Ilona membawa beberapa makanan ke meja makan, dia melihat Ziyan sedang tersenyum menyentuh tanaman sukulen pemberiannya."Masih subur Yan! Makasih ya!" celetuk Ilona."Kamu suka tanaman ini? Besok aku belikan lagi!" jawab Ziyan."Udah ga usah, tempatnya ga ada! Ntar malah ga rapi kalau kebanyakan," jawab Ilona."Oh iya udah sempit ya! Aku carikan raknya aja sekalian," celetuk Ziyan."Rak?""Iya, aku juga habis beli rak untuk tanaman di kamarku! Lucu, bentar kayanya aku simpan gambarnya," jawab Ziyan mengotak atik galery di ponselnya.Ilona mendekat gadis itu penasaran, rak seperti apa yang Ziyan bicarakan."Nah ini! Bagus kan!" ujar Ziyan menujukkan sebuah furniture mahal keluaran toko furniture terkenal.Ilona mengangguk, dia tau betul kalau furniture sejenis itu harganya mahal. Tapi dia heran mengapa Ziyan ingin memberlikan rak mahal untuknya.Ibu Rina datang
Sore hari yang cerah, langit begitu biru dan tidak terlihat mendung sedikitpun ada di sana. Matahari sore yang hangat menyinari Eldrian yang pulang dengan mengendarai motor matic sambil tersenyum-senyum.Pria itu tampak sangat senang, setelah hari ini bertemu dengan Ibu Rina orang tua tunggal Ilona. Wanita paruh baya itu terlihat ramah dan begitu mendukung hubungan Ilona dengannya. Eldrian tampat tak terlaly peduli dengan status pacar palsu, pria tampan itu melakukan semuanya dengan perasaan yang tulus.Eldrian masih saja tersenyum kecil di sepanjang perjalanan pulang. Dia tiba di rumah dan langsung memarkir motornya di halaman. Tanpa memeberi salam, Eldrian tampak berjalan santai langsung naik ke kamarnya.“Ehem...Kayanya lagi seneng nih?” ujar seorang gadis dengan suara yang tidak asing.“Andriana? Wow..! Kapan datang? Sendirian?” tanya Eldrian menyapa gadis yang ternyata adik kandungnya yang selama ini sekolah di Jepang.
Suasana kantor pusat mulai ramai, hari itu putri owner Nona Andriana Jelita Dewangga sedang ada di Indonesia. Pameran kali ini khusus untuk dibuat untuknya dalam rangka memperkenalkan robot hasil risetnya di Jepang. Semua robot sudah di setting sedemikian rupa, kru Andriana yang mayoritas orang jepang juga ada di sana. Eldrian datang bersama Daniel menyapa gadis yang dari tadi mengotak-atik sistem otomatis di softwarenya. “Gimana? Udah siap nih?” tanya Eldrian. “Udah dong!” jawab Andriana menoleh. Gadis itu langsung melihat Daniel, dan langsung tersenyum menyapa. “Bang Daniel apa kabar? Lama ya ga ketemu! Makin ganteng aja nih!” puji Andriana. “Iyalah ganteng, kamu juga makin cakep!” timpal Daniel. “Heh..heh! Kalian jangan bermain di belakangku ya!” ujar Eldrian dengan mata menyalang. “Diiih apaan sih? Bang, Kak Eldrian tuh masih jomblo ga sih Bang?”
Dari kejauhan Jason tampak mengamati Ziyan yang sedang berbincang dengan Ilona. Mereka terlihat sangat akrab, hanya saja Ilona tidak tahu kalau Ziyan adalah Eldrian CEOnya. Pria itu benar-benar menyamar. Memakai baju yang sangat biasa, memakai topi untuk menyamarkan rambutnya. Memang tak banyak yang tau tentang identitas CEO Eldrian termasuk karyawannya sendiri di kantor pusat."Eh, Ilona kamu nanti pulang bareng Pak Jason?" tanya Ziyan. "Iya, aku ga bawa mobil soalnya, tadi Pak Jason ngajakin bareng jadi ya sekalian!" jelasnya. "Pulangnya mau bareng aku ga? Tapi kamu tunggu sebentar ya sampai aku anterin Pak Daniel pulang! Sebentar kok!" ujarnya."Duh, ga usah ngrepotin lah!" jawab Ilona."Ga papa, nanti kita sekalian cari rak yang aku bilang kemarin buat di apartemenmu! Mamamu masih ada di sana kan?" tanya Ziyan."Iya, mama masih ada!" "Nah kan, ya udah ayo sekalian beliin mamamu makanan!" ajaknya lagi. Ilona berpikir, di
Ziyan melihat Ilona, tampaknya gadis itu agak terkejut dengan pertanyaan yang disampaikan Ziyan.“Kok kamu tanya gitu?”“Ya bisa jadi dia suka kamu Ilona! Dia kan sering banget nganter kamu pulang pergi? Mungkin dia ada rasa sama kamu?”“Emm... Entah ya aku ga terlalu yakin!” jawabnya.“Tapi, kalau misal Pak Jason suka kamu gimana?” tanya Ziyan memancing sekali lagi.“Emm... Entah juga ya! Aku anggap dia bosku sih!”“Tapi menurutmu dia cowok yang gimana?”“Baik, sabar, penyayang, tanggung jawab, aku lihat dia juga telaten sama anak-anak! Kasihan istrinya udah meninggal! Ya semoga cepat dapat gantinya!” jawab Ilona santai.Ziyan melirik Ilona, dia kesal karena Ilona memuji Jason tanpa celah dengan wajah tanpa rasa bersalah.“Ya udah kamu pacarin aja! Kenapa harus pura-pura pacaran sama aku?” jawab Ziyan ketus.Ilona mena
Ziyan menghentikan makannya, dia mengambil uang yang disodorkan Ilona dengan perlahan. “Okay, kamu yang traktir! Jangan marah!” ujar Ziyan. Ilona masih terlihat melotot, tapi wajah kesalnya malah membuat Ziyan menahan tawa karena Ilona tampak sangat imut. “Ih, kenapa sih kok marah? Iya kamu yang traktir. Nih duitnya kuambil! Lagian kamu aneh dibayarin malah ga mau!” ujar Ziyan melanjutkan kembali makannya. “Memang gajimu berapa? Kamu sudah belikan barang furniture mahal itu sudah setengah gajiku Ziyan!”ujar Ilona. “Hah, setengah gaji!” Ziyan tampak melonggo dia terlihat baru sadar bahwa gaya hidup dan status yang dia perankan ternyata tidak cocok. “Kayanya kamu terlalu lama bergaul dengan Pak Daniel ya? Kamu boros sekali Ziyan!” ujar Ilona mulai menutupi kecurigaannya. “Ah iya, mungkin,” jawab Ziyan mulai tampak berhati-hati. “Seharian di kantor pusat aku ga kelihatan Pak Eldrian ya? Apa kamu tau dia kemana? Kenapa sela
Ilona melihat Ziyan sambil tersenyum, dia mengambil segelas air dan menciprati muka Ziyan dengan air dari tangannya. “Oiiii..Bangun Oii! Sadar!” ujar Ilona. Ziyan langsung membuka matanya lagi, dia melihat sekeliling dia melihat Ilona dan dia ada di apartemen gadis itu di jam 10 malam. “Kok aku di sini?” ujarnya. “Yah, dia lupa! Kamu ketiduran? Mamaku udah pulang dari tadi, malah kamu molor di sini!” jelas Ilona. Ziyan mengucek matanya, dia segera berdiri. Mengambil jaket dan tas selepangnya. “Mau pulang?” tanya Ilona. Pria itu mendekat, melihat Ilona dari jarak yang sangat dekat. “Emang boleh nginep?” tanyanya nakal. Crat...! Ilona menciprati wajah Ziyan dengan sekali lagi. “Masih ngimpi ya? Udah bangun! Sana pulang udah malam!” usir Ilona. “Heeem, pacarku galak banget! Mentang-mentang mamanya pulang abang di buang!” celetuk Ziyan. “Iya kita putus sekarang!” ujar Ilona lagi. “Ih kejamnya! Padahal aku tadi udah mulai deg-degan lo!” jawab Ziyan tersenyum nakal. “Aku juga d
Teriakan kaget terdengar dari seorang pria paruh baya yang tinggal di sebuah komplek mewah di Jepang itu. Malam itu juga Pak Dewangga dan Ibu Dewangga memesan tiket untuk pulang ke Indonesia. Dia tidak mau rumor tentang anaknya semakin menjadi-jadi. Sementara di kantor pagi itu, Eldrian masih saja santai. Dia dan Daniel yang memang sibuk bahkan tidak mendengar kabar burung tentang mereka.“Eldrian! Hari ini gua ijin pulang awal ya, aku ada janji nih! Kan kemarin aku udah kerja lembur!” pinta Daniel.“Wow, ada apa nih kok ijin? Jarang-jarang Lu pengen ambil off?” tanya Eldrian heran.“Aku mau ketemu sama orang tuanya cewek gua!” jelasnya.“Bentar-bentar? Cewek? Orang tua?” tanya Eldrian heran.“Iya, ntar deh kalau udah fix gua kenalin sama calonku! Ini masih mau ketemu ortunya, doain lancar ya!” jelas Daniel.“Uwaah, gercep juga nih orang! Gua kenal ga sama cewekmu?” tanya Eldrian.“Nggak!” tegasnya.“Busyet! Kok bisa lu kenal cewek tapi gua ga tau? Bukannya kita barengan terus?” tanya