Beranda / Romansa / Duda Meresahkan / Bab 5. Sikap jahat Farida

Share

Bab 5. Sikap jahat Farida

Penulis: Nur hapidoh
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-22 21:28:23

Tok tok tok

Suara ketukan pintu diluar kamarnya mengagetkan Lea yang masih merasakan dilema saat ini. Jika dia bangun dan diam saja saat tahu dirinya ada dalam pelukan Bayu, pasti lelaki itu akan kegedean rasa, mengira dirinya mengharap sentuhan suaminya. Tapi kalau ributpun dia pasti malu mengingat mereka sudah sah sebagai suami istri.

'Duh, gimana ini?' batin Lea masih berusaha untuk tetap pura-pura tidur. Dia sebenarnya merasa sesak karena lengan kekar Bayu yang melingkar di pinggang rampingnya dengan begitu nyaman, 'aih, dasar duda lapuk! Bilang jangan dekat-dekat malah dia yang main nyosor kek gini. Bikin aku kesulitan nafas kek gini, gimana ini?' keluh Lea dalam hati.

Tok tok tok

"Kak Bayu, bangunlah! Kenapa sudah siang belum juga pada keluar sih? Kak Bayu!" Teriak Farida yang sudah tidak sabar menunggu seseorang membuka pintu kamar sang kakak tercinta. 

"Kak Bayu, apa pengasuh itu membuat kamu ga bisa tidur semalam?" tanya Farida yang mulai kesal.

Bayu yang merasa terganggu dengan teriakan Farida hanya memicingkan mata karena silau dengan sinar matahari yang menerobos melalui celah jendela yang sedikit terbuka tirainya. "Sayang, kamu buka pintunya. Aku masih ngantuk!" Pinta Bayu yang kemudian melanjutkan tidurnya kembali.

Deg!!

"Sayang?" 

Bayu yang tampaknya mendengar suara Lea sontak membuka matanya. "Aih, kenapa kamu dekat sekali denganku?" tanya Bayu seperti yang tak berdosa sama sekali.

Lea membelalakkan matanya melihat ekspresi Bayu yang seakan berpikir bahwa dirinya yang nyosor duluan pada duda lapuk itu. "Ih, ga salah tuh?" tanya Lea yang terlihat jengkel. Tetapi dia berusaha untuk mendamaikan debaran jantungnya yang terus bertalu-talu.

Lea langsung bangkit dari tempat tidurnya, Lea tampaknya lupa bahwa dirinya hanya menggunakan piyama yang tipis dan menerawang yang tadi malam disediakan oleh Mbok Dari. "Ada apa sih, pagi-pagi gini udah ribut di kamar orang!" Kesal Lea yang masih menguap karena mengantuk.

Farida melotot sempurna saat melihat penampilan Lea berdiri tengah di hadapannya. Dengan tidak sopan dia pun mendorong tubuh Lea hingga hampir terjatuh dan langsung masuk ke dalam kamar. "Eh, dasar adik ipar ga ada akhlak! Pagi-pagi sudah ganggu pengantin baru." Kesal Lea yang mau tidak mau lalu mengikuti Farida melangkah masuk ke dalam kamarnya.

Farida langsung menarik tangan kakaknya yang masih begitu nyenyak dalam tidur. "Kak, bangun! Bukankah Kakak sudah janji padaku, tidak akan menyentuh pengasuh ini? Lalu apa ini?" tanya Farida yang melihat kamar itu berantakan seperti kapal pecah.

Lea yang berdiri tidak jauh dari tempat Farida, dia tersenyum penuh kemenangan karena berhasil membuat Farida kebakaran jenggot. "Eh, kamu! Pengasuh ga tahu diri! Kenapa kamu berpakaian tidak senonoh seperti itu, hah? Kenapa ga jual diri sekalian!" Sengit Farida kesal luar biasa.

Apalagi Faridah masih melihat Bayu yang belum juga mau bergerak dari tidurnya. Padahal dia sudah menggunakan segala cara untuk membangunkan kakaknya. "Ih, kamu ga tahu ya? Aku kan emang udah jual diri. Kakak kamu itu pelanggan tetapnya. Lihat tuh, dia kelelahan karena semalam suntuk bertempur denganku. Kenapa, iri ya? Kasihan!" Ejek Lea dengan senyumnya yang membuat Farida kesal bukan kepalang.

"Kak, bangun ga!! Atau aku akan katakan semua ini kepada kedua anakmu. Masalah pernikahan kalian yang tidak meminta restu kepada mereka dulu." Ancam Farida yang merasa gemas dengan Bayu yang sudah ingkar janji.

Dengan isengnya Lea memang sengaja membuka kancing kemeja Bayu dan meninggalkan beberapa jejak merah di leher suaminya yang membuat Farida mengamuk. Dalam waktu singkat saja Lea sudah berhasil menciptakan kamar yang berantakan seakan di sana habis ada gempa. 

Lea memang sengaja melakukan itu semua untuk menggoda adik iparnya yang ga ada akhlak itu. Dia hanya ingin mengokohkan statusnya di rumah itu sebagai istri dari Bayu. Apa kabar dirinya kalau Farida tahu kakaknya yang duda lapuk itu tidak menginginkan dirinya pada malam pertama mereka. Bisa hancur harga diri Lea di depan Farida yang selama ini selalu merendahkan dirinya yang dianggap hina dan miskin.

"Apa sih, Dek? Masih pagi sudah membuat keributan di kamarku." Tanya Bayu yang tampaknya mulai terganggu dengan suara berisik adiknya yang emang rese itu.

Farida yang sedang mencak-mencak di depan Bayu langsung menarik tangan sang kakak untuk masuk ke kamar mandi, "Lihatlah, kakakku sayang! Bagaimana keadaan dirimu sekarang?" tanya Farida sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Bayu yang kesadarannya belum 100% kembali masih melongo di depan cermin yang menampilkan wajah tampannya serta perut sixpack nya yang menawan. Bayu tampaknya belum ngeh dengan apa yang dimaksud oleh Farida memaksa dirinya bercermin sepagi itu.

"Lihat itu leher dan dadamu! Ih kakak benar-benar menyebalkan!" Farida bersikap layaknya seperti pasangan yang merasa cemburu karena menangkap suaminya berselingkuh. Aneh bukan? Sejak tadi Lea hanya terkekeh melihat drama lucu yang ditunjukkan oleh kedua adik kakak itu.

Lea malas melayani keduanya, yang selalu jadi raja dan ratu drama. Lea lebih memilih untuk masuk ke dalam kamar si kembar dan memastikan mereka sudah bangun. "Kalian sudah bangun? Pintar sekali kalian ini!" Gemas Lea sambil mencium pipi ke dua bocah tampan itu yang masih memperlihatkan wajah bantal mereka. Tapi keduanya memang terlihat begitu menawan mewarisi garis wajah sang ayah.

"Tante, kenapa pakai baju kayak gitu?" tanya Bima yang merasa heran melihat penampilan Lea yang tak biasanya. Lea sepintas selalu memindai dirinya sendiri. Lea auto tepuk jidat saat dia mulai menyadari bahwa dirinya sudah melakukan kesalahan besar di hadapan si kembar. "Aih, ini semua gara-gara adik ipar yang ga ada akhlak itu. Menyebabkan!" Lea kemudian berpamitan kepada si kembar untuk kembali masuk ke dalam kamarnya bersama Bayu. 

Saat Lea masuk ke dalam kamar dia dikejutkan dengan Bayu yang menatap dirinya dengan lapar. "Hmm, kamu memang sengaja menggoda aku kan, dengan pakai pakaian itu, hmm? Ayo ngaku!" Tuntut Bayu dengan muka garangnya yang begitu mengintimidasi Lea.

"Kamu bicara apa, sih? Random banget!" Lea memilih untuk menghindari Bayu daripada jantungnya kembali maraton seperti tadi. Dada dan sixpack Bayu memang benar-benar meresahkan dirinya. 'Duda meresahkan! Aku harus menguatkan iman dan taqwaku untuk tidak tergoda padanya. Jangan sampai aku menerkam dia dan menyantapnya!' batin Lea yang bergidik ngeri membayangkan hal yang amat dia hindari itu.

Bagaimanapun juga Lea sadar bahwa pernikahan mereka bukan didasari atas nama cinta. Dia tidak mau menggadaikan masa depannya di tangan lelaki yang tak mengharap dirinya sebagai istri yang dicintai.

Bayu yang baru saja selesai mandi memilih untuk menggunakan pakaian. Dia merasa risih dengan teriakan Farida yang terus saja memintanya untuk keluar dari kamar dan sarapan dengannya dan si kembar yang sudah rapi dan wangi. Mereka sudah disiapkan oleh Mbok Darmi untuk berangkat ke sekolahan.

Adik ipar Lea selalu cari gara-gara. Farida tidak merestui pernikahan Bayu dan Lea karena masih menginginkan Bayu kembali bersama Nitha yang kini tinggal di luar negeri bersama selingkuhannya. Mereka bahkan sudah memiliki seorang anak yang amat tampan. Entah apa yang ada di dalam pikiran Farida saat ini ketika dia mendoakan Bayu bisa kembali rujuk dengan Nitha. Sungguh aneh! 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Duda Meresahkan    Bab 52. Ending

    Susah hampir satu bulan Abigail dan Bayu memutuskan melakukan LDR. Siang itu Abigail terlihat melamun di balkon kamarnya. Sang ayah melihat keadaan Abigail tentu saja merasa sedih. Dia pun kemudian mendekat pada Abigail dan berniat pulang meminta putrinya untuk menyusul suaminya di Jakarta."Kamu rindu suami kamu?""Papa? Sejak kapan Papa di sini?" Tanya Abigail terlihat gugup karena ketahuan ayahnya sedang melamun sendiri disana."Papa sudah cukup lama di sini dan memperhatikan kamu. Ada apa, nak?" Tanya lelaki tua yang masih terlihat begitu menawan di usia senjanya.Abigail merentangkan kedua tangannya untuk bisa memeluk tubuh ayah yang selalu dia rindukan sejak lama. "Bagaimana kesehatan mama? Sudah membaik?" Tanya Abigail yang lebih memilih untuk mengalihkan pembicaraan daripada membuat hatinya sedih lagi."Papa berencana untuk membawa ibumu ke luar negeri untuk berobat

  • Duda Meresahkan    Bab 51. Aksi Raka

    Brak!!!Raka begitu murka setelah mengetahui Abimana membiarkan Abigail dan Bayu kembali bersama. Dia begitu geram dan marah dengan kenyataan yang tak sesuai harapannya."Lihat, kan? Sekarang kamu baru percaya dengan apa yang Om katakan padamu? Kamu hanya dijadikan sebagai orang asing yang bisa dimanfaatkan sesuka hati mereka. Dia tidak pernah memikirkan perasaanmu dan juga masa depanmu. Apakah kamu yakin akan selamanya menjadikan Abimana sebagai poros hidupmu?"Brak!!Raka kembali menggebrak meja karena merasa begitu marah dengan ucapan laki-laki yang berada di hadapannya. Lelaki yang merupakan adik dari Abimana tapi selalu berlaku bagai musuh dalam selimut. Lelaki yang selalu berusaha menghancurkan bisnis ayah angkatnya yang lebih sukses dan memiliki segalanya dari pada dia.Lelaki itu tersenyum kecut dan bangkit dari kursi. Tampaknya dia mulai putus asa untuk bisa mempengaruhi

  • Duda Meresahkan    Bab 50. Titik Balik

    Bayu dan Raka akhirnya duduk saling berhadapan. Sementara Abigail saat ini hanya bisa menatap keduanya dengan perasaan campur aduk. Bayu hanya tersenyum saja dengan situasi yang lucu baginya. Bagaimana mungkin dia diperlakukan seperti seorang penjahat di rumah mertuanya sendiri?'Semua Ini gara-gara Raka yang memancing emosiku! Hancur sudah reputasikus sebagai suami yang baik di hadapan mereka!' sesal Bayu dalam hati.Bayu berusaha sekuat tenaga untuk tetap tenang walaupun di dalam hatinya bergemuruh dan merasa takut. Bayu takut melihat tatapan tidak bersahabat dari ayah mertuanya."Apa sebenarnya yang sedang kalian berdua perebutkan, huh!! Kenapa sampai bertarung seperti jagoan kampung begitu?" sentak Abimana yang begitu kesal melihat kelakuan mereka yang membuat keonaran di rumahnya.Bayu dan Raka saling tatap satu sama lain."Pah, laki-laki brengsek ini mengatakan kalau dia su

  • Duda Meresahkan    Bab 49. Persaingan dimulai

    "Kamu yakin mau melakukan ini sekarang?" tanya Abigail dengan ragu."Tentu saja! Kenapa Memangnya?""Tidak apa-apa. Hmm, hanya saja aku merasa aneh, melihatmu datang ke rumah orang tuaku untuk melamar kembali. Kita kan sudah menikah, bahkan hampir memiliki anak. Apa nanti ga diketawain mereka?" tanya Abigail agak ragu untuk beberapa saat lamanya.Bayu hanya tersenyum, dia paham dengan kekhawatiran yang dirasakan oleh Abigail. Tapi dia sudah mantap untuk menemui kedua orang tua Abigail yang baru saja ditemukan."Dulu aku menikahimu sebagai anak yatim piatu Di panti asuhan. Sekarang setelah kita mengetahui orang tua kandungmu, rasanya tidak berlebihan untuk aku mintamu kepada mereka bukan? Sayang, Aku ingin kita hidup bahagia dan selalu diberkahi dengan restu dari semua orang yang ada di sekitar kita." Jawaban Bayu sebenarnya sangat menyentuh perasaan Abigail, rapi dia masih gengsi mengakuinya.

  • Duda Meresahkan    Bab 48. Kembali terulang

    Abigail menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya. Dia begitu kesal pada Bayu dan dirinya sendiri yang malah menikmati semua sentuhan Bayu atas tubuhnya."Terima kasih, Sayang! Aku sangat puas dan senang karena kita kembali bersama di ranjang panas ini!" bisik Bayu sambil mencium punggung Abigail yang tidak tertutup selimut.Abigail bergidig ngeri mendengar ucapan Bayu. Dia tidak berani mengucapkan sepatah kata pun karena tubuhnya sendiri mengkhianati dirinya. "Sayang, tidurlah. Besok pagi-pagi kita akan menemui kedua orang tuamu. Aku akan meminta kamu secara resmi pada mereka sebagai istriku. Bila perlu aku akan menikahi kamu lagi di depan mereka!" janji Bayu.Abigail hanya diam dan memilih untuk memejamkan matanya. Tubuhnya masih lelah karena Bayu yang tidak juga mau melepas dirinya sejak siang bahkan sampai langit menjadi gelap. Bayu benar-benar tidak mau melewatkan moment kebersamaan mereka begitu saja. Tampak

  • Duda Meresahkan    Bab 47. Kelakuan Bayu

    "Raka, kamu yakin sudah mencari Abigail kemana-mana?" tanya Abimana saat dia menemui anak angkatnya."Sudah, pah. Saya tidak bisa menemukan dia dimanapun. Saya juga tidak bisa menemukan keberadaan Bayu, yang merupakan suaminya.""Apa mungkin Bayu menculik Abigail?"Abimana terus monda mandir. Dia sangat takut kalau sampai kehilangan anaknya lagi setelah susah payah menemukan dia."Kerahkan semua anak buahmu untuk bisa menemukan putriku!" titah Abimana dengan tegas. Raka bisa melihat kemarahan diwajah ayah angkatnya."Ya, Pah, saya akan berusaha menemukan Abigail. Papa tenang saja!" janji Raka.***Raka menghubungi anak buahnya dan meminta mereka untuk mencari Abigail. "Kemana sebenarnya perempuan itu? Baru ketemu sudah hilang lagi. Menyusahkan saja!" kesal Raka.Raka terlihat begitu pusing memikirkan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status