Share

Karina Dwi Utari

Karina meletakkan sekumpulan kertas di atas meja Elaine dengan keras.

“Nih, ya, setelah gue pikir-pikir, gue terima kontraknya. Tapi, jangan pikir gue nyerah karena usaha kalian. Gue kasihan aja sama kalian yang merengek-rengek sama gue.”

Bahkan setelah dia dengan jelas telah menandatangani kontrak tersebut, tetapi Karina masih saja bersikap dingin.

Sepertinya usahaku kemarin tak sia-sia. Memang, waktu itu aku tak sampai melakukan hal di luar batas. Anggap saja sebagai salam pertemuan, sekaligus usaha penaklukan dirinya.

Kuyakin, dari situlah dia mulai bimbang dan berpikir kembali untuk menerima kontrak tersebut.

“Dasar cewek kulkas. Seharusnya lo ngaku aja kalah dari gue.”

Dengan kebanggaan tiada batas, aku menyilangkan tangan sambil bersandar di punggung sofa. Sudah semestinya aku bangga dengan pencapaian luar biasa ini.

Sebab, Karina memang terkenal sebagai perempuan yang sulit ditaklukkan. Dan aku adalah la

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status