Share

Pertemuan Tika dan Abang

Bara tilik layar ponsel Farhan dari balik punggung untuk melihat, jika layarnya menampilkan pesan singkat dari sosok yang berhasil buat Farhan ng-bucin bertahun-tahun ketika mau tancap gas sudah keduluan rekan kerja.

Sakitnya sampai sumsum tulang, tidak terlihat tapi bikin hati nestapa.

"Kenapa nanyanya basa basi gitu dah?"Tanya Bara kemudian tidak lagi mengintip, dia langsung ambil ponsel Farhan yang hanya menghela napas.

Dia benar-benar tidak punya banyak energi untuk marah, maupun bernapas. Sudah pantas di sebut orang patah hati belum abang?

Sudah kan, napaspun rasanya sulit. Pikiran kacau balau karena kehilangan arah tujuan yang sudah di buat dari lama, sudah dua tahun abang memikirkan untuk melamar Tika tapi belum berani.

Kemudian bodohnya, dia malah buat ikrar tidak berotak tapi syukur-syukur Tika sudah lelah dengan fase kenalan-dekat-pacaran dan terus begitu sampai putus lagi.

Abang jadi punya kesempatan untuk bergerak setelah menguatkan hati, yakin jika dia sudah baik-baik saj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status