Share

Part 23

Pagi itu hening. Baik Binar maupun Rigel, keduanya kompak mengunci mulut untuk tidak bicara. Hanya denting garpu dan pisau yang saling beradu di atas piring yang terdengar. Hingga pancake isi selai coklat yang di bagian puncaknya diberi toping madu dan ceri di masing-masing piring tak bersisa, kedua sejoli itu masih setia tak saling sapa.

Binar beranjak dari posisi duduk, kedua tangannya piawai membereskan piring dan gelas bekas sarapan. Namun, ketika ia hendak membawa barang mudah pecah itu ke dapur, karena pekerja rumah tangga di villanya belum datang, dengan secepat kilat Rigel menahan tangannya.

"Biar aku saja yang cuci," ucap Rigel. Sorot matanya memancarkan kilat dan wajah dingin dengan rahang tegasnya mencerminkan tak mau dibantah. Pada akhirnya, Binar menurut dan kembali menghempaskan bokongnya di atas kursi makan.

Perasaan Binar tak menentu, batinnya tersayat, dan liquid di mata yang sedari tadi ditahanny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status