Share

DDC 14: Membunuh Kecurigaan

“Wa-waalaikumsalam …,” jawab Salwa bersamaan dengan membukakan pintu. Wanita yang saat ini menenteng beberapa kotak makanan itu tersenyum lebar ke arahnya.

“Kamu masih sakit?” tanyanya dengan nada panik. Satu tangannya menyentuh dahi Salwa dan menempelkannya berulang kali untuk memastikan.

“Kok wajah kamu pucat banget? Tubuh kamu juga masih hangat. Aku anterin ke dokter, ya?”

Sederet pertanyaan dari Jihan seakan tak masuk di telinga Salwa. Justru Salwa menanyakan hal lain yang sedari tadi dikhawatirkan.

Karena batang hidung laki-laki yang ia maksud tak terlihat turun dari mobil. “Ka-katanya kamu nggak sendiri?”

Jujur Salwa benci dengan nada yang gugup itu.

Jihan menjawab pertanyaan Salwa dengan antusias, “Oh iya, suamiku tadi mendadak nggak mau diajak karena masih banyak tamu teman-temannya yang datang ke rumah. Jadi ya, udah.”

Oh … syukurlah. Akhirnya Salwa bisa bernafas lega. Seolah olah terlepas dari jeratan tali yang tadi mengikatnya. “Eh, ayo masuk-masuk, Ji
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status