Share

18. Rindu Ternoda Bag. 2

Dan inilah akhirnya. Akhir dari semua cerita masa lalu yang belum selesai. Ketika hati gagal menahan diri, maka nafsu akan menguasai. Rindu menggebu yang lama terbendung akhirnya meluap dan terurai hingga melanggar batas.

Di depan kamar Nadya, masih dengan bertelanjang dada, Ali terduduk dengan dua kaki terlipat. Waktu menunjukkan pukul delapan lima puluh malam saat terdengar dering panjang telepon dari kamar Nadya. Ali menoleh tanpa benar-benar melihat pintu yang tertutup itu.

Menyadari siapa yang telepon, Ali menajamkan pendengaran demi mendengar apa pun suara di dalam, dan dia akhirnya tahu suara isak itu berhenti.

Di kamar, menyadari ponselnya berdering, Nadya tersentak seperti tersangka yang tertangkap basah melakukan kejahatan. Dia yang semula berada di depan pintu, menyeret tubuh hingga ranjang untuk meraih ponsel. Nama Pramono muncul sebagai penelepon.

Nadya berdeham. Dengan tangan gemetar menyeka sisa air mata di pipi. Sekuat hati berupaya menenangkan diri dan menampakkan
Bintu Ikhwani

Bijaklah dalam membaca cerita .... Cerita ini bukan untuk ditiru.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status