Tiga hari setelah Adu argumen Vika dan Angga tak saling chat, Angga ngambek sebelum Vika bisa memberi alasan yang pas untuk orang tuanya Angga tidak mau membahas apa-apa lagi.
Vika merasa bersalah dan bingung,tapi nuraninya tetap tidak mau mengecewakan orang tuanya, bahkan Vika sadar akan kesalahannya, seharusnya memang tidak pernah mencoba-coba hubungan yang tanpa Restu agama dan orang tua.
Dari awal yang polos tidak pernah mengenal laki-laki sampai bahkan Angga suka memaksany ikut pergi ke kosan dengan berbagai alasan, setiap ada jadwal kosong Angga tidak pernah membiarkan Vika pulang atau menghabiskan waktu lama-lama dengan teman wanitanya, dia begitu posesif dan menguasai Vika,,Vika yang penurut awalny tersanjung tapi belakangan dia sadar kalo ini semua salah, kalau memang Angga sayang sama dia harusnya dia yang menjaganya bukan malah mencuri kesempatan..
Awal malu-malu sampai berani gandeng-gandeng tangan bahkan sekarang dia selalu mencuri kesempatan ke kosan hanya untuk mencium bibir dan sesekali tangannya melunjak, tapi Vika selalu menolak dan mengingatkan kalo seharusnya tidak boleh begini, selalu Angga marah dan memaksakan kehendaknya..
Vika benar-benar merenungi dan sangat menyesali dia sadar mungkin memang sebenarnya vika hanya ingin coba-coba pacaran bukan karena benar-benar mencintai Angga..
Sementara ditempat lain, Riki mengajar dikelas sebelah,dan memulai materi, seperti biasa dia memang dosen yang manis dan bersahaja, jika dia tersenyum pasti menular semua pasti ingin membalasny tersenyum, dan yang lebih parahny lagi semua mahasiswi nya tidak sedikit yang menggodanya,, tapi ada sisi lain dari dirinya yang benar kaku dan tidak mudah merespon kecentilan muridny itu..
Vika lewat pas didepan kelas ia mengajar dan tanpa sengaja tatapan mereka bertemu, dan tanpa ia sadari Vika tersenyum lembut kearahnya hingga ia juga membalas senyumannya.
Dan yang tak terduga dia keluar dari kelas dan menyapa Vika,,wooww sunguh jantung Vika seakan loncat dari tempatnya..
"Vika.. tugas kmu sudah saya terima, tidak ada revisi untuk itu.. Riki tersadar dan merasa bodoh kenapa dia yang harus repot-repot menegur vika bukanya dia dosennya,lalu ekspresi wajahnya berubah datar lagi padahal belom sempat vika menjawab dia sudah benar-benar sok cooll lagi..
"Baik pak.. Vika menunduk dan terseyum lalu pak Riki masuk kembali dan vika lari ke toilet Vika Sungguh gugup dan tak menyangka akan disapa oleh calon suaminya itu...
Sari sudah tau tentang perjodohan sahabat ny itu,jadi dia tidak heran Vika jadi gugup begini..
"Yaelah baru juga disapa calon bojo sudah gemeteran aja.. sari tertawa sambil mengejeknya..
"Duh gimana ya sar,kenapa aku baru ngerasa gini ya pdahal pas sama Angga aku gak pernah segugup.ini,, tanya vika heran..
"Ini namanya kasmaran vik, dinikmatin aja,, kalo soal Angga,aku nyesel vik pernah maksa kamu buat mencoba hubungan dengan cowok itu, kayaknya dia kurang baik buat kamu,, dulu aku dukung karena dia kelihatan benar-benar niat ngejar kamu tapi nyatanya tau kamu dijodohin bukannya malah maju buat ke orangtuamu malah dia nyalahin kamu,cowok apaaan tuh..
Vika @_@ ... Aku tidak tau harus gimana sar,aku bingung..
"SUdahlah jangan dipikirin,udh yuk masuk bentar lagi kuliahnya dimulai.. vika dan sari langsung melangkah ke kelas.
Mereka tiba dikosan lama Angga, mereka memutuskan Vika masuk sendiri, tetapi kedua lelaki itu berjaga didepannya. Tok tok tok "Angga aku tau kamu ada didalem, bukain ya." " Kamu sama siapa?" Suara dari balik pintu. "Aku sendirian." Klek.. pintu dibuka, Vika segera memasuki kamar dan melihat sekeliling kamar, dia terkejut melihat semua dinding yang penuh dengan foto Vika, seingat Vika dulu kamar ini bersih dan nyaman. Kenapa sekarang jadi suram dan semua dinding diisi dengan foto nya, benak Vika. Apakah Angga begitu mencintainya hingga seperti terlihat frustasi berat. Lalu Vika melihat Amira yang sedang tertidur pulas dan dia melangkah ingin mengambil anaknya, lalu tiba-tiba pintu tertutup rapat dan seseorang memeluk nya dari belakang. "Aku kangen kamu sayangku." Itu Angga yang sudah hilang akal. "Angga kamu kenapa jadi gini sih ngga, lepasin aku ini istri orang! " "Sem
Saat Vina perjalanan pulang kerumah Vika tanpa mereka sadari Angga mengikuti dibelakang mobilnya.Tepat saat Rendi turun dan membuka gerbang, Angga mengetuk pintu mobil Vina, Vina dengan polosnya membuka kaca mobilnya, lalu Angga menarik paksa Amira yang ada digendong an Vina.Vina menjerit... tetapi Angga begitu gesit , menggendong Amira dan segera mengemudikan mobilnya lalu Rendi yang panik mendengar teriakkan Vina segera berlari mengejar mobil masnya itu.Tetapi mereka kehilangan jejak, Rendi berusaha menghubungi Angga tetapi tidak ada Jawaban, dia juga berusaha menghubungi mbak iparnya tetapi juga tidak diangkat.Mereka memutuskan mencari ke apartemen Dewi, saat mereka mau berangkat Vika datang dan segera menghentikan jalan mereka lalu bertanya Amira,Vina menangis tak tau lagi mau alasan apa kepada mbaknya.Vina menceritakan detail dari awal dia bertemu Angga, dia jug
Drtt drtMas Angga : Sudah sampai? bagaimana anakku?Mas Angga : Aku kangen banget bisa gak aku ketemu, usahain ya ren,Mas Angga : Mas percaya sama kamu.Rendi : siap mas tunggu kabar yaRendi mendapat chat dari Angga, dan segera membalasnya, Vina yang sudah sangat curiga tidak bisa menahan mulutnya untuk tidak bertanya."Mas, chatting an sama siapa? Mas Angga??""Kok kamu tau Vin, ngintip ya, " goda Rendi kepada Vina yang terlihat serius" Mas deket banget ya sama mas Angga,kemarin aku tidak sengaja baca notifikasi dari Mas Angga, apa Sekarang juga chat dari mas Angga?"" Iya, Mas Angga kan sodaraku satu-satunya, ya pasti kita deket banget, oiya mas Angga dan mbak Dewi suka banget loh sama Amira, kira-kira bisa nggak ya kamu ijin ajak amira jalan-jalan sebentar terus kita mampir apartemen mbak Dewi, gimana? Pasti mereka seneng banget, kasian mbak sama mas pengen banget cepet punyak baby.""Ad
"Amira ini kok gak mirip kamu sama Riki ya Vik," celetuk Angga."Mungkin mirip kakek neneknya mas," ucap dewi yang sudah disamping Amira dengan mengelus-elus pipi Amira yang gembul."Oiya mungkin aja, ya udah kami pamit ya terimakasih." Ucap angga."Doain cepet nular ya, sambil mencubit pipi Amira, "semoga kita bisa jadi keluarga yang baik dan melupakan salah paham dimasalalu ya" ucap dewi sambil menyalami Vika."Aamiin ." Jawaban Vika singkat dengan senyum ringan.Setelah mereka menghilang dari pandangan nya Riki menepuk bahu Vika."Sabar ya sayang, jangan terlalu dipikirin, kamu udah berhasil sabar, aku bangga."" Sabar apanya mas,dia bilang kesalah pahaman dimasalalu, kesian banget isterinya percaya sama lelaki bejat gitu.""Mungkin dia hanya cari topik obrolan biar bisa ngobrol sama kamu."" Hadeh, liat mukanya aja aku males apalagi ngobrol, harusnya mereka menghindar aja gak usah ajak omong aku."" Ya udah-ud
Setelah prosesi lamaran kemarin, kedua keluarga setuju untuk segera melangsungkan pernikahan.Kedua belah pihak setuju melangsungkan pernikahan nya dibulan ini bulan yang sama dengan lamaran hanya berjarak tiga minggu.Walaupun terlihat seperti sangat terburu-buru, mengingat Vina yang telah mengandung duluan Ibunya takut perutnya semakin membesar , khawatir omongan tetangga.Acaranya juga dibuat seringkas mungkin, acara akad dan resepsi sederhana untuk mengundang para kerabat, teman-teman sekolah dan tetangga saja.Setiap hari Vika menyempatkan mampir ke rumah ibunya untuk sekedar membantu keperluan pernikahan, walaupun tak banyak yang bisa dia bantu karena sudah repot dengan si mungil Amira.Sedangkan Angga tetap saja mengganggu Vika, ada saja yang dia mau tanyakan seputar urusan adik mereka yang akan segera menikah, setiap hari dia menelepon Vika seolah-olah ada masalah y
Tamu yang dinanti akhirnya tiba, tak banyak rombongannya hanya 2 mobil , mereka hanya membawa keluarga inti dan sodara dari ibu dan bapaknya saja, sepupu ataupun keponakan jauh tidak ada yang ikut menghadiri, mungkin menunggu hari pernikahan baru semua keluarga besarnya akan hadir.Vika gemetar melihat Angga yang datang dengan istrinya tersenyum seperti pasangan serasi, Riki menggenggam tangan Vika dan membisikkan kata-kata agar Vika tenang.Vika berusaha tegar dan juga memberikan senyum palsunya kepada semua tamu, sehingga suasana jadi hangat, walaupun semua keluarga Vika yang tau akan perbuatan Angga melihatnya sedikit kesal, tetapi demi Vina semua orang berpura-pura seakan tidak ada apa-apa.Acara berjalan lancar , sampai Amira yang sedang tertidur menangis, lalu Vika membawanya menyalami tamu yang sedang berpamitan pulang." Ya Ampun lucu banget anaknya, ucap dewi istri Angga yang sudah mendambakan kehadiran anak. Anggapun menoleh