Share

Bab 8

Bab 8

"Bagaimana, Mas?" melihat suaminya terdiam tanpa merespon, Arumi kembali bertanya

"Untuk apa kamu meminta itu, Arumi? Jangan aneh-aneh lah!" Ibrahim melepas kopyah yang dikenakannya, berusaha menganggap permintaan Arumi hanya guyonan semata.

"Kok aneh-aneh sih, Mas? Cuma cium tangan dan kening loh, nggak lebih. Arumi nggak minta Mas untuk menyentuh Arumi di bagian-bagian intim. Lagian yang aneh tuh Mas Ibra lho, masa cium kening istri aja dibilang aneh?" Arumi memprotes.

Ibrahim terlihat menimbang.

"Ya udah kalau Mas nggak mau, Arumi—."

"Ssstttt ... oke oke, nggak usah ngancem-ngancem saya lagi." Ibrahim menyahut cepat, tak ingin lebih lama berdebat dengan Arumi.

"Bener, Mas?" tanya Arumi antusias, binar matanya mewakili isi hatinya.

"Iya, hanya tangan dan kening ya? Tidak lebih!' Ibrahim berkata tegas.

Arumi mengangguk, dengan senyuman mengembang menghiasi wajah ayunya.

Ia lalu meraih tangan suaminya, dikecupnya punggung tangan itu sebagai tanda hormat, lalu dibaliknya tangan I
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Larene Potro Jampeng
bagus ciritanya
goodnovel comment avatar
Khi Yaroh
q suka cerita y
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status