Share

Part 10 : Wono Daksino

Alun-alun kota raja kerajaan Damar Langit masih dipenuhi kerumunan manusia. Mereka ingin menyaksikan iring-iringan Prajurit yang akan mengawal Elang Taraka menuju tempat pengasingan. Wono Daksino, hutan yang terkenal angker dan wingit.

Di barisan paling depan ada kereta istana yang terlihat begitu jumawa, ditarik oleh kuda-kuda pilihan. Sepasang kuda hitam milik kanjeng Senopati Raden Mas Bratasena. Dia diberi tugas oleh Gusti Prabu untuk memastikan tahanan tidak melarikan diri dari hukuman berat yang dijatuhkan padanya.

"Prajurit, Gusti Prabu sudah membuat keputusan mengasingkan Elang Taraka di Wono Daksino. Mari kita bersiap berangkat!" Raden Mas Bratasena memberi aba-aba dengan wajah datar.

"Siap." Serentak mereka menjawab titah dari sang Senopati.

Para Prajurit yang akan mengawal Kanjeng Senopati berbaris tampak megah dan gagah berani. Bertolak belakang dengan Elang yang diikat kedua tangannya, berjalan terlunta-lunta dengan telanjang kaki, mengenaskan.

Elang diarak meninggalkan a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
taqiyyuut aja
wah kacian mas tabib muda
goodnovel comment avatar
Indah Syi
waduuuh kok gk bisa lihat keanjutannya kak, apa masih sampaai bab 10 nulisnyaa
goodnovel comment avatar
Indah Syi
semoga bukan gubuk Mak Lampir ya gaes......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status