Share

Bab 975

Author: Hazel
"Serius, Ayah? Kamu nggak bercanda, 'kan?" Mendengar itu, ekspresi Bella langsung berubah dari khawatir menjadi senang. Dia bertanya dengan tidak percaya.

Selama berada di rumah sakit, Bella sangat merindukan Tirta. Sejak berpisah dengan Tirta, dia merasa seperti ada sesuatu yang penting hilang dalam hidupnya.

Sayangnya, Darwan menyuruh orang untuk menyita ponsel Bella agar dia fokus dengan pemulihan. Jika tidak, Bella pasti sudah menelepon Tirta.

"Tentu saja. Kamu putriku, kapan Ayah pernah menipumu?" Darwan tersenyum tulus.

"Hore! Besok pagi, Ayah datang ya. Temani aku untuk urus prosedur keluar rumah sakit! Oh ya, jangan lupa bawa ponselku!" ucap Bella dengan ceria seperti gadis kecil.

"Haha. Oke, kamu istirahat dulu malam ini. Ayah akan kembali ke kantor untuk menyelesaikan beberapa urusan dulu. Besok pagi Ayah datang lagi."

"Omong-omong, ada satu hal yang harus Ayah beri tahu lebih dulu. Nanti kamu harus minta Tirta bantu satu hal ...."

....

Tengah malam, bulan bersinar terang. Di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1777

    Tirta adalah orang yang pendendam. Mana mungkin dia melepaskan pemuda yang berbicara kasar itu? Tirta memang tidak berencana turun dari mobil dan mengejar pemuda itu untuk menghajarnya, tetapi dia harus memberinya pelajaran.Tirta mengeluarkan tangannya dari jendela, lalu menggerakkannya ke arah mobil di depan. Seketika terdengar suara kertak. Bagian belakang mobil Mercedes-Benz G itu langsung penyok karena dihantam oleh telapak tangan super besar. Dua ban belakangnya juga pecah dan kaca mobilnya hancur berserakan di lantai."Sialan, ada apa ini? Apa orang Negara Darsia berengsek itu sengaja menabrak mobilku?" maki pemuda yang mengendarai mobil Mercedes-Benz G. Dia sangat kaget hingga wajahnya memucat.Namun, setelah berbalik, pemuda itu menyadari mobil Tirta masih berjarak sekitar 2 meter dari mobilnya. Bahkan, mobil Tirta tidak bergerak.Gadis yang duduk di kursi penumpang juga kaget. Dia berujar sembari merenung, "Seharusnya bukan ditabrak. Mungkin ada sesuatu jatuh dari langit yang

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1776

    Sementara itu, di mobil taksi. Sebelumnya Tirta mengendarai mobil Mercedes Maybach, jadi dia sedikit kewalahan saat mengendarai mobil manual pertama kali di jalanan yang padat. Bahkan, dia tidak sempat memikirkan Linda lagi.Ketika melewati belokan terakhir menuju mal, mesin mobil sudah mati keempat kali. Tirta yang gundah dan juga gusar menggerutu, "Sialan, mobil ini sangat sulit dikendarai. Kalau nggak latihan sebentar, aku benar-benar nggak terbiasa."Tiba-tiba, pengemudi mobil Mercedes-Benz G baru berwarna hitam yang belum sempat dipasang pelat nomor di belakang mobil Tirta terus membunyikan klakson.Sebenarnya mobil hitam ini terus mengikuti Tirta. Setiap mesin mobil Tirta mati, pengemudi mobil hitam membunyikan klakson tanpa henti.Tirta ingin memaki pengemudi itu, tetapi Shazana yang duduk di kursi penumpang depan menghibur, "Nggak usah pedulikan orang itu, Tirta. Kamu pelan-pelan saja, nggak usah buru-buru. Lagi pula, sebentar lagi kita sampai.""Bu, aku nggak buru-buru," sahut

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1775

    Tirta tersenyum licik dan berkata, "Dik Linda, namaku Tirta Hadiraja. Tapi, aku lebih suka kamu panggil aku kakanda."Linda menyahut, "Kakanda? Oke ... aku pasti mengingatmu. Terima kasih ... tadi kamu sudah bantu aku, Kakanda. Aku harus membereskan urusan penting, aku nggak bisa ikut kamu."Linda melanjutkan, "Apa kamu bisa beri aku nomor teleponmu? Setelah mereka menemukanku, aku akan menghubungimu dan membayarmu ...."Linda baru sampai di Negara Darsia, jadi dia tidak menyadari Tirta sedang memperdaya dan menggodanya. Linda mengingat nama Tirta dengan ekspresi serius dan meminta nomor teleponnya.Shazana dan lainnya sudah duduk di dalam taksi. Tirta terpaksa harus pergi. Sebelum pergi, Tirta tidak lupa berteriak kepada Linda, "Dik Linda, Kakanda nggak mau terima uangmu. Kakanda cuma ingin melindungimu! Ingat, telepon Kakanda setelah urusanmu beres!"Shazana yang duduk di kursi penumpang depan mendesak dengan ekspresi muram, "Cepat jalan! Kalau nggak, aku penggal kepalamu!"Apa daya,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1774

    Tirta yang canggung menarik celananya, lalu berdeham dan mencari alasan dengan mengatakan, "Dik, jangan salah paham. Kakak memang terlahir seperti ini, jadi nggak bisa dilemaskan lagi. Aku nggak berniat jahat padamu."Gadis menawan itu terkekeh hingga menunjukkan giginya yang putih dan lesung pipinya yang manis. Gerak-geriknya benar-benar membuat orang terpikat. Dia membalas, "Kak, kamu pasti bohongi aku ... aku nggak akan terjebak."Tirta menelan ludah dan memuji, "Dik, kamu cantik sekali!"Mendengar pujian Tirta, gadis menawan itu memberi hormat pada Tirta lagi dan berujar, "Terima kasih, Kak. Kamu juga sangat tampan."Setelah bangkit, gadis itu mengalihkan pandangannya dengan malu saat melihat Tirta terus memandanginya. Seketika Tirta makin berhasrat untuk mendekati gadis itu. Dia terus mengajak gadis itu berbincang.Melihat situasi ini, Prita memutar bola matanya dan berkata kepada Shazana, "Kak, putramu nggak bisa jalan lagi kalau melihat wanita. Nafsunya langsung bergelora. Sehar

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1773

    Meskipun mobil taksi menabrak tiang listrik, pandangan dan perhatian Tirta hanya tertuju pada gadis itu. Dia berseru, "Astaga ... gadis ini cantik sekali! Auranya sangat luar biasa, kulitnya mulus, dan dia masih muda! Seperti Bi Ayu! Benar-benar gadis cantik berkualitas tinggi!"Shazana, Orion, dan Prita juga kagum dengan kecantikan gadis itu. Namun, mereka tidak melihatnya dengan ekspresi mesum seperti Tirta. Prita memuji, "Paras gadis ini sangat menawan! Dia ini gadis cantik yang bisa memikat semua pria!"Terdengar suara yang kasar. "Dik, kamu kenapa? Apa orang tuamu nggak mengajarimu mengenal lampu lalu lintas? Kalau bukan karena responsku cepat, kamu pasti mati!"Gadis itu memang memiliki tampang yang menawan, tetapi sopir taksi tetap memarahinya setelah turun dari mobil.Gadis menawan itu adalah pendamping pasukan khusus Negara Raigorou yang datang ke Negara Darsia. Dia tahu masalah ini disebabkan olehnya, jadi dia segera berucap dengan perasaan bersalah, "Maaf, aku nggak sengaja.

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1772

    Bahera mengangkat alisnya dan menanggapi dengan pandangan tajam, "Tirta? Kenapa nama ini terdengar sangat familier? Sepertinya tokoh utama dalam masalah Keluarga Hadiraja yang heboh beberapa waktu lalu bernama Tirta."Pria paruh baya itu menimpali, "Pak Bahera, memang itu orangnya. Dia sangat dekat dengan Pak Saba dan Pak Yahsva. Dia juga pelatih baru pasukan khusus. Bahkan, Tirta sering berhubungan dengan Bu Devika.""Hari ini, Pak Coby pergi ke rumah sakit pusat ibu kota bersama Bu Devika dan berselisih dengan Tirta .... Sekarang Tirta dan keluarganya pergi ke mal terbesar di ibu kota dengan menaiki taksi. Selain itu, sepertinya dokter ajaib yang disebutkan Bu Devika itu juga Tirta," lanjut pria paruh baya.Pria paruh baya berjeda sejenak, lalu bertanya, "Pak Bahera, apa sekarang kita perlu mengutus orang untuk mencegat mereka?"Bahera menyahut, "Ternyata memang dia! Tapi ... sehebat apa pun Tirta, sepertinya dia juga nggak berani mencelakai cucuku. Pasti Yahsva dan Saba sialan itu d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status