FANS

FANS

Oleh:  Noviares  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
28Bab
1.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

[Romance Comedy] Hidup sebagai Niki yang cantik dan kaya raya membuat kehidupan Nara berubah 360 derajat. Nara tak tahu apa yang terjadi, namun keadaan memaksanya untuk hidup bersama Jason seorang penyanyi dan aktor terkenal yang banyak diidolakan banyak wanita dari remaja hingga orang tua. Mulanya Nara merasa canggung menjalani perannya sebagai Niki. Kejadian-kejadian lucu pun sering kali terjadi karena ketidaktahuannya tentang kehidupan Niki. Lewat perannya, Nara jadi tahu banyak fakta tentang kehidupan Jason yang ingin sekali ia ungkapkan pada Dita adiknya yang begitu mengidolakan Jason, atau bahkan pada semua FANSnya.

Lihat lebih banyak
FANS Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
28 Bab
1. Ember Air
"Sayang ..."Suara itu terdengar lirih di telinga Dita. Gadis itu masih terbuai mimpi dan enggan membuka kedua matanya. Sesekali ia menggerakkan kepala, memposisikannya agar tetap nyaman bersandar di atas bantal lembut miliknya."Sayang, ayam jantan telah berkokok, matahari sudah tinggi. Bangunlah." Ucapan itu memaksa Dita kembali dari alam mimpi yang sebenarnya masih enggan ia tinggalkan. Dita mulai membuka matanya, perlahan-lahan namun pasti ia mulai bisa melihat wajah si empunya suara. Pria itu hanya tersenyum sembari membelai lembut rambut panjangnya, sementara Dita masih terpana menatap wajah pria itu yang kilaunya mengalahkan sinar mentari pagi."Apa, apa aku sedang bermimpi ?" tanya Dita dengan mata berkaca-kaca, pria itu hanya tersenyum manis padanya."Oh, betapa bahagianya aku." Dita tersipu malu."Tapi ..." kata Dita lagi."Tapi ??""Kamu lupa benerin genteng ya ?" tanya Dita sambil menyeka air yang berkali-kali jatuh di wajah
Baca selengkapnya
2. Fans Sejati
Matahari belum meninggi, namun jalanan sudah dipadati oleh kendaraan warga Jakarta yang hendak melakukan aktifitasnya masing-masing. Banyak orang rela menghabiskan banyak waktu dan tenaga bergumul dengan kemacetan setiap harinya agar tetap bisa hidup di ibukota yang katanya lebih kejam daripada ibu tiri. Begitu pula dengan Nara, ia memacu motor maticnya dengan kecepatan tinggi berharap dapat mengejar jam masuk sekolah Dita dan juga menyelamatkan pekerjaannya. Hidup di Jakarta memang harus berpacu dengan waktu, jika tidak bisa repot sendiri."Dit, munduran donk berat," kata Nara karena Dita terus menempel di punggungnya."Ngantuk, Kak," jawab Dita dengan mata terpejam di atas motor."Ngapain aja sih semalem ??""Ada project ultahnya Jason, Kak.""Ultah kakak aja gak pernah kamu rayain. Ini sodara bukan, pacar bukan, dibela-belain.""Itu namanya fans sejati. Ahh Kakak mana ngerti.""Susah yaa ngomong sama FANS SEJATI," jawab Nara ketus.Na
Baca selengkapnya
3. SPG
Nara segera berlari menuju lantai dua mall setelah memarkir motornya di basemen. Tapi baru saja menginjakkan kaki di lantai satu, Nara kembali berbalik arah karena baru ingat ID card nya tertinggal di jog motor."Aaah, sial ..." gumam Nara kesal.Nara memeriksa jam di pergelangan tangannya, waktu menunjukkan angka 08.15 itu artinya Nara sudah telat selama lima belas menit sekaligus kehilangan uang makannya hari ini. Berlarian seperti itu juga sangat menguras tenaganya, bajunya sampai basah oleh keringat, padahal siraman air Bu Yuyun baru saja kering tertiup angin di jalan. Dita benar-benar membuat harinya kacau.Nara mengambil nafas sejenak setelah sampai di parkiran. Motornya terparkir lumayan jauh dari pintu masuk sehingga memerlukan tenaga ekstra untuk sampai di sana. Setelah mengambil ID card nya, Nara segera berlari lagi untuk mengejar waktu. Untungnya ia pernah juara lomba lari tingkat RT saat tujuh belasan, jadi kakinya lumayan bisa diajak kerjasama. Jika
Baca selengkapnya
4. Utusan Dari Langit
Jam sekolah baru saja berakhir, Dita berdiri di depan gerbang sekolahnya. Di saat semua temannya dijemput sopir pribadi mereka, ia hanya berdiri menunggu angkutan umum yang lewat. Dita melihat mereka dari jauh sambil berhayal duduk di dalam mobil yang dingin, bermain hp di kursi belakang sopir tanpa khawatir kepanasan sepertinya sangat menyenangkan. Dita mengamini dalam hati. Semenit kemudian abang tukang bakso lewat dengan senyum menyembul di bibirnya. Di gerobaknya tertulis sebuah kata mutiara yang sangat menyentuh, "BERSUSAH-SUSAH DAHULU TETAP SUSAH KEMUDIAN."Pyaaar ... Dita langsung ambyar tertampar realita. Abang bakso itu sepertinya utusan dari langit yang sengaja datang untuk membangunkannya dari mimpi di siang bolong. Dita tersenyum kecut sambil mengumpat dalam hati."Bangun Dita, tidurmu terlalu miring," teriak Dita dalam hati pada dirinya sendiri.Tak lama kemudian hujan tiba-tiba turun. Tidak deras tapi cukup membuat basah seragam Dita. Ia segera
Baca selengkapnya
5. Konser
Dita, Elin dan Nadia terlihat sangat menikmati lagu-lagu yang dinyanyikan Jason. Sesaat mereka bersorak dan berteriak saat Jason menyanyikan lagu up beat, sesaat kemudian bisa menangis meraung-raung saat lagu melow dinyanyikan. Suara Jason benar-benar berhasil mengaduk-aduk perasaan mereka. Ketampanan Jason yang meluap-luap membuat mereka tak bisa memalingkan pandangan sedikit pun. Keringat di tubuh Jason saat beraksi di atas panggung juga semakin membuatnya terlihat sexy. Belum lagi suaranya yang berat saat menyapa para fans membuat mereka tak bisa berhenti untuk terus meneriakkan nama Jason berkali-kali. Di akhir konser Jason melempar handuk putih bekas keringat miliknya ke arah penonton, beruntung Elin lah yang bisa mendapatkannya. Mereka pun berteriak-teriak kegirangan seperti orang kesurupan sampai suaranya habis. "Gue seneng banget hari ini ..." kata Elin setelah keluar dari area konser."Besok gue pinjem ya handuknya, please," kata Nadia memelas."E
Baca selengkapnya
6. Putus
Nara berjalan menuju parkiran saat jam kerjanya telah berakhir. Walau lelah ia tetap bersukur, setidaknya semuanya masih berjalan lancar seperti biasanya. Nara tipe orang yang selalu berfikir positif, ia percaya seberat apapun hidup jika dijalani dengan tulus pasti akan terasa ringan. Sedikit tersenyum kadang bisa mengembalikan semangatnya yang hampir patah. Jika senyum belum juga mengembalikan semangatnya, biasanya ia akan berbagi keresahan dengan Junan pacarnya. Dia senior di kampus Nara yang sudah enam bulan ia pacari. Belum lama memang, tapi cukup membuat Nara bahagia.Nara duduk di atas motor mengecek semua pesan masuk yang belum sempat ia baca. Karena semua kesibukannya hari ini Nara baru bisa membuka ponselnya. Dari semua pesan yang ia terima tak ada satu pun pesan dari Junan yang masuk. Bahkan pesan yang Nara kirim tidak dibacanya sejak pagi. Padahal biasanya Junan selalu menunjukkan perhatian. Entah itu menelpon atau sekedar mengirimi pesan penyemangat. Nara mulai kh
Baca selengkapnya
7. Botol Air
Nara masih duduk di atas aspal sambil menatap lekat wajah pria di hadapannya. Matanya, hidungnya, bibirnya, semua yang dimiliki pria itu membuat Nara terkagum, ia tak menyangka akan bertemu dengannya dengan cara seperti ini. "Botol air," kata Nara tanpa disadari. Ia ingat wajah itu ada di botol air milik Dita yang ia ambil beberapa waktu yang lalu."Kamu gak apa-apa, kan ?"Nara tak menjawab, hanya mengangguk sambil mengalihkan perhatian saking salah tingkahnya."Saya anterin ke rumah sakit, ya.""Eng, enggak usah. Gak papa kok," jawab Nara gugup setelah beberapa saat terpana oleh wajah tampan pria itu."Maaf teman saya tadi kasar sama kamu.""Gak apa. Saya mau ganti rugi kok," kata Nara bersungguh-sungguh."Gak usah. Yang penting kamu baik-baik aja," jawab pria itu, membuat semua penggemarnya semakin terkagum melihat kebaikannya."Tapi ...""Mau saya anterin pulang ?" potong pria itu."Saya bisa pula
Baca selengkapnya
8. SNI
Hampir seharian berdiri, Nara belum juga mendapat satu pun pembeli. Bukan karena sepi, produk yang Nara jual sebenarnya tergolong laku di pasaran karena harganya yang terjangkau dan menawarkan fitur yang lengkap. Masalahnya orang-orang lebih suka dihandel oleh SPG yang SNI (sexy, nonjol, ihgemoy). Apalah Nara yang hanya setipis triplek. Sebenarnya Nara tak seburuk itu, cuma kurang perawatan saja. Semua cewek cantik kalau ada duitnya kan. Boro-boro buat beli skin care, buat bayar uang semester saja harus banting tulang sana sini. Coba Nara mau berdandan, SPG di mall itu semua lewat. Hanya lewat di depan Nara maksudnya. Tapi Nara memang cantik sebenarnya. Karena tidak mendapat satu pun pembeli, Nara berinisiatif jemput bola berdiri di luar outlet membagi-bagikan brosur ke pengunjung mall yang lewat. Kali aja ada calon pembeli yang nyangkut termakan umpannya. "Silahkan mampir ... Kami ada tipe terbaru yang keren banget, loh," kata Nara pada seorang ABG yang
Baca selengkapnya
9. Foto
"Saya mau lihat-lihat, bisa ?" Jason membangunkan Nara yang masih terpaku karena kedatangannya secara tiba-tiba."Bisa bisa, mari silahkan." Nara membawa Jason masuk dengan muka canggung.Semua pengunjung di toko itu langsung berseri-seri saat melihat kedatangan Jason. Mereka tak menyangka bisa bertemu idolanya di tempat itu. Para SPG SNI pun mulai mendekat menawarkan bantuan untuk Jason, tapi ia cuma mau Nara yang membantunya. Ada perasaan bangga tapi juga khawatir, Nara khawatir Jason berubah fikiran lalu datang menemuinya untuk menagih biaya service mobil. Nara benar-benar bingung karena saat ini ia tak ada uang sama sekali."Maaf, Jason," kata Nara memberanikan diri."Iya.""Gimana mobilnya kemarin ?" tanya Nara di sela-sela aktifitasnya berkeliling memperkenalkan produk pada Jason."Masih di bengkel, sih.""Sekali lagi saya minta maaf." Nara terlihat tulus saat meminta maaf, Jason hanya tersenyum menanggapi permin
Baca selengkapnya
10. Bioskop
Nara duduk di salah satu sudut kafe ditemani sebuah laptop dan segelas hot chocolate kesukaannya. Hari Kamis adalah jadwal liburnya, jadi ia memutuskan untuk menyelesaikan tugas kuliah yang sempat tertunda. Malam ini Nara berencana mengerjakan tugas bersama Lita sahabatnya, tapi sudah hampir satu jam berlalu Lita tak kunjung datang. Untuk membunuh kebosanan, Nara memainkan beberapa game di ponselnya, sesekali juga membuka akun media sosial miliknya.  Nara buru-buru keluar dari game ketika ada notif IG live dari akun Jason. Akhir-akhir ini ia memang sedang tertarik mengikuti kegiatan Jason di media sosial."Hayo loo, gebetan baru ya ?!" kata Lita yang tiba-tiba datang. Lita tak melihat dengan jelas, ia mengira Nara sedang video call dengan teman dekatnya. Apalagi saat melihat Nara senyum-senyum sendiri seperti itu membuatnya semakin yakin."Apaan sih. Enggak," sanggah Nara. Buru-buru ia sembunyikan ponselnya ke dalam tas, bisa malu kalau Lita sa
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status