara tidak adil.Tirta tahu Genta marah. Dia terpaksa menjamin, 'Omonganmu nggak sepenuhnya benar. Kak, jangan marah. Beberapa hari lagi, urusanku sudah beres. Setelah kompetisi selesai dan kondisi Keluarga Hadiraja stabil, aku pasti bantu kamu cari batu spiritual, obat spiritual, dan tubuh yang cocok.'Genta mengancam, "Aku harap kamu nggak melupakan janjimu! Kalau nggak, aku habisi kamu!"'Oke! Kalau aku nggak bantu kamu cari semua itu, kamu habisi aku saja!' balas Tirta.Tirta berharap dihabisi Genta sampai sepuasnya dan tidak kuat jalan. Dia memang berpikir seperti itu, tetapi dia tidak berani mengatakannya karena takut dibunuh Genta.Selain itu, Tirta juga cemas. Dia tetap membutuhkan batu spiritual dalam jumlah banyak untuk membantu Genta atau kultivasi Ayu dan lainnya.Tirta ingat Genta pernah mengatakan ular berkepala delapan pasti

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1770

    Orion memang sudah tahu tentang Saba dan Yahsva dari Tirta, tetapi Shazana tidak pernah mendengarnya. Shazana yang penasaran pun bertanya setelah mendengar ucapan Tirta.Tirta tertawa dan menjelaskan, "Bu, Pak Saba dan Pak Yahsva itu saudara angkat putramu. Mereka juga pejabat senior Negara Darsia. Sebelumnya mereka sudah banyak membantuku. Nanti malam aku akan memperkenalkan mereka padamu."Shazana menanggapi dengan ekspresi terkejut, "Apa? Tirta, kamu menjadi saudara angkat kedua pejabat senior itu?"Namun, Shazana merasa masuk akal setelah memikirkannya. Tirta adalah pemurni energi tingkat pembentukan fondasi. Mungkin kedudukan Tirta tidak bisa menandingi Saba dan Yahsva, tetapi pejabat senior pasti kagum dengan semua kehebatan Tirta. Tentu saja Tirta berhak menjadi saudara angkat pejabat senior.Orion tertawa, lalu menimpali, "Awalnya aku juga nggak percaya, tapi ini memang kenyataan. Shazana, kamu melahirkan putra yang hebat untukku."Wajah Shazana memerah. Dia memelototi Orion da

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1769

    Kali ini, giliran Devika yang menghindari tatapan Marila. Dia menyahut dengan ragu, "Ha? Aku ... karena aku teringat dengan apa yang dilakukan pria berengsek padaku malam itu. Itulah sebabnya aku tahu.""Masalahnya ... biarpun begitu, bukannya kamu sangat membenci Pak Tirta? Kenapa kamu menanyakan masalah pribadi seperti ini? Apa kamu juga ingin mencari Pak Tirta untuk mencobanya?" balas Marila.Marila yang memikirkan kemungkinan ini seketika memelotot. Dia tampak tidak percaya.Devika menanggapi, "Bukan begitu. Marila, jangan berpikiran macam-macam. Aku ... cuma takut kamu terluka. Aku sama sekali nggak penasaran dengan rasanya."Devika tidak berani berlama-lama di rumah Marila lagi setelah Marila menebak pemikirannya. Dia berpamitan, "Marila, aku masih ada urusan. Aku pulang dulu, nanti aku baru cari kamu lagi waktu senggang."Sebelum menyelesaikan ucapannya, Devika sudah buru-buru keluar dari kamar. Marila bergumam, "Astaga ... jangan-jangan Devika juga terpesona pada Pak Tirta?"Se

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1768

    Marila merasa dia tidak bisa menutupinya dari Devika lagi. Dia bertanya dengan perasaan bimbang, "Devika, kamu yakin nggak akan marah?"Devika mengangguk dan menegaskan, "Kamu bilang saja, Marila. Aku benar-benar nggak akan marah."Sebenarnya Devika juga merasa aneh kenapa dirinya tidak marah. Sebaliknya, saat teringat Tirta hendak melakukan hal di luar batas padanya tadi pagi, Devika malah ingin bertanya kepada Marila bagaimana rasanya berhubungan intim dengan Tirta.Namun, Marila tidak tahu pemikiran Devika. Dia benar-benar takut Devika marah pada Tirta lagi. Marila segera meraih tangan Devika dan memohon, "Iya, Devika. Ini memang perbuatan Pak Tirta. Tapi, aku yang menggoda Pak Tirta terlebih dulu. Devika, salahkan aku saja kalau kamu marah. Aku mohon, jangan persulit Pak Tirta lagi.""Aku nggak akan mencarinya, Marila. Kamu nggak usah begini, ke depannya juga sama," timpal Devika.Melihat Marila mengakuinya, Devika menelan ludah. Dia yang sangat penasaran bertanya, "Sakit nggak?"

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status