Share

Bab 29. PERASAAN LAIN

Aku tersengak dan terbatuk-batuk. Karena kekurangan oksigen. Aku rasa di ruangan ini atmosfer sudah di hisap oleh makhluk astral. Dengan lembut Damian melepaskan kecupan lembutnya pada bibirku. Dan sualnya aku menikmati semua prises ciumannya itu.

Dengan teduhnya matanya menatapku. Dan secepat mungkin aku memalingkan muka. Apa yang sudah aku lakukan ini. Begitu mudahnya aku di cium oleh pria ini.

"Iva," paggilnya serak membuatku menelan saliva dengan susah payah setelah dia melepaskan ciumannya. Matanya tak berkedilp melihatku. Rasah risih dan salah tingkah menjalar di wajahku membuat pipiku merona.

Aku buru-bru memalingkan muka agar tak tertangkap basah olehnya. Dengan cepet duda keren itu menangkup wajahku semakin membuat pipiku memerah. 

Apa mau duda ini? Duh Gusti! Bisa-bisa aku terjerat dengan rayuannya. Jangan sampai ya Tuhan!

"Iva, jangan hindari aku!" Sarkasnya membuatku kembali menelan air ludah.

"Iya, Pak," jawabku dengan gugu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status