Share

68. Dua Pilar Cinta

Baik Raihan maupun Rania sontak menahan napas. Tubuh keduanya membeku bak disiram air es di udara dingin. Akan tetapi, jantung mereka justru memacu lebih cepat dibanding beberapa detik yang lalu.

“Ratnawan butuh orang yang dipercayanya untuk menjaga Rania, dan Bapak butuh uang untuk keperluan hidup kamu, Raihan,” ungkap Rojak, “kamu bisa lihat ladang yang kita punya sekarang, Han. Itu Bapak beli dengan uang hasil pemberian Ratnawan, bekal untuk masa depan kamu.”

“Bapak pasti bohong,” tolak Raihan dengan pandangan tak percaya, “Bapak pasti bohong. Ini gak mungkin, Pak.”

Sementara itu, Rania kontan menutup wajah dengan kedua tangan. Tangisnya kembali pecah ketika mendengar ucapan tersebut. Hatinya seakan retak laksana gelas kaca yang dijatuhkan dari ketinggian.

“Bapak bukan pembohong!” hardik Rojak sembari melayangkan tamparan lagi. “Tapi kamu tenang aja. Pernikahan ini akan segera berakhir.&

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status