Share

16 Melobi

"Teman, Bang. Taulah dia sedikit belok," jawab Serli sambil mencontohkan maksudnya dengan mengayunkan jemarinya. "Nih, aku sengaja dah siap kayak gini untuk bertempur lagi, dan tentunya menyenangkanmu." Serli kembali bergelayut manja di leher Radit dengan menautkan kedua tangannya.

Lelaki itu tentu saja hilang kendali. Pikirannya pun teralihkan seiring aliran darah yang bergejolak tak karuan karena denyut jantung memompa semakin kencang.

"Tapi, benar, ya. Jangan bohong. Awas kalau bohongin Abang!" Ia mencubit bibir wanita di depannya.

"Tentu dong, Bang. Kok, Abang gak percaya banget sama Serli?" ucap wanita itu dengan meyakinkan, walaupun sebenarnya dia juga terlihat sangat khawatir.

Ia berharap Radit tidak melihat sosok di balik sambungan video call tadi. Serli masih terus merayu lelaki bercambang itu agar segera luluh.

Radit kembali melepas rangkulan tangan wanita di sampingnya.

"Kenapa, Bang?" Serli tidak mengerti dengan reaksi Radit, sangat cepat berubah.

"Aku rasa kau sedang b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status