Share

Part 64 Di Sebuah Kafe

Author's POV

"Pak Andre," sapa Fariq sambil tersenyum. Dibalas senyuman juga oleh Andrean.

Fariq kemudian mengenalkan Andrean pada istrinya. Mereka berdua sama-sama mengangguk. Sekarang Andrean tahu mantan madu dari istrinya. Bahkan tanpa bertanya pada Embun, satu per satu orang-orang dari masa lalu istrinya ia ketahui tanpa sengaja.

"Apa rumah Pak Andrean dekat sini saja?"

"Tidak, Pak Fariq. Kebetulan tadi saya lewat sini."

Tentu Andrean tidak memberitahu alamatnya. Fariq mungkin tak akan macam-macam, tapi bagaimana dengan istrinya? Bisa saja wanita itu sangat berbahaya.

"Oke, kami pergi dulu, Pak Andre."

"Silakan!"

Mereka hanya saling sapa sebentar, setelah Fariq dan Karina pergi, Andrean masuk ke minimarket. Dia mengambil apa yang dibutuhkan saja dan segera ke rumah sakit untuk menjemput istrinya.

* * *

"Kenapa harus progam bayi tabung, toh kamu juga pernah hamil dua kali. Berarti ada kesempatan besar untuk hamil lagi." Bu Salim terlihat keberatan ketika Karina menyampaikan niat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
bu Salim masih meratapi penyesalan atas kepergian Embun dari keluarganya, gimana nanti kalau ketemu Embun yg sudah hamil makin menyesal paati
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
apa kira2 Hendriko mau sama Miranda..
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
miranda Shock.. pasti g nyangka y. thu gitu dri kemaren2 aja sih bilang iyess
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status