Share

2. Fans Sejati

Matahari belum meninggi, namun jalanan sudah dipadati oleh kendaraan warga Jakarta yang hendak melakukan aktifitasnya masing-masing. Banyak orang rela menghabiskan banyak waktu dan tenaga bergumul dengan kemacetan setiap harinya agar tetap bisa hidup di ibukota yang katanya lebih kejam daripada ibu tiri. Begitu pula dengan Nara, ia memacu motor maticnya dengan kecepatan tinggi berharap dapat mengejar jam masuk sekolah Dita dan juga menyelamatkan pekerjaannya. Hidup di Jakarta memang harus berpacu dengan waktu, jika tidak bisa repot sendiri.

"Dit, munduran donk berat," kata Nara karena Dita terus menempel di punggungnya.

"Ngantuk, Kak," jawab Dita dengan mata terpejam di atas motor.

"Ngapain aja sih semalem ??"

"Ada project ultahnya Jason, Kak."

"Ultah kakak aja gak pernah kamu rayain. Ini sodara bukan, pacar bukan, dibela-belain."

"Itu namanya fans sejati. Ahh Kakak mana ngerti."

"Susah yaa ngomong sama FANS SEJATI," jawab Nara ketus.

Nara kesal melihat tingkah adiknya yang makin hari makin ngadi-ngadi. Jadi seorang fangirl sih boleh-boleh saja, tapi harus realistis juga dong dengan kehidupannya sendiri. Jika terlalu terobsesi dengan hal yang tidak nyata, apa kabar masa depannya nanti. Kalau terjadi sesuatu toh cuma keluarga yang akan membantunya. Idolanya mana mau tahu. Yang penting rating tinggi, adsense lancar, tawaran iklan dimana-mana. Mana peduli mereka perjuangan fans yang rela begadang tiap malam untuk menaikkan views. Dikasih tau bolak-balik kok masih ngeyel. Kurang lebih seperti itulah yang ada di pikiran Nara sepanjang jalan di atas motor bersama Dita. Wajah Jason cs yang bertebaran dimana-mana makin membuatnya kesal.

Jason adalah penyanyi yang sedang hype di kalangan anak muda. Lagu-lagunya segar di telinga sehingga mudah diterima oleh kalangan muda. Salah satu lagu debut internasionalnya yang berbahasa inggris telah berhasil mendapatkan ratusan juta views di kanal youtube. Ketenarannya semakin meningkat karena ia berteman dekat dengan Bima, Juno dan Ken. Mereka punya circle pertemanan yang lumayan sulit ditembus. Bagaimana tidak, Ken adalah aktor muda berbakat yang telah membintangi banyak judul film dan TV series. Juno adalah komposer dan penulis lagu yang karyanya tak perlu diragukan lagi. Salah satu lagu Jason yang paling populer Juno lah penciptanya. Sedangkan Bima adalah seorang youtuber terkenal yang memiliki lebih dari sepuluh juta subscribers dengan konten-konten daily lifenya.

Salah satu acara TV yang paling disukai adalah Trip With Us yang menampilkan aktifitas liburan mewah mereka ke berbagai daerah sampai ke luar negeri. Mereka semua adalah selebritas kelas atas, jika berniat memasuki circle mereka maka syaratnya harus benar-benar sepadan kualitasnya dengan mereka berempat. Jika tidak, siap-siap saja kena mental oleh para fans mereka yang terkenal sangat militan, salah satunya Dita.

Kembali ke atas motor Nara,

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga puluh menit, Nara akhirnya sampai di depan pintu gerbang sekolah Dita. Penjaga di luar pagar sudah hafal betul, seolah ingin berkata, "Dita lagi Dita lagi." Tapi sudah terlalu bosan untuk mengatakannya. Daripada pusing mendengar rengekan Dita, mereka lebih memilih membukakan gerbang untuknya.

"Pagi, Pak. Hehe." Dita pura-pura tersenyum lalu segera berlari memasuki gedung sekolahnya sebelum kedua penjaga itu berubah pikiran.

"Slamet gue slamet ..." kata Dita sambil buru-buru berlari menuju kelasnya yang berada di lantai tiga. Untungnya di sekolahnya ada lift yang bisa digunakan semua siswa, jadi Dita tak perlu capek-capek menaiki satu per satu anak tangga. Apalagi di saat jam masuk terlalu mepet seperti ini lift itu sangat-sangat membantu.

Dita sekolah di sebuah SMA elit yang hanya dihuni oleh anak-anak orang kaya. Gimana bisa Dita yang ibunya hanya pemilik warteg kecil-kecilan bisa sekolah disana ? berprestasi ? NO, Dita bahkan selalu mendapat ranking terakhir di kelasnya. Jadi suatu hari Dita pernah menyelamatkam seekor anjing ras yang tertabrak di jalanan. Anjing itu ternyata milik putri ketua yayasan, lalu sebagai ucapan terimakasih Dita mendapatkan rekomendasi agar bisa masuk di SMA elit itu tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun. Gimana gak girang, anjing kecil itu benar-benar menaikkan taraf hidup dan kelas sosial Dita. Keberuntungan Dita belum berakhir sampai di sana, nanti setelah lulus, Dita boleh kuliah di universitas manapun dan yayasan yang akan menanggung semua biayanya. Luaaar biasa.

Namun itu semua berbanding terbalik dengan Nara, ia justru harus bekerja keras untuk membiayai kuliahnya. Saat ini Nara bekerja paruh waktu sebagai sales smartphone di sebuah mall. Kesibukannya kuliah dan bekerja benar-benar telah menyita banyak waktunya. Terkadang rumah hanya menjadi persinggahan saja. Waktunya lebih banyak ia habiskan di luar. Makanya Nara sangat marah kalau Dita sampai membuang-buang waktu untuk hal yang tidak penting apalagi sampai melewatkan kesempatan yang ia miliki yang tak semua orang bisa mendapatkannya dengan mudah. Tapi memang begitulah hidup, tak ada yang sempurna. Begitu juga dengan Dita dan Nara. Mereka berdua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

"Pagi semuanya ..." kata Dita sambil berlari menuju tempat duduknya namun tak ada yang menanggapi kecuali Elin dan Nadia. Untungnya jam pelajaran belum dimulai jadi Dita bisa sedikit mengambil nafas setelah lelah berlarian.

"Dit, nomor lima bisa ?" tanya Elin.

"Nomor lima apa ?" kata Dita balik bertanya.

"Tugas dari Pak Surya. Lo pasti lupa, kan ?" 

"Astaga, mati gue." Dita panik karena buku tugasnya masih bersih tak ada coretan sama sekali. Ia benar-benar lupa karena terlalu sibuk mengerjakan project ulang tahun Jason. Akhirnya Pak Surya menambah tugas untuknya menjadi dua kali lipat sebagai hukuman. Tak mungkin sampai mati juga sih, mungkin Dita hanya akan pingsan saja. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status