Share

116a. Godaan Manis Bag. 2

Pandangan mereka mengunci.

Seperti tersengat yang memicu debar-debar halus memburu setelahnya, Nadya semakin bimbang saat akhirnya satu tangan Edwin terangkat dan menyelip di tengkuk. Sementara tangan yang lain mengangkat dagunya. Ragu-ragu Nadya memandang wajah sendu itu. Dia tahu apa yang laki-laki itu pikirkan dan merasa tengah memikirkan hal yang sama.

Detik berikutnya, dengan gerakan begitu lambat, laki-laki itu mendekatkan wajah.

Nadya memejam. Kemudian dengan berat hati dia berpaling menghindari laki-laki itu. Edwin terpaku dalam posisi yang sama, lalu tersenyum. Entah karena kecewa merasa ditolak, atau bangga pada sikap Nadya, keduanya sulit dia bedakan.

Edwin mengusap pucuk kepala wanita itu. “It’s ok. I proud of you.” Lalu genggamannya beralih ke jemari.

Gugup, Nadya menghirup napas dalam-dalam seiring upaya melepaskan genggaman laki-laki itu.

“Maaf, Edwin,” ucapnya lirih serupa bisikan. Dia meletakkan gelas itu di meja dan menjauh seperti orang ketakutan. Mengabaikan e
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status