Rio akan mengambil kuliah di UGM, Yogyakarta. Sedangkan Luna mengambil kuliah di ITB, Bandung. Dan Mira sendiri tetap bertahan di Jakarta dan meneruskan sekolah di Universitas Indonesia. Ketiganya merasa sedih karena harus berpisah dan tidak lagi bersama-sama. Namun ketiganya berjanji untuk tetap saling berkomunikasi dan saling mengingat.
2 tahun pertama masuk kuliah, hubungan mereka masih tetap berjalan dengan baik dengan komunikasi yang lancar. Bahkan mereka sering melakukan video call untuk saling berbagi cerita. Masuk tahun terakhir, komunikasi mereka mulai renggang lantaran sibuk dengan kuliahnya masing-masing dan sudah memiliki pacar.
Berbagai faktor tersebut membuat hubungan mereka semakin merenggang. Yang biasanya sering melakukan video call saat ini mereka tidak pernah lagi melakukannya. Tibalah saat Mira sudah lulus dan menyelesaikan sekolahnya di Universitas Indonesia. Mira ingin teman-temannya hadir pada saat acara wisudanya dan bisa merayakan bersama orang-orang yang disayanginya.
Melalui chatting grup Mira pun memberikan kabar bahwa ia akan menyelenggarakan acara wisuda. Namun harapannya harus putus karena tidak seorang pun merespon chatting Mira. Dengan penuh harapan Mira tetap menunggu sahabatnya untuk memberikan kabar dan bisa menghadiri acara wisudanya.
Masa SMA memang dikatakan sebagai masa yang paling indah. Di masa tersebut banyak sekali kenangan yang bisa diukir, mulai dari kenakalan hingga prestasi. Cerita ini dimulai dari tiga orang sahabat bernama Rio, Luna dan Mira. Mereka bertiga sudah sejak SMP sekolah di tempat yang sama.
Hal ini terjadi karena jarak rumah mereka yang berdekatan dan orang tua mereka lebih suka jika anaknya bersekolah yang dekat dari rumah. Mereka bertiga selalu bersama-sama sejak SMP dan bahkan memilih untuk masuk di SMA yang sama. Ketiganya kembali dipersatukan saat mereka diterima di SMA yang mereka pilih.
Dari sinilah cerita persahabatan mereka di mulai. Saat ini mereka sudah berada di tahun terakhir SMA, waktu kelulusan pun sudah dekat. Sudah waktunya untuk mereka memikirkan masa depan dan memilih universitas yang akan dituju. Memiliki minat yang berbeda, membuat ketiga sahabat ini memilih jalur pendidikan yang berbeda.
Rio akan mengambil kuliah di UGM, Yogyakarta. Sedangkan Luna mengambil kuliah di ITB, Bandung. Dan Mira sendiri tetap bertahan di Jakarta dan meneruskan sekolah di Universitas Indonesia. Ketiganya merasa sedih karena harus berpisah dan tidak lagi bersama-sama. Namun ketiganya berjanji untuk tetap saling berkomunikasi dan saling mengingat.
2 tahun pertama masuk kuliah, hubungan mereka masih tetap berjalan dengan baik dengan komunikasi yang lancar. Bahkan mereka sering melakukan video call untuk saling berbagi cerita. Masuk tahun terakhir, komunikasi mereka mulai renggang lantaran sibuk dengan kuliahnya masing-masing dan sudah memiliki pacar.
Berbagai faktor tersebut membuat hubungan mereka semakin merenggang. Yang biasanya sering melakukan video call saat ini mereka tidak pernah lagi melakukannya. Tibalah saat Mira sudah lulus dan menyelesaikan sekolahnya di Universitas Indonesia. Mira ingin teman-temannya hadir pada saat acara wisudanya dan bisa merayakan bersama orang-orang yang disayanginya.
Melalui chatting grup Mira pun memberikan kabar bahwa ia akan menyelenggarakan acara wisuda. Namun harapannya harus putus karena tidak seorang pun merespon chatting Mira. Dengan penuh harapan Mira tetap menunggu sahabatnya untuk memberikan kabar dan bisa menghadiri acara wisudanya.
Sampailah pada hari H wisuda Mira. Tidak seorang pun temannya terlihat di acara tersebut, Mira memasuki ruangan wisuda didampingi oleh kedua orang tuanya. Serangkaian acara wisuda pun berjalan, Mira nampak lesu karena merasa tidak lagi dipedulikan oleh teman-temannya. Selama acara berlangsung Mira nampak sedih dan kecewa.
Selesai acara Mira pun keluar dari ruangan wisuda, dengan terkejutnya ia melihat kedua sahabatnya tersebut datang menghampirinya dengan membawa rangkaian bunga. Mira terlihat sangat senang dan ingin berlari memeluk temannya tersebut. Mereka menyampaikan permintaan maaf karena tidak sempat membalas chat Mira karena sedang sibuk dengan kuliahnya masing-masing.
Namun sebenarnya mereka sudah mempersiapkan diri untuk hadir pada acara wisuda Mira. Mendengar hal tersebut Mira merasa sangat bahagia dan bahkan rasa sedih serta kecewa yang dirasakan sebelumnya sudah sirna. Mira pun dapat memenuhi keinginannya untuk merayakan wisuda bersama dengan sahabatnya. Mereka saling memeluk dan berfoto bersama.
Sampailah pada hari H wisuda Mira. Tidak seorang pun temannya terlihat di acara tersebut, Mira memasuki ruangan wisuda didampingi oleh kedua orang tuanya. Serangkaian acara wisuda pun berjalan, Mira nampak lesu karena merasa tidak lagi dipedulikan oleh teman-temannya. Selama acara berlangsung Mira nampak sedih dan kecewa.
Selesai acara Mira pun keluar dari ruangan wisuda, dengan terkejutnya ia melihat kedua sahabatnya tersebut datang menghampirinya dengan membawa rangkaian bunga. Mira terlihat sangat senang dan ingin berlari memeluk temannya tersebut. Mereka menyampaikan permintaan maaf karena tidak sempat membalas chat Mira karena sedang sibuk dengan kuliahnya masing-masing.
Namun sebenarnya mereka sudah mempersiapkan diri untuk hadir pada acara wisuda Mira. Mendengar hal tersebut Mira merasa sangat bahagia dan bahkan rasa sedih serta kecewa yang dirasakan sebelumnya sudah sirna. Mira pun dapat memenuhi keinginannya untuk merayakan wisuda bersama dengan sahabatnya. Mereka saling memeluk dan berfoto bersama.
Di suatu sekolah, ada anak bernama Arkhan. Arkhan adalah anak kelas TK besar dan sering membuat Bu guru marah. Karena sering membuat Bu guru marah, Arkhan sering dipanggil tetapi tidak dimarahi. Arkhan sering meminta maaf atas kesalahannya. Dia juga sering membuat teman-teman menangis. Arkhan selalu begitu dan tidak pernah kapok. Beberapa barang juga diambil oleh Arkhan. Arkhan juga terkenal sering kabur-kaburan. Pada suatu hari saat pulang sekolah, Arkhan belum dijemput oleh ibunya. Kalau belum dijemput, maka belum boleh pulang. Tetapi, Arkhan sering berlari dan bersembunyi. Arkhan menghindari Bu guru dan selalu berkeliling halaman sekolah yang luas. Seperti biasanya, Bu guru mencari Arkhan ke setiap sudut ruangan. Namun, Arkhan tidak ditemukan. Biasanya Arkhan bermain di taman. Begitu Bu guru kesana, Arkhan tidak ada. Sudah beberapa tempat dikunjungi, tapi tetap tidak ada tanda-tanda keberadaan Arkhan. Akhirnya, Bu guru pun kelelahan dan ia istiraha
Arkhan sering meminta maaf atas kesalahannya. Dia juga sering membuat teman-teman menangis. Arkhan selalu begitu dan tidak pernah kapok. Beberapa barang juga diambil oleh Arkhan. Arkhan juga terkenal sering kabur-kaburan. Di suatu sekolah, ada anak bernama Arkhan. Arkhan adalah anak kelas TK besar dan sering membuat Bu guru marah. Karena sering membuat Bu guru marah, Arkhan sering dipanggil tetapi tidak dimarahi. Arkhan sering meminta maaf atas kesalahannya. Dia juga sering membuat teman-teman menangis. Arkhan selalu begitu dan tidak pernah kapok. Beberapa barang juga diambil oleh Arkhan. Arkhan juga terkenal sering kabur-kaburan. Pada suatu hari saat pulang sekolah, Arkhan belum dijemput oleh ibunya. Kalau belum dijemput, maka belum boleh pulang. Tetapi, Arkhan sering berlari dan bersembunyi. Arkhan menghindari Bu guru dan selalu berkeliling halaman sekolah yang luas. Seperti biasanya, Bu guru mencari Arkhan ke setiap sudut ruangan. Namun, Arkhan tid
Karena sering membuat Bu guru marah, Arkhan sering dipanggil tetapi tidak dimarahi. Arkhan sering meminta maaf atas kesalahannya. Dia juga sering membuat teman-teman menangis. Arkhan selalu begitu dan tidak pernah kapok. Beberapa barang juga diambil oleh Arkhan. Arkhan juga terkenal sering kabur-kaburan. Pada suatu hari saat pulang sekolah, Arkhan belum dijemput oleh ibunya. Kalau belum dijemput, maka belum boleh pulang. Tetapi, Arkhan sering berlari dan bersembunyi. Arkhan menghindari Bu guru dan selalu berkeliling halaman sekolah yang luas. Seperti biasanya, Bu guru mencari Arkhan ke setiap sudut ruangan. Namun, Arkhan tidak ditemukan. Biasanya Arkhan bermain di taman. Begitu Bu guru kesana, Arkhan tidak ada. Sudah beberapa tempat dikunjungi, tapi tetap tidak ada tanda-tanda keberadaan Arkhan. Akhirnya, Bu guru pun kelelahan dan ia istirahat di aula. Suasana segar dari angin yang keluar di kipas membuat Bu Guru tidak menyadari kalau Arkhan ada di sa
Pada suatu hari saat pulang sekolah, Arkhan belum dijemput oleh ibunya. Kalau belum dijemput, maka belum boleh pulang. Tetapi, Arkhan sering berlari dan bersembunyi. Arkhan menghindari Bu guru dan selalu berkeliling halaman sekolah yang luas. Seperti biasanya, Bu guru mencari Arkhan ke setiap sudut ruangan. Namun, Arkhan tidak ditemukan. Biasanya Arkhan bermain di taman. Begitu Bu guru kesana, Arkhan tidak ada. Sudah beberapa tempat dikunjungi, tapi tetap tidak ada tanda-tanda keberadaan Arkhan. Akhirnya, Bu guru pun kelelahan dan ia istirahat di aula. Suasana segar dari angin yang keluar di kipas membuat Bu Guru tidak menyadari kalau Arkhan ada di sana. “Bu Guru!” Arkhan menghambur ke arah Bu guru dan memeluknya. “Arkhan kaku dari mana aja? Ibu nyariin kamu ternyata ada di sini?” Ucap Bu Guru. Di suatu sekolah, ada anak bernama Arkhan. Arkhan adalah anak kelas TK besar dan sering membuat Bu guru marah. Karena sering membuat Bu
"Diam kau! Aku tak butuh ocehanmu. Kau harus mendapatkan balasan dua kali lipat dari yang Adelia rasakan. Kau menampar Adelia, Kan sekali?" tanya Kai yang sudah tahu jawaban Dila."Yah, aku menamparnya. Tamparan itu membuatnya memohon padaku." Dila melotot seolah menatap Kai."Pengawal!? Kalian pasti tahu tugas kalian untuk memberinya pelajaran. Tampar pipi wanita gila itu!?" perintahnya tanpa basa basi. Dila hanya menampar satu kali pada Adelia tapi Pengawal itu memberi tamparan dua kali padanya. Hukuman itu tidak sebanding."Kau mendorong dan menjambak rambut Adelia, Kan? Pengawal lakukan tugas kalian dengan benar." Kai tetap melihat cara kerja pengawalnya. Pengawal itu menendang Dila yang di ikat di atas kursi. Ia terhuyung kebelakang, terhempas di lantai merasakan kepalanya pusing. Dila mengeluh kesakitan dengan perbuatan pengawal Kai yang kejam.Sakit yang Dila rasakan belum mereda, beberapa pengawal itu melakukan aksinya dengan menarik rambut Dila beser
Seperti biasanya, Bu guru mencari Arkhan ke setiap sudut ruangan. Namun, Arkhan tidak ditemukan. Biasanya Arkhan bermain di taman. Begitu Bu guru kesana, Arkhan tidak ada. Sudah beberapa tempat dikunjungi, tapi tetap tidak ada tanda-tanda keberadaan Arkhan. Akhirnya, Bu guru pun kelelahan dan ia istirahat di aula. Suasana segar dari angin yang keluar di kipas membuat Bu Guru tidak menyadari kalau Arkhan ada di sana. Di suatu sekolah, ada anak bernama Arkhan. Arkhan adalah anak kelas TK besar dan sering membuat Bu guru marah. Karena sering membuat Bu guru marah, Arkhan sering dipanggil tetapi tidak dimarahi. Arkhan sering meminta maaf atas kesalahannya. Dia juga sering membuat teman-teman menangis. Arkhan selalu begitu dan tidak pernah kapok. Beberapa barang juga diambil oleh Arkhan. Arkhan juga terkenal sering kabur-kaburan. Pada suatu hari saat pulang sekolah, Arkhan belum dijemput oleh ibunya. Kalau belum dijemput, maka belum boleh pulang. Tetapi, A