Share

11. Mengelak

Author: Queenazalea
last update Last Updated: 2025-05-29 15:09:31

“Jana, kamu ikut nggak ke rumah, Mama?”

Renjana baru selesai memasukkan pakaiannya ke dalam lemari yang baru saja selesai di setrika oleh asisten di sana. “Ke rumah mama kamu atau mama aku?”

Di kamar yang cukup luas, mereka bisa menyaksikan seorang anak main kejar-kejaran dengan orangtua ketika sedang bercanda. Bayangan itu mulai bermunculan di dalam kepala Renjana. Namun, untuk melakukan hal selanjutnya justru rasanya agak sedikit takut. Bayangan sakit, malu dan juga tidak siap dengan malam pertama yang pernah dia dengar dari beberapa temannya tentang rasa nyeri yang sampai pagi bisa dia rasakan. Bahkan berhari-hari bisa ia rasakan juga.

Baru saja dia menutup pintu lemari, Hanif malah memeluknya dari belakang. “Aku ajak kamu ke rumah mama aku. Kita belum pernah ke sana sejak menikah. Mama terus yang nyusulin ke sini.”

Renjana tidak bekerja, takut jika dia mendapatkan ledekan dari orang- orang yang ada di rumahnya Hanif. Semenj
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Duka Pernikahan    12. Perasaan Kacau

    Hanif rela tidak pergi ke rumah orangtuanya karena Renjana sudah berjanji akan memberikan haknya sebagai seorang suami. Namun, kenyataan itu tidak seperti apa yang harusnya terjadi.Renjana tidur.Renjana malah meninggalkan dia tidur ketika dia sedang menyelesaikan pekerjaannya sedikit karena harus dikirim malam itu juga. Dan semakin yang membuatnya kesal lagi, dia berusaha membangunkan Renjana. Tapi istrinya semakin terlelap.Hanif marah, jelas dia marah karena dia membatalkan pergi ke rumah orangtuanya karena alasan itu. Renjana Bisa-bisanya Tidur sebelum jam sembilan malam kemarin.Alasan yang sangat tidak masuk akal kalau Renjana tidur jam delapan. Dan sudah pasti istrinya pasti sedang membohonginya karena gugup sedari awal.“Hanif, mau sarapan apa?”Dia malah pergi begitu saja setelah mengambil tasnya dan masih marah pada Renjana. Nafsunya sudah di ubun-ubun ingin menyentuh. Tapi Renjana tidur, dan paling menyakitkan lagi dia harus mena

  • Duka Pernikahan    11. Mengelak

    “Jana, kamu ikut nggak ke rumah, Mama?”Renjana baru selesai memasukkan pakaiannya ke dalam lemari yang baru saja selesai di setrika oleh asisten di sana. “Ke rumah mama kamu atau mama aku?”Di kamar yang cukup luas, mereka bisa menyaksikan seorang anak main kejar-kejaran dengan orangtua ketika sedang bercanda. Bayangan itu mulai bermunculan di dalam kepala Renjana. Namun, untuk melakukan hal selanjutnya justru rasanya agak sedikit takut. Bayangan sakit, malu dan juga tidak siap dengan malam pertama yang pernah dia dengar dari beberapa temannya tentang rasa nyeri yang sampai pagi bisa dia rasakan. Bahkan berhari-hari bisa ia rasakan juga.Baru saja dia menutup pintu lemari, Hanif malah memeluknya dari belakang. “Aku ajak kamu ke rumah mama aku. Kita belum pernah ke sana sejak menikah. Mama terus yang nyusulin ke sini.”Renjana tidak bekerja, takut jika dia mendapatkan ledekan dari orang- orang yang ada di rumahnya Hanif. Semenj

  • Duka Pernikahan    10. Resepsi

    Perasaan Hanif begitu berbunga ketika menyambut istrinya yang sangat cantik dengan gaun yang dipilih oleh Renjana sendiri. Dia ingin tersenyum dan semua orang menyaksikan pesta hari ini.Resepsinya terbilang sangat mewah, meski undangan tidak keseluruhan, tapi ini adalah hari bahagia mereka berdua.Hanif mengulurkan tangannya menyambut Renjana.Menjadi raja dan ratu dalam sehari sudah pasti membahagiakan. Apalagi Hanif yang memang ingin menikah satu kali dalam hidupnya. Memiliki istri yang cantik, dan juga meski pilihan orangtua. Tapi dia sudah berjanji akan mencintai Renjana.Ketika wanita ini masuk ke dalam hidupnya, ia sudah berjanji bukan hanya pada orangtua saja. Tapi juga berjanji pada Tuhan. Artinya dia akan hidup selamanya untuk RenjanaMenyentuh Renjana, mungkin masih belum untuk Hanif. Dia tidak ingin mengagetkan pernikahannya ini dengan keinginannya untuk haknya itu. Tetap saja dia juga canggung pada Renjana. Mereka masih menjalanitahap paca

  • Duka Pernikahan    9. Penerimaan Manis

    “Renjana, kamu beneran nikah?”Temannya histeris begitu Renjana membawa kartu undangan resepsi untuk teman-temannya.Mereka berkumpul di salah satu tempat tongkrongan anak muda. teman-temannya yang masing-masing sudah punya anak. Kadang dia sudah malas ikut reuni kalau temannya membawa suami. Sekarang Renjana tidak akan malu lagi ke reunian, dia akan membawa suami tampannya— Hanif.“Sumpah nggak nyangka kamu akhirnya nikah, Jana.”“Sebentar, kenapa ada nama Hanif? Siapa dia? Kenapa nggak sama, Yoga?”Renjana tertawa ketika salah satu temannya membuka kartu undangan yang ternyata di sana ada namanya dan juga ada nama Hanif yang jelas mereka adalah suami istri. “Aku tinggalin, Yoga. Aku pilih dijodohkan sama orangtua aku dibandingkan harapin, Yoga. Di sini Hanif itu udah sah jadi suami aku. Kami sudah menikah, dia yang serius, dia harus aku perjuangkan, bukan?”Novi—teman sekelas Renjana dulu ketika masih sekolah. Dan wanita ini juga tahu perjalanan cinta Renjana dengan Yoga. “Tapi, Jan

  • Duka Pernikahan    8. Suasana Pengantin Baru

    Renjana hanya tinggal berdua di rumah bersama dengan Mbok Yun sekarang. Sedangkan suaminya sudah kembali lagi ke kantor. Katanya ada urusan penting yang harus segera diselesaikan. Walaupun sebenarnya ia masih agak canggung dengan Hanif. Namun suaminya cukup pandai untuk mencairkan suasana.Apa yang harus dia lakukan di rumah ini? Sedangkan suaminya sendiri tidak memperbolehkan dia untuk melakukan pekerjaan rumah dan fokus pada suami. Sedangkan Renjana sudah biasa melakukan pekerjaan rumah di rumah orangtuanya. Tidak dengan di tempat ini. Dia benar-benar dianggap ratu dikediaman suaminya.Kata mamanya, mereka masih belum boleh keluar selama belum selesai acara dan masih hangat-hangatnya masa pernikahan mereka. Tapi Hanif meyakinkan ia untuk tetap percaya pada ketentuan Tuhan. Hanif juga bekerja untuk dirinya, bukan untuk mencari hal-hal tidak baik seperti ucapan orangtuanya mengenai pamali tersebut.Kali pertama merasa hidup yang sangat berbeda dari biasanya. Hidupnya dulu tertata rapi

  • Duka Pernikahan    7. Pengantin Baru

    Sebenarnya sulit sekali bagi Renjana untuk meninggalkan rumah orangtuanya. Rumah tempat dia dibesarkan dengan Teguh dulu. Sekarang sudah dia tinggalkan karena harus ikut suaminya pulang. Hanif mematikan mesin mobil lalu mengajaknya keluar dari mobil saat mereka sudah sampai.Dia keluar dari mobil lalu baru melihat rumah dengan desain minimalis dua lantai. Lengkap dengan garasinya yang ada di samping kiri.Ada satu mobil lagi yang di sana. Ada sepeda dan juga motor yang terparkir di sana.Barang-barangnya dibawa masuk oleh Hanif.Meninggalkan rumah orangtua untuk bisa ikut dengan suaminya tentu bukan hal yang mudah bukan? Renjana sudah pasti tahu pasti hal itu. Dia tidak tahu lagi bagaimana nanti ke depannya bersama dengan Hanif. Tapi ia mulai menaruh kepercayaan pada suaminya bahwa semua akan baik-baik saja seperti yang dijanjikan oleh Hanif untuknya.Mereka berdua masuk dan Renjana mengedarkan pandangannya pada seluruh penjuru yang bisa dijangkau oleh matanya. “Di sini ada lima kamar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status