Vika pulang begitu saja dan tidak menitipkan absen atau ijin terlebih dahulu.
Sementara dikelas Riki sudak memulai kelas seperti biasa, awalnya semua berjalan lancar sampai Riki menerima buku absen disitu terlihat nama Vika diberi keterangan A.
Lalu Riki mengambil ponselnya dan segera mengchat vika.
Riki : Vik, kamu dimana? Sakit?
Riki : tadi saya lihat kamu kuliah kenapa jam saya kamu malah absen
Karena vika sedang menyetir motor pasti dia tidak membuka ponselnya dan Riki mulai cemas karena Vika tidak langsung membalas chat nya.
Lalu Riki tidak sengaja berpapasan dengan pandangan Angga, ya Angga memandangi Riki dari awal Riki masuk kelas sampai pas mata mereka bertemu, lalu Riki menyadari tatapan itu tidak biasa, Angga seperti ingin mengajaknya berduel,menantang sekali dan terlihat sangat tidak sopan untuk seorang mahasiswa kepada dosennya.
Lalu Riki menyadari mungkin ini berkaitan dengan tidak masuknya Vika.
Riki mengendarai mobilnya menuju rumah, begitu sampai dirumah lelaki jenjang itu mencari ponselnya untuk menghubungi Vika. Wajah Riki terlihat serius dan saat itu juga aura lelakinya terlihat jelas wajah tampannya memerah karena emosi tapi dia berusaha mengontrolnya karena ponselnya sudah menyambung ke Vika. "Hallo vik,kamu lagi apa? Ada yang saya mau bicara kan." "Ya Mas,, " Tadi kenapa bolos mata kuliah saya? Apa ada hubungannya dengan Angga???" Vika mulai bingung dan berusaha tidak menceritakan masalahnya kepada Riki tetapi sebagian hatinya ingin berkata jujur. Belum sempat vika menjawab Riki melanjutkan. " Tadi Angga ngobrol-ngobrol sama saya, dia tidak terima kamu putuskan,bahkan dia nekat menyerang saya, jadi mulai sekarang kamu harus jujur biar saya bisa bantu kamu vik". "Jangan kamu pendam sendiri,kalo kita mau memulai hubungan baru kita harus hadapi semuanya bersama." "Iya Mas,, sepertinya dia benar-benar tidak terima,
Beberapa hari berlalu tanpa ada yang berubah vika masi kuliah seperti biasa, hanya saja beberapa hari itu Angga tidak terlihat dikampus, dalam benak Vika dia penasaran dan ingin mencari tau keberadaan Angga, Vika menampik dalam hatinya masi ada rasa, menurutnya ini hanya kepedulian sesama teman saja. Vika takut hanya karena urusan cinta Angga menyia-nyiakan kuliahnya, itu kan terlalu berlebih-lebihan. Menurut Vika harusnya Angga bisa dewasa dan menerima semua ini dengan lapang dada lalu melanjutkan kuliahnya dan dia bisa mulai berhubungan baik lagi dengan wanita lain, ya menurut Vika sesedarhana itu. ........ Angga pulang kerumahnya karena ia sudah merasa frustasi dikosannya yang hampa tanpa kehadiran Vika. Jarak rumah dan kampus membutuhkan waktu satu jam perjalanan,dengan pertimbangan itu Angga memutuskan kuliah sambil kos diarea dekat kampus, karena jadwal kuliah yang tidak tentu. Angga bukan lelaki yang kesepian yang seperti Vika b
Pagi ini Angga terlihat dikampus ya dengan gaya senyum-senyum seakan dia sangat bahagia.. Vika melihatnya dengan senyuman kecut, ya vika sama sekali tidak cemburu justru vika merasa Angga kekanakan sekali untung saja hubungannya sudah berakhir. Kuliah hari jadwal pakRiki, ya vika berusaha sebiasa mungkin, hubungan nya dengan Riki juga masi sekedar chat formal. Mungkin karena perbedaan usia atau profesi Vika masi merasa canggung tapi tidak mempengaruhi rasa tertariknyA pada Riki. Membayangkan Riki saja bisa membuat Vika tersenyum girang, entahlah sepertinya Vika benar-benar sudah jatuh cinta pada dosen manis itu. "Hai teman-teman bulan depan datang ya, kalian aku undang semua, undangan nya menyusul,"angga tiba-tiba berbicara dibnagkunya dan menghadap kebelakang dimana teman-teman langsung melihatnya antusias. Ada yang langsung bertanya "Undangan apa ngga?" Yang lain menyauti, "Nikah juga ngga?wah
Vika mengenakan kebaya putih yang anggun dan indah sekali, wajahnya penuh dengan riasan yang sangat pass diwajahnya yang cantik siapapun yang memandangnya pasti akan terpesona. Hari ini hari yang tidak pernah aku lupakan dalam hidupku, banyak doa dan harapan ku didalam pernikahan ini, ucap Vika dalam hatinya. Lalu tiba waktunya Riki mengucapkan janji suci ijab qobul pernikahan didepan orang tua mereka, semua berjalan dengan lancar dan hikmat. Vika menunggu dikamar sampai ia mendengar bunyi orang-orang berkata sah. Hatinya begitu lega dan bahagia, senyuman tulus tampak diwajahnya. Lalu Riki diiringi petugas kua dan orang tua Vika memasuki kamar dimana vika menunggu lalu Vika diminta mencium tangan Riki dan menandatangani dokumen-dokumen. Riki terlihat gagah dan tampan senyuman nya begitu manis, Vika salah tingkah dia benar-benar terlihat tersipu malu. Mereka berdua lalu dipersilakan menduduki kuade dan menemui tamu undangan.
"hah? Kok aneh? Bukannya dia tidak terima kamu putusin?" " Aku juga gak tau mas, sudah ngapain kita bahas Angga terus,kita doain saja semoga acara nikahan nya lancar seperti kita." Vika menyela pertanyaan Riki agar tidak terlaku ingin tahu urusan itu. Lalu Riki menatap Vika dan tersenyum. "Vik, jangan takut ya,, harusnya kita mencoba yang umumnya suami istri lakukan.". Vika tersenyum dan mengangguk, lalu riki mulai memberanikan mencium bibir kenyal Vika ,Vika sudah sering melakukan itu dengan Angga, jadi terlihat sekali Vika terlatih memainkan lidahnya. Mereka berdua dikuasai nafsu halal sesekali mereka melepas ciumannya dan melanjutkan lagi, hingga akhirnya Riki berhasil membuka piyama Vika dia bermain-main dengan produk Vika yang sensual tak butuh lama Riki segera membuka bagian celana vika lalu mencoba memasukkan benda tumpul milikny.. Vika sedikit meringis kesakitan lalu Riki menenangkan dan berkata "tahan ya sakitnya cuma sebentar
Vika dan Riki menikmati liburan mereka dengan bahagia, mereka saling mengenal satu sama lain. Awalnya malu-malu lalu mereka menjadi saling menyanyangi tak disangka hanya waktu beberapa hari menjadi suami istri mereka sudah saling terbuka dengan segala hal. Termasuk hubungan nya dulu dengan Angga , sebenarnya Riki malas untuk membahasnya tetapi Vika tidak ingin merasa bersalah dengan menyembunyikan sesuatu dari Riki, Vika mulai menceritakan awal pertemuan hingga akhirnya dia menjalin hubungan dengan Angga dan juga akhir yang membuat mereka berpisah. Dengan cerita dari Vika Riki merasakan Vika sangat jujur dan ingin yang terbaik dengan hubungan pernikahan ini. Riki sama sekali tidak pernah meragukan Vika, meskipun ia tau dulu vika memiliki kekasih,dia tetap yakin Vika gadis yang baik,dan soal hubungannya dengan Angga itu hanya romansa anak muda yang menurutnya wajar-wajar saja. ....................................
Vika mulai terbiasa menjadi istri yang baik dari Riki suaminya yang manis. Dia melayani Riki sepenuh hatinya, dia mulai belajar memasak dan mulai membuat menu favorit suaminya. Riki dibuat terkagum-kagum pada Vika, saat vika sedang nonton televisi Riki hanya memandang wajah Vika sesekali dia menciumi kening Vika untuk menunjukkan betapa bersyukurnya Riki mendapatkan Vika. "Vik, mas pengen cepat diberikan keturunan semoga kamu bersedia ya hamil diusia muda, mas gak sabar pengen liat calon anak kita kira-kira mirip siapa ya."vika dan riki bersamaan tersenyum dan penuh harap. "Semoga ya mas mudah-mudahan Vika bisa cepet kasi mas anak." " Iya kamu jangan terlalu capek, nanti mas carikan pembantu buat bantu kamu urus rumah jadi kamu hanya fokus kuliah saja, agar keinginan kita terwujud cepat ya." " Gak usah mas, Vika bisa kok dan sama sekali gak capek..mas kan rajin banget Vika hanya bersih-bersih biasa aja sama masak b
Vika terus menangis dan memohon kepada Angga agar tidak melakukan perbuatan yang keji kepadanya. Tetapi angga sepertinya sudah dikuasai nafsu setannya, dia melakukannya kepada Vika dia memperkosa wanita yang sudah bersuami itu. Vika terus memohon dan mengingatkan Angga bahwa dia telah memiliki suami dan diapun juga sudah menikah dan memiliki istri. Tetapi seperti tidak mempedulikan apapun dia melanjutkan permainannya tanpa pedulikan tangisan dari vika. Angga tetap melanjutkan sampai dia selesai mengeluarkan kepuasan yang dia inginkan. Sementara Vika hanya menangis sejadi-jadinya, dan Angga mengembalikan bajunya dan berkata " pakai saja bajumu sebelum ada yang datang kesini, kalau kamu mau diajak kerjasama harusnya semua ini tidak akan diketahui pasangan kita, bukannya kita sudah sama-sama menikah, apalagi yang kamu takutkan Vik.." "Tidak akan ada bekas apa-apa dan jika nanti kita beruntung kita akan dapat