Share

Bahagia

“Bagaimana ini?” Liani tampak panik ketika melihat putrinya sampai ke rumah lama mereka.

“Mama kenapa?” Lydia segera menaruh tasnya di sofa dan duduk di samping sang ibu dengan wajah cemas.

“Tadi mamamu ada sedikit flek.” Pak Hadi yang akhirnya menjelaskan kondisi calon istrinya itu. “Jadi kami pergi ke dokter karena Liani agak khawatir dan ternyata ....”

“Kantong janinnya ada dua,” lanjut Liani memotong kalimat calon suaminya.

“Hah?” Reino dan Lydia bergumam bersamaan.

“Sepertinya kembar.” Lagi-lagi Hadi yang menjawab.

“Maaf, Lyd. Mama bener-bener gak sengaja. Padahal kau sudah mengatakan hanya ingin satu adik lagi, tapi pada akhirnya jadi dua. Mama khawatir padamu.” Liani makin panik saja.

Jujur saja, Lydia sangat syok. Dia tak menyangka akan mendapat dua adik lagi dan ingin protes, tapi mau apa lagi? Sudah terjadi juga dan dia tak bisa menyalahkan sang mama. Liani jelas tidak bisa mengontrol hal seperti itu.

“Tidak apa-apa kok, Ma.” Lydia akhirnya berbicara setelah diam cu
5Lluna

Dengan ini cerita utama sudah selesai. Nanti aku akan kembali dengan ekstra.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status