Home / Fantasi / FANS / 2. Fans Sejati

Share

2. Fans Sejati

Author: Noviares
last update Last Updated: 2022-04-03 13:46:35

Matahari belum meninggi, namun jalanan sudah dipadati oleh kendaraan warga Jakarta yang hendak melakukan aktifitasnya masing-masing. Banyak orang rela menghabiskan banyak waktu dan tenaga bergumul dengan kemacetan setiap harinya agar tetap bisa hidup di ibukota yang katanya lebih kejam daripada ibu tiri. Begitu pula dengan Nara, ia memacu motor maticnya dengan kecepatan tinggi berharap dapat mengejar jam masuk sekolah Dita dan juga menyelamatkan pekerjaannya. Hidup di Jakarta memang harus berpacu dengan waktu, jika tidak bisa repot sendiri.

"Dit, munduran donk berat," kata Nara karena Dita terus menempel di punggungnya.

"Ngantuk, Kak," jawab Dita dengan mata terpejam di atas motor.

"Ngapain aja sih semalem ??"

"Ada project ultahnya Jason, Kak."

"Ultah kakak aja gak pernah kamu rayain. Ini sodara bukan, pacar bukan, dibela-belain."

"Itu namanya fans sejati. Ahh Kakak mana ngerti."

"Susah yaa ngomong sama FANS SEJATI," jawab Nara ketus.

Nara kesal melihat tingkah adiknya yang makin hari makin ngadi-ngadi. Jadi seorang fangirl sih boleh-boleh saja, tapi harus realistis juga dong dengan kehidupannya sendiri. Jika terlalu terobsesi dengan hal yang tidak nyata, apa kabar masa depannya nanti. Kalau terjadi sesuatu toh cuma keluarga yang akan membantunya. Idolanya mana mau tahu. Yang penting rating tinggi, adsense lancar, tawaran iklan dimana-mana. Mana peduli mereka perjuangan fans yang rela begadang tiap malam untuk menaikkan views. Dikasih tau bolak-balik kok masih ngeyel. Kurang lebih seperti itulah yang ada di pikiran Nara sepanjang jalan di atas motor bersama Dita. Wajah Jason cs yang bertebaran dimana-mana makin membuatnya kesal.

Jason adalah penyanyi yang sedang hype di kalangan anak muda. Lagu-lagunya segar di telinga sehingga mudah diterima oleh kalangan muda. Salah satu lagu debut internasionalnya yang berbahasa inggris telah berhasil mendapatkan ratusan juta views di kanal youtube. Ketenarannya semakin meningkat karena ia berteman dekat dengan Bima, Juno dan Ken. Mereka punya circle pertemanan yang lumayan sulit ditembus. Bagaimana tidak, Ken adalah aktor muda berbakat yang telah membintangi banyak judul film dan TV series. Juno adalah komposer dan penulis lagu yang karyanya tak perlu diragukan lagi. Salah satu lagu Jason yang paling populer Juno lah penciptanya. Sedangkan Bima adalah seorang youtuber terkenal yang memiliki lebih dari sepuluh juta subscribers dengan konten-konten daily lifenya.

Salah satu acara TV yang paling disukai adalah Trip With Us yang menampilkan aktifitas liburan mewah mereka ke berbagai daerah sampai ke luar negeri. Mereka semua adalah selebritas kelas atas, jika berniat memasuki circle mereka maka syaratnya harus benar-benar sepadan kualitasnya dengan mereka berempat. Jika tidak, siap-siap saja kena mental oleh para fans mereka yang terkenal sangat militan, salah satunya Dita.

Kembali ke atas motor Nara,

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga puluh menit, Nara akhirnya sampai di depan pintu gerbang sekolah Dita. Penjaga di luar pagar sudah hafal betul, seolah ingin berkata, "Dita lagi Dita lagi." Tapi sudah terlalu bosan untuk mengatakannya. Daripada pusing mendengar rengekan Dita, mereka lebih memilih membukakan gerbang untuknya.

"Pagi, Pak. Hehe." Dita pura-pura tersenyum lalu segera berlari memasuki gedung sekolahnya sebelum kedua penjaga itu berubah pikiran.

"Slamet gue slamet ..." kata Dita sambil buru-buru berlari menuju kelasnya yang berada di lantai tiga. Untungnya di sekolahnya ada lift yang bisa digunakan semua siswa, jadi Dita tak perlu capek-capek menaiki satu per satu anak tangga. Apalagi di saat jam masuk terlalu mepet seperti ini lift itu sangat-sangat membantu.

Dita sekolah di sebuah SMA elit yang hanya dihuni oleh anak-anak orang kaya. Gimana bisa Dita yang ibunya hanya pemilik warteg kecil-kecilan bisa sekolah disana ? berprestasi ? NO, Dita bahkan selalu mendapat ranking terakhir di kelasnya. Jadi suatu hari Dita pernah menyelamatkam seekor anjing ras yang tertabrak di jalanan. Anjing itu ternyata milik putri ketua yayasan, lalu sebagai ucapan terimakasih Dita mendapatkan rekomendasi agar bisa masuk di SMA elit itu tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun. Gimana gak girang, anjing kecil itu benar-benar menaikkan taraf hidup dan kelas sosial Dita. Keberuntungan Dita belum berakhir sampai di sana, nanti setelah lulus, Dita boleh kuliah di universitas manapun dan yayasan yang akan menanggung semua biayanya. Luaaar biasa.

Namun itu semua berbanding terbalik dengan Nara, ia justru harus bekerja keras untuk membiayai kuliahnya. Saat ini Nara bekerja paruh waktu sebagai sales smartphone di sebuah mall. Kesibukannya kuliah dan bekerja benar-benar telah menyita banyak waktunya. Terkadang rumah hanya menjadi persinggahan saja. Waktunya lebih banyak ia habiskan di luar. Makanya Nara sangat marah kalau Dita sampai membuang-buang waktu untuk hal yang tidak penting apalagi sampai melewatkan kesempatan yang ia miliki yang tak semua orang bisa mendapatkannya dengan mudah. Tapi memang begitulah hidup, tak ada yang sempurna. Begitu juga dengan Dita dan Nara. Mereka berdua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

"Pagi semuanya ..." kata Dita sambil berlari menuju tempat duduknya namun tak ada yang menanggapi kecuali Elin dan Nadia. Untungnya jam pelajaran belum dimulai jadi Dita bisa sedikit mengambil nafas setelah lelah berlarian.

"Dit, nomor lima bisa ?" tanya Elin.

"Nomor lima apa ?" kata Dita balik bertanya.

"Tugas dari Pak Surya. Lo pasti lupa, kan ?" 

"Astaga, mati gue." Dita panik karena buku tugasnya masih bersih tak ada coretan sama sekali. Ia benar-benar lupa karena terlalu sibuk mengerjakan project ulang tahun Jason. Akhirnya Pak Surya menambah tugas untuknya menjadi dua kali lipat sebagai hukuman. Tak mungkin sampai mati juga sih, mungkin Dita hanya akan pingsan saja. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • FANS   28. Mall

    Nara sampai di depan sebuah mall. Ia turun dari mobil mewahnya sambil membuka kaca mata hitam yang ia pakai. Penampilannya super wah sampai menarik perhatian semua orang. Ia lempar kunci mobilnya lalu berjalan memasuki mall dengan kerennya. Di belakang sana seorang security melompat menangkap kunci mobil Niki bak seorang penjaga gawang profesional. Semua mata tertuju padanya, memandanginya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kemudian mereka buru-buru membuka kalkulator untuk menghitung berapa banyak uang yang Nara habiskan untuk penampilan supernya itu. Mulut mereka langsung menganga saat melihat deretan angka nol di layar hp mereka. Nara tersenyum bangga, hari ini ia akan membuktikan perkataan Lisa di dalam lagunya, Money. Ia juga memotong pendek rambutnya untuk lebih merasakan feels Lisa di dalam dirinya. Pokoknya ia akan menghamburkan uang Niki sebanyak mungkin. "Dolla dollas dropin on my ass tonight ... " Nara sedikit menyanyikan lirik lagu itu sambil menenteng bany

  • FANS   27. Ngidam

    Nara jatuh lemas di atas kasur. Tubuh dan pikirannya sudah sangat lelah memikirkan semua yang terjadi. Nara ingin beristirahat sejenak untuk meredakan stres yang ia alami mengingat masih ada kehidupan di dalam perut Niki yang perlu ia jaga. Ia tak ingin membahayakan kehidupan janin yang tak berdosa itu. Nara berusaha memejamkan mata, tapi tak bisa karena ia terus memikirkan masalah yang sedang ia hadapi. Ia bangun dari balik selimut yang menutupi wajahnya, duduk di atas kasur dengan mata sembab karena seharian menangis."Ahaa ..."Di tengah kegalauannya, tiba-tiba sebuah ide brilian muncul begitu saja. Nara teringat kata-kata bijak Bima, selama ada uang semua pasti beres. Buat apa bersedih kalau semua bisa diselesaikan dengan uang. Bagaimana pun juga saat ini ia adalah Niki yang kaya raya, kenapa ia tak memanfaatkan keadaan itu saja. Ia bisa membebaskan ibunya dari jerat hutang, ia juga bisa membiayai pengobatannya di rumah sakit menggunakan uang Niki. Nara baru sadar

  • FANS   26. Rumah

    Nara turun di depan gang rumahnya,Gang itu terlalu sempit untuk mobil, jadi ia harus berjalan kaki untuk sampai di rumahnya. Nara berjalan mengendap-endap, tak lupa ia pakai topi dan masker agar tak ada orang yang bisa mengenalinya. Saat ada orang lewat ia bersembunyi di balik pohon kadang juga menempel di belakang tiang listrik. Pokoknya aksinya itu justru menarik perhatian orang, untung tak dikira maling."Kayaknya gue over acting deh ..." keluhnya setelah merasa capek sendiri.Tak lama kemuadian Bu Yuyun melintas dengan sepeda motornya, Nara panik lalu buru-buru masuk ke dalam sebuah antrian agar keberadaanya tak diketahui oleh Bu Yuyun. Sungguh usaha yang sangat sia-sia, Bu Yuyun mana tahu kalau dia itu Nara."Sempol atau cilok, Neng ?" kata abang penjual menyadarkan Nara."Cilok lima ribu, Bang." Ya sudahlah akhirnya Nara membeli cilok abang itu. Lagipula sudah lama ia tak memakan jajanan wajib yang dulu hampir setiap hari menemaninya i

  • FANS   25. Sad Boy

    Ken memacu mobilnya menembus riuhnya jalanan ibu kota, sementara Nara masih duduk di sampingnya dengan mulut terkunci rapat. Hawa dingin mulai menyertai perjalanan mereka. Bukan karena AC mobil, tapi ekspresi wajah Ken yang tampak begitu dingin. Setelah hampir setengah jam berkendara akhirnya Ken menepikan mobilnya di depan sebuah cafe. Cafe itu lumayan private karena hanya bisa didatangi kalangan tertentu saja. Jadi mereka bisa berbicara dengan santai disana."Lo pesen apa ?" kata Ken memulai pembicaraan."Ngikut aja. Aku gak tahu mana yang enak," jawab Nara ragu-ragu. Jujur Nara agak khawatir melihat perubahan sikap Ken setelah mengetahui kehamilan Niki."Padahal lo yang sering ngajak gue kesini dulu.""Oya ?""He'em. Sebelum lo sama Jason," jawab Ken sambil tersenyum.Dari tatap matanya, Nara bisa tahu Ken sedang berusaha menutupi rasa kecewa. Nara curiga, jangan-jangan Ken selama ini memiliki rasa untuk Niki. Apal

  • FANS   24. Sepuluh Minggu

    "Stooop ..." teriak Nara keras karena terus mengingat momen pagi itu. Semua orang segera menghentikan aktifitas mereka dan terpaku menatap ke arahnya. Nara jadi salah tingkah."Oh ... stop dulu, aku mau ke toilet," kilah Nara. Semua orang langsung bernafas lega setelah mendengar jawaban Nara.Nara langsung berlari meninggalkan studio karena sudah tak sanggup menghadapi pikirannya sendiri. Ia harus menenangkan diri sejenak karena Jason benar-benar telah mengacaukan pikirannya. Pokoknya hari ini ia tak mau pulang ke apartemen, ia akan menghindari Jason untuk beberapa saat sebelum benar-benar gila dibuatnya.Nara berdiri menghadap cermin untuk menjernihkan pikirannya, tapi bukannya tenang kepalanya malah semakin pening. Entah karena terlalu memikirkan ciuman itu atau apa, yang jelas kepalanya terasa sangat berat. Badannya juga lemas hingga ia harus bersandar di meja wastafel depan toilet untuk menopang berat tubuhnya."Ahh ..." keluh Nara sambil terus memega

  • FANS   23. Resleting

    Hari ini Nara akan melakukan pemotretan dengan majalah fashion terkemuka. Ia duduk di depan cermin besar, seorang stylist menata rambutnya sementara seorang lainnya sibuk merapikan make up di wajahnya. Tak lama kemudian datang seorang staf untuk memasang sepatu di kakinya. Dalam hati Nara tesenyum bangga, ternyata diperlakukan istimewa bak seorang ratu sangat menyenangkan. Selama ini ia hanya menunggu momen pernikahan untuk menjadi ratu semalam, itu pun terasa sulit karena jodoh entah masih tersangkut dimana. Tapi kini semua telah terlampang di depan mata, ia merasa benar-benar menjadi ratu yang sesungguhnya."Perfect ..." kata Benny, MUA terkenal langganan para artis dan kalangan atas setelah selesai menata rambut Nara."Gimana say ?" Teh Gina memastikan."Udin say ... Emm cucok.""Abangku satu ini emang gak pernah ngecewain," puji Teh Gina."Ok cus fitting room yuk."Setelah Nara selesai dimake up, Teh Gina memeriksa la

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status