Share

23 - Di Pic(k)/(t) Coffee

Pukul empat dini hari, Bree kalah oleh alarm yang telah kusetel sebelum tidur. Pantas semalam dia tidak menutup pintu kamar tamu, aku menemukannya terlelap di sofa dengan tangan disilangkan di atas perut, ujung kaki saling terkait, dan pegangan sofa dijadikannya bantal. Aku masuk kembali ke kamar tamu untuk mengambil selimut dan dengan kehati-hatian yang menakjubkan membentangkan selimut itu di dadanya. Lalu aku berjinjit ke dapur, meminimalisir tumbukan dan segala jenis bunyi keletak ketika memasak empat potong uitsmijter berbahan roti gandum, telur, daging asap, dan oregano yang kutemukan di kulkasnya.

Ada kotak susu bubuk vanila-karamel di kulkasnya. Kuseduh susu itu dan kusajikan bersama uitsmijter di meja sofa. Dua kali aku melihatnya tertidur dan dia selalu senyaman kerbau dalam mimpi-mimpinya. Aku kembali ke kamar tamu untuk mengambil ransel dan melanjutkan tugas gambarku dalam keheningan. Lampu di sini padam, jadi aku menyalakan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status