Share

Mantan abang kenceng ya, bun.

"Iya nanti juga gue nikah, bre. Mbak ada apa nelpon gue?."

"Bete aja gue, sejak berhenti kerja di rumah terus. Kapan-kapan lu main lagi kek ke rumah gue."

Tika terkekeh, kebiasaan mbak Naomi menelpon Tika kalau sedang bete dan kesepian. Tika itu tempat sampahnya mbak Naomi di kala galau. Mbak Naomi juga penasihatnya Tika secara nggak langsung kalau masalah hati, biasanya dari hati ke hati seorang wanita bakalan kenceng nyambungnya.

"Lu lagi di mana?."

"Di mobil, nunggu abang. Eh, kok lama juga abang."

Tika arahkan matanya keluar untuk melihat jika abang tengah bericara dengan seorang perempuan di luar, siapa itu. Keliatannya cantik, tinggi putih dan tinggi.

Abang kemudian masuk di barengi dengan perempuan itu di jok belakang.

"Tik, temen abang ikut bareng. Gapapakan?"

Tadinya Tika mau bilang nggak tapi wanita ini sudah duluan nyerobot sok kenal kearah Tika.

"Hai... maaf ya, gue numpang ikut mobilnya. Tadi mesen ojol enggak ada yang nerima."

"Oh... iya gapapa, memangnya mbak mau kemana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status