Share

Jujur

     "Siapa yang sudah nikah?" ucap seorang pria yang tiba-tiba datang membuat kami semua bungkam. Gue mencubit pinggang Icha yang hampir membuka mulut. Dasar teman nggak bisa jaga rahasia. Gue injak kakinya supaya tak keceplosan. 

"Eh, enggak. Itu abang saya mau nikah, Pak," ucap Jeni berbohong. Huh, untung dia peka, kalau sampai keceplosan, gue bersumpah nggak akan berteman dengan mereka lagi. 

"Oh, kirain kalaian ada yang sudah nikah," ucapnya membuat gue salah tingkah. Bagaimana pun gue belum siap mempublikasikan pernikahan kami. Tidak, selama hubungan kami masih belum ada perkembangan. Gue aja nggak yakin bisa melanjutkan pernikahan ini. 

"Nadia, selesai kuliah saya ingin ngomong sesuatu sama kamu. Jangan pulang dulu ya, tunggu di lobi," ucap pria itu lagi, lalu pergi tanpa menunggu jawaban gue. Apa-apaan ini, apa memang semua pria selalu berbuat sesukanya begitu? 

Kami hanya bisa memandang punggung lebar Rafeal yan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status