Share

Terus Terang

Mati gue, sepertinya bakal ada badai setelah ini. Di saat yang sama, bang Rizal datang mencari. Mengatakan jika mami ingin bicara pada kami. Terpaksa gue berjalan dengan tangan terus digenggam pria ini. Berulang kali mencoba melepaskan, tapi lagi-lagi gue gagal. Sementara ketiga cewek dengan tingkat kepo yang tinggi ini terus mencolek gue dari belakang. Gue yakin, mereka meminta penjelasan atas apa yang mereka lihat ini.

"Mami," ucap gue setelah berdiri di depan ranjang yang ditiduri wanita paruh baya ini. Netra mami tertuju pada tangan kami yang saling bertautan. Senyumnya merekah melihat itu. 

"Mami seneng lihat kalian akur begini," ucapnya lirih. "Nak Alfin, tolong jaga Nadia ya. Hukum saja kalau dia nakal," lanjut mami membuat bibir gue mengerucut. Sebenarnya siapa sih yang anak mami. Heran gue. 

"Tentu, Mi. Alfin akan menjaga Nadia dengan baik," jawab lelaki yang sepantaran dengan abang gue ini. Lagi, senyum mami makin merekah. Netranya berkaca-ka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status