Share

Papa, Berhenti

Fariz menceritakan semua perubahan sikap Ica semalam kepada Dokter Lulu. Senior berusia lima puluh tahun itu sesekali mengerutkan dahinya saat mendengar keanehan perubahan sikap pada Ica.

"Kamu yakin Ica mengalami serangan cataplexy saat kalian di titik klimaks?"

Fariz mengangguk. Sebenarnya ia agak sedikit risih menceritakan detail di bagian tersebut, tapi mau bagaimana lagi. Semua harus diceritakan agar seniornya itu bisa menganalisa dengan akurat.

"Saat mencumbunya tak ada darah yang menetes dari hidung istrimu?" 

Fariz menggeleng. "Sesudah klimaks baru Ica menujukan gejala cataplexy, itu pun hanya mimisan. Otot wajah dan lehernya tidak terkulai lemas seperti biasanya."

Dokter Lulu mengangguk sambil berpikir keras, apakah Ica menahannya sehingga tak ada serangan cataplexy itu.

"Kita harus melakukan test ulang, Riz, kalau ingin mengetahui amnesia Lakunar nya kembali

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status