Share

Baik, Aku akan Melamarmu

Hera tersenyum pahit. Tampak raut lelah tergambar di wajahnya. Membuat Iren miris dan kasihan.  

“Pasti, Hera! Pasti!” Iren menarik Hera, memeluknya erat tanpa merasa risih mengingat baju Hera yang basah.

“Kau tahu, Hera. Belum bertemu saja aku sudah sangat membenci mantan suamimu. Apalagi jika aku sudah melihat wajahnya. Dia adalah satu-satunya lelaki yang paling pengecut dan brengsek di dunia ini.”

Hera tak menanggapi ucapan Iren. Ketika membalas pelukan Iren, Hera menumpahkan rasa sakitnya ketika Gama mengujarkan kebenciannya yang begitu dalam.

Hera paham. Wajar saja Gama membencinya. Karena Hera tahu ialah yang sudah membuat ibu dari lelaki itu menderita sakit keras hingga akhirnya meninggal.

Jadi Hera tak terlalu menyalahkan Gama jika kebencian mendalam di hatinya.

*** 

Hari ini Dokter Andress sudah membolehkan Mentari pulang ke rumah. Karena melihat kondisi Mentari yang sudah sedikit membai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status