Share

Tak Sudi!

"Kakak datang." Anisa seketika berjalan cepat menghampiri Fatur yang masih di ambang pintu. Tampak jelas raut wajah bahagia dari perempuan tersebut.

Manja, mungkin itu satu bentuk ekspresi dari Anisa. Sebab sudah terbiasa bersama Fatur sejak kecil.

"Assalamualaikum, Dek. Maaf, Kakak baru sempat menjenguk." Fatur memeluk Anisa yang lebih dahulu memeluk tubuhnya. Hangat penuh rindu, sebuah ungkapan bahasa tubuh keduanya. "Adiknya Kakak masih saja manja."

Tidak peduli diperhatikan Azman saat ini, Anisa memilih menenggelamkan wajah di dada sang Kakak. Kerinduan yang bercampur dengan keinginan ikut kembali ke rumah tidak bisa terbendung. Di sini rasanya kurang nyaman, tetapi Anisa perlu menutupi dan terus tersenyum. "Wa'alaikum salam. Kenapa Kakak nggak datang ke kampus?" tanya Anisa.

"Maaf, Kakak baru ada di rumah minggu-minggu ini. Toko cabang di luar kota sedang ada masalah," jawab Fatur.

Azman sendiri belum beranjak dari tempat berdiri. Memperhatikan kemanjaan Anisa yang tidak pernah i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status