Share

22. kisruhnya Sari

Setelah berbicara lewat telepon dengan Diah, Dion dan Sari bertengkar hebat.

Mereka tidak peduli, magrib menjelang. Yang penting rasa marah keduanya tersalurkan.

Mya berusaha tidak memperdulikan keadaan itu. Dia lebih sibuk membereskan barang-barangnya. Ibunya sudah berjanji akan menjemputnya nanti malam.

Barulah, saat kumandang adzan terdengar, Mya keluar dan menegur keduanya untuk menghentikan pertengkaran.

“Adzan, Sholat Magrib dulu,” ujar Mya, berjalan melewati keduanya.

Dia ke kamar mandi, untuk mengambil wudhu. Lalu kembali ke kamar, ingin menunaikan sholat Magrib.

“Tunggu Ayah, Kak,” kata Dion, kemudian meninggalkan Sari yang masih meradang.

Mya sendiri memilih mengabaikan ibu tirinya, dan menunggu ayahnya di pinggir ranjang.

Ketika Dion masuk kamar Mya, Sari masih marah-marah.

“Mau ikut jamaah magrib atau tidak?” tanya Dion seraya menoleh ke arah perempuan seksi tersebut. Tidak peduli dengan omelan istri sirinya.

Sari hanya melirik suaminya, tanpa ada niat mengikuti ajakan shol
Namira P

semoga semakin banyak yang baca

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Arianto Chen Tan
smoga diah mendapat suami yg lebih baik dari dion
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status