Share

Part 32 Nervous 1

Author's POV

"Kami akan menikah di kota, Pak. Secara sederhana saja. Sebab Embun masih jadi warga sana juga. Jadi kami tidak akan kesulitan untuk mengurus surat-surat yang diperlukan." Andrean menjelaskan.

Sejak bercerai, Embun memang belum mengurus pindah tempat kembali ke desanya. Alamat di KTP menggunakan alamat kosannya. Dia mengurus KTP baru setelah putusan perceraiannya di pengadilan agama.

Walaupun Pak Karim telah menolak pemberian uang dari Andean, tapi pria itu tetap memaksa memberikannya ketika mereka hendak pamitan pulang.

Embun juga titip salam buat Roy yang tidak ada di rumah karena sedang diajak bosnya ke luar kota. Rini juga masih di sekolah.

"Apa Mas nggak ingin mengajak saya minta restu pada Pak Darmawan?" tanya Embun di perjalanan.

"Setelah kita urus semua surat-surat dan menetapkan tanggal pernikahan, aku akan mengajakmu bertemu papa."

"Baiklah!" jawab Embun sambil tersenyum.

Mereka sampai di kota jam dua belas siang. Andrean sepakat dengan Embun kalau akan menggun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
papanya Andrean terlalu pilih kasih sama anaknya.. kalau benar semua yg dikatakan tante Vera pantas saja ibu salwa bersikap gtu sama Andrean
goodnovel comment avatar
Winarsih_wina
awalnya gak puas karena bukan sama Hendriko tapi makin ke sini kok suka sama Andrean. nasib mereka juga sama jadi saling melengkapi jadinya
goodnovel comment avatar
Nim Ranah
setuju, nggak usah ngasih tau sitante.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status