Share

15 Serly dan Suara itu

"SERLI ... cepat buatkan kami makan! Abang sudah lapar." Radit sudah tidak bisa menahan diri. "Abang tunggu ya, di dapur!"

Lelaki itu segera pergi dan tidak menunggu jawaban wanita itu. Ia tahu Serli akan memberikan alasan lagi. Jadi, dia memutuskan pergi dan menunggu di ruang makan saja.

Wanita yang sedang berbaring itu membisu karena keterkejutannya. Bentakan keras suara lelaki tadi membuatnya sakit hati.

Selama setahun memiliki hubungan dengan lelaki itu, dia tidak pernah diperlakukan seperti tadi. Lelaki itu selalu bersikap baik, romantis dan memanjakannya. Namun yang baru saja ia dengar telah mengubah pandangannya tentang lelaki itu.

Hampir setengah jam, Serli belum keluar dari kamar. Radit mulai gelisah dan juga meradang. Wanita yang ditunggu belum juga menampakkan wajahnya atau pun beraktivitas di dapur.

Radit pergi ke luar untuk memarkirkan kendaraannya yang sembarang saja disimpan saat tiba di rumah. Kesal dan jengkel di kantor belum hilang, kini muncul kekesalan baru te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status