Share

Es Teh Hangat

Gerimis perlahan-lahan bertambah deras. Aku membantu Adi mengemasi dagangannya. Syukurlah, beberapa saat kemudian, sebelum hujan menderas, buku-buku sudah selesai dimasukkan ke dalam kardus-kardus cokelat. Adi terlihat memanggil pedagang sebelah.

“Pak, aku nitip buku-buku ini yah... takut kalau rusak.” Katanya.

“Siap...” kata orang itu tanpa beban, orang itu seusia dengan papaku di rumah.

Dengan cekatan orang itu mengangkat dua kardus sekaligus, dua lainnya diangkat oleh Adi sendiri. Aman, sekarang buku-buku itu telah aman. Puluhan pedagang lainnya, yang tidak memakai atap kedap air, cepat-cepat meringkasi dagangan mereka. Pulang.

“Kak Nisa, ayo ikut aku!” tiba-tiba kata Adi padaku.

Aku langsung berjalan setengah berlari mengikuti Adi. Oh, lebar sekali langkah kaki Adi, sehingga aku hampir saja kehilangan jejaknya, saling mendahului dengan orang-orang yang mencari tempat berteduh. Sepertinya Adi juga mengajakku m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status