Share

115b. Godaan Manis Bag. 1

“Apa setampan itu?”

“Ya. Kau puas?” Nadya mendelik. Semu merah di kedua pipi.

Suara tawa kembali terdengar.

“Mereka adikku,” ucap Edwin sambil menunjuk satu bingkai di sebelahnya. Di sana tiga orang terlihat dalam satu bingkai, satu di antaranya Edwin.

“Dua-duanya?”

“Ya. Satu dari mereka tinggal di Malaysia meneruskan bisnis ayah. Yang lagi yang perempuan di Jerman, kuliah dan bekerja di sana.”

“Kalian keluarga sempurna.”

Edwin tersenyum samar. “Tidak sesempurna kelihatannya. Ibuku sering kali harus kesepian saat ayah tak di rumah. Aku yang paling sering kena marah,” sanggahnya lalu terkekeh pelan. “Kepedihan yang akhirnya kurindukan.” Meski berusaha melukis senyum, tapi kedua alis itu adalah bukti perasaannya sedang tidak baik-baik saja. Nadya bisa melihat itu.

“Jika definisi sempurna yang kau maksud adalah harta dan pencapaian yang ada pada kami, maka kau salah besar, Nadya.

Sempurnanya sebuah keluarga adalah saat dua manusia yang membina bisa saling mengisi kekosongan peran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status