Share

Empat Puluh Tujuh

Naya menoleh menatap suaminya sambil berbaring. Dewa saat ini masih bersandar di headboard sambil membaca buku. Lampu kamar belum di Matikan, karena sejak mereka memutuskan untuk ngobrol namun berujung dirinya kesal dan memilih untuk tidur duluan, dan suaminya tidak membujuk dirinya atau meminta maaf.

"Kenapa belum tidur?" tanya Dewa merasakan pergerakan dari istrinya.

"Kamu nggak lihat mata aku masih melek gini," jawab Naya sewot. Ternyata kekesalannya masih bertahan hingga sekarang.

"Tidur, Kanaya."

Naya mendengus, kenapa sih suaminya itu selalu membuatnya kesal, tidak bisakah sehari saja suaminya itu membuatnya senang. Naya mengambil tangan kiri suaminya dia taruh di kepalanya agar suaminya itu mengusap-usap lembut kepalanya. Barangkali dengan begitu Naya bisa tertidur.

Dewa menoleh sekilas, lalu kembali melihat bukunya. Naya mungkin tidak melihat. Tapi Dewa tersenyum tipis karena istrinya sudah tidak ngambek lagi padanya. Dewa kembali melanjutkan membaca bukunya hanya dengan sat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status