Share

Bab 64

Penulis: Hazel
"Agatha, kita ini sahabat baik. Kamu nggak mau beri tahu aku karena nggak mau berteman denganku lagi?" tanya Tirta sambil membelalakkan mata.

"Aku ... bukan begitu ...." Agatha menggelengkan kepalanya. Menghadapi pertanyaan Tirta, Agatha menghentikan mobilnya dan mulai bercerita sambil menangis.

"Saat ibuku menikah waktu itu, parasnya masih sangat cantik. Jadi, ayah tiriku itu sangat mencintainya. Tapi setelah beberapa tahun, ibuku mengidap kanker payudara. Meski telah sembuh, payudaranya telah diangkat sebelah. Kemudian ... ayah tiriku ini mulai merasa jijik pada ibuku dan mulai kasar padanya. Selain itu, dia juga berselingkuh di luar. Setelah ibuku mengetahui hal ini, dia langsung mencari ayah tiriku untuk berdebat. Tapi akhirnya, dia nggak pernah pulang lagi ...."

Agatha menangis hingga tersedu-sedu.

"Apa?!" teriak Tirta dengan kaget. Tak disangka ada kejadian yang begitu menakutkan.

"Jadi, ibumu ... dibunuh Baskoro?"

"Itu hanya tebakanku, tapi aku nggak punya bukti ...." Agatha men
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Andar Bung
kamgam biarkan agama jatuh ketangan baskoro atau anaknya gas tirta...
goodnovel comment avatar
Djafar Abidin Girihardja
asik banget ceritanya. jadi penasaran
goodnovel comment avatar
hans
***** asik ceritanya lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2255

    Begitu pejabat diplomatik itu melontarkan ucapannya, wajah Sagara merah padam. Dia berteriak marah, "Sialan, mereka atau kamu yang meremehkan Negara Yumai? Kamu itu pejabat diplomatik yang hidup di Negara Yumai! Bisa-bisanya kamu bicara seperti itu di depan aku dan begitu banyak pejabat?"Sagara memerintah, "Pengawal, seret dia keluar dan bunuh dia!"Suara Sagara yang marah bergema di ruang tamu. Puluhan prajurit yang sama seperti anggota Badan Perlindungan Negara Darsia maju tanpa ragu untuk mengangkat pejabat diplomatik itu keluar.Pejabat diplomatik itu sudah diangkat, tetapi dia berusaha bicara dengan suara serak, "Pak Presiden, apa yang kubilang memang kenyataan. Justru karena aku ini pejabat diplomatik dari Negara Yumai, makanya aku lebih memahaminya daripada Bapak.""Sekarang perkembangan Negara Darsia yang cepat sangat mengerikan. Itulah sebabnya aku mempertaruhkan nyawaku untuk membujuk Bapak berhenti melawan Tirta dan berdamai dengan Negara Darsia. Kalau nggak, Negara Yumai p

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2254

    Ilona memandang Tirta dengan ekspresi kagum. Selain itu, Tirta merasa ekspresi Ilona tampak sedikit ambigu.Tirta mengamati Ilona dengan ekspresi misterius sambil membatin, 'Eh? Jangan-jangan ... Bu Ilona juga ingin aku melatihnya? Apa aku yang berpikiran kotor?'Tirta berencana kelak dia akan mencari kesempatan untuk mencobanya. Sesudah menunggu beberapa saat lagi, tampak anjing hitam yang menggigit ponsel Tirta di trotoar dekat restoran. Dia berlari ke arah Tirta dengan gesit. Anjing hitam terlihat seperti sapi yang kekar.Begitu sampai, anjing hitam membuang ponsel Tirta ke depan kakinya dan mendesak, "Hei, aku sudah sampai. Di mana tempat yang kamu bilang? Cepat bawa aku ke sana. Kita usahakan kembali dalam waktu dua jam."Tirta melambai, lalu ponsel langsung terbang ke tangannya. Dia berjalan ke mobil sambil berucap, "Nggak usah cemas, aku pasti bawa kamu kembali. Ikut aku naik ke mobil. Setelah sampai, ikuti arahanku. Kalau nggak, jangan salahkan pembagianku nggak adil.""Oke, ak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2253

    Arata memang diam-diam mengeluh, tetapi dia yang tahu diri tidak berani berkomentar. Mobil terus melaju sekitar setengah jam lagi dan sampai di restoran khas Negara Darsia yang didatangi Tirta sebelumnya.Mereka bertiga turun dari mobil dan berjalan ke depan pintu restoran. Ketiganya baru menyadari restoran tutup, bahkan pengumuman restoran ditutup ditempel di pintu.Tirta bergumam sembari mengernyit, "Eh, jelas-jelas restoran ini masih dibuka waktu kita pergi. Kenapa sekarang sudah ditutup? Kemungkinan bos menutup restoran dan bersembunyi karena takut terlibat masalah. Tapi, ponselku di restoran hilang dan anjing sialan itu nggak ada di sini. Dia pergi ke mana?"Setelah memeriksa dengan kesadaran spiritual, Tirta tidak menemukan apa pun. Dia mengira anjing hitam akan menunggunya kembali di restoran. Siapa sangka, malah terjadi hal seperti ini.Ilona menyarankan, "Pak Tirta nggak usah cemas. Mungkin staf restoran sudah membantumu menyimpan ponselmu. Apa kamu hafal nomor teleponmu? Aku

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2252

    Penelepon menjelaskan, "Di area perbatasan maritim negara kita dan Negara Darsia, tiba-tiba muncul 20 lebih kapal tempur angkatan laut dan udara Negara Darsia. Bahkan ada dua kapal induk. Ini sinyal yang sangat berbahaya. Presiden suruh Pak Arata segera kembali untuk mendiskusikan strateginya!"Arata melihat Tirta sekilas dengan panik, lalu menyahut, "Ternyata ada masalah begini? Apa yang ingin dilakukan orang Negara Darsia? Pak Alaric, jangan cemas. Beri tahu presiden, aku akan sampai secepatnya."Arata tentu bisa menebak Negara Darsia begitu heboh pasti karena Tirta."Maaf sudah merepotkan Pak Arata, pokoknya Pak Arata harus datang secepatnya," pesan penelepon itu.Saat hendak mengakhiri panggilan telepon, penelepon itu tiba-tiba teringat sesuatu. Dia bertanya, "Oh iya, Pak Arata. Apa kamu melihat Pak Manuel? Aku sudah menghubunginya berkali-kali, tapi dia nggak menjawab panggilan telepon."Arata teringat kondisi Manuel saat mati. Dia menelan ludah dan menjawab, "Um ... aku nggak lih

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2251

    Brianna segera menghentikan Lilian. Bahkan dia mulai marah-marah, "Lilian, kita sudah susah payah kabur dari Negara Yumai. Bisa-bisanya kamu kembali demi pria berengsek itu! Kamu gila ya? Nggak boleh, pokoknya aku nggak akan biarkan kamu pergi!"Lilian berusaha sabar saat membujuk Brianna, "Nggak apa-apa, Brianna. Pak Jawara sangat hebat. Selama ada dia, nggak masalah biarpun kami berada di tempat berbahaya. Brianna, kamu nggak usah khawatir."Kinsella maju, lalu mengeluarkan ponsel dan berbicara dengan ekspresi serius, "Kamu nggak boleh pergi, Lilian. Seharusnya kamu tahu kemampuan manusia terbatas. Biarpun dia sangat hebat, pasti juga bisa kewalahan."Kinsella menegaskan, "Pokoknya kamu nggak boleh kembali ke Negara Yumai yang berbahaya itu. Kalau nggak, aku telepon orang tuamu biar mereka bawa kamu pulang!"Melihat sikap Brianna dan Kinsella, Lilian merasa cemas. Dia menanggapi, "Aduh ... Bu Kinsella, Brianna, kenapa kalian nggak percaya aku? Sebenarnya Pak Jawara itu ...."Masalahn

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2250

    Brianna mencebik dan menanggapi, "Kamu benar-benar bodoh. Aku nggak tahu apa kelebihan pria itu. Barang pemberiannya memang menyelamatkan nyawa kita, tapi kamu juga nggak perlu terus memikirkannya. Kita baru kenal dia setengah hari."Tiba-tiba, Brianna mengangkat alisnya dan buru-buru bertanya, "Oh, aku baru ingat. Lilian, apa identitas pria berengsek itu? Pria tua itu menarikmu ke tepi danau, sebenarnya apa yang kalian bicarakan? Sekarang nggak ada yang mengikuti kita lagi. Cepat beri tahu aku dan Bu Kinsella!"Saat Brianna bertanya, Kinsella juga melihat Lilian.Lilian yang teringat pesan Hasta menggeleng dan menyahut, "Maaf, Brianna, Bu Kinsella. Aku nggak bisa bilang."Brianna makin penasaran melihat Lilian menutupinya. Dia mengangkat tangan dan menjamin, "Lilian, kenapa? Hubungan kita begitu dekat, masa kamu nggak mau beri tahu aku? Bilang saja, aku nggak akan beri tahu siapa pun."Lilian menimpali, "Nanti aku beri tahu kalian kalau ada kesempatan. Pokoknya sekarang aku nggak bisa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status