Share

Jangan Hina Ibuku!

Anisa berjalan pelan dengan menahan emosi ke arah kedua temannya. Perhatian publik kini berpusat padanya. Tentu saja karena tokoh utama cerita yang sedang berlangsung sekarang ada kaitannya dengan Anisa.

"Maaf, aku lama, Ra," kata Anisa saat sudah berada di meja Rara dan Karisma.

Rara tersentak, tetapi berbeda hal dengan Karisma.

"Astagfirullah, Sa. Kamu udah lama ada di sini?" Rara terlihat kaget serta panik, takutnya kalimat Karisma terdengar. "Ayo, duduk!" Kembali Rara meminta Karisma melakukan itu.

"Nggak perlu, Ra!" Karisma menolak.

Anisa menghela napas lelah. Kesalahpahaman di antara dirinya dengan Karisma harus segera terselesaikan, walaupun memang sedikit sulit karena Karisma berwatak keras kepala di antara mereka.

Anisa menatap Karisma di samping kanan. "Ma, aku minta maaf kalau hati kamu merasa tersakiti, tapi alangkah baiknya kalau kita menyelesaikan ini secara pribadi saja tanpa harus menyinggung hal-hal yang tidak perlu dikeluarkan."

Karisma menyunggingkan senyum sinis, m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status