Fake Identity

Fake Identity

By:  Mrs.O  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
9 ratings
78Chapters
3.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Eldrian Saputra Dewangga seorang CEO perusahaan yang menyamar sebagai Office Boy bernama Ziyan hanya untuk mencari cinta sejati. Lelah dengan wanita materialistis dan perjodohan dia memutuskan untuk menanggalkan statusnya dan rela melakukan pekerjaan biasa. Ilona Adinda Putri adalah Staf Senior Marketing yang sangat handal dan pintar, dia selalu membutuhkan team dan turut melibatkan Ziyan dalam pekerjaannya. Dua orang ini bertemu dalam pekerjaan , Ilona merasa Ziyan cukup pintar untuk seorang OB dan selalu mengajaknya dalam banyak proyek pekerjaan. Mentraktirnya makan dan bertemu di akhir pekan. Ziyan (Eldrian) merasa dia sangat dihargai oleh wanita ini tapi dia takut untuk mengajaknya kencan karena memang Ilona seorang pekerja yang profesional, dia tidak pernah mencampurkan urusan pekerjaan dan urusan pribadi. Seiring waktu mereka semakin dekat dan perasaan cinta Eldrina tidak dapat ditutupi. Tapi Eldrian masih berharap bahwa Ilona bisa mencintainya juga tanpa memandang status pekerjaannya. Akan tetapi semuanya hampir dilupakan oleh Eldrian saat tau Jason Manager Devisi Pemasaran tempat Ilona bekerja juga menyukai wanita itu. Jason sangat atraktif dalam menunjukkan ketertarikannya pada Ilona. Membelikan banyak barang mewah yang tentu saja itu hal yang juga bisa Eldrian lakukan karena dia punya banyak sekali uang. Ilona yang selalu flat dengan pria hampir tidak diketahui bagaimana perasaannya, tapi Eldrian ingin sekali Ilona menjadi kekasihnya. Apakah Eldrian harus segera berubah menjadi CEO lagi sebelum Jason merebut Ilona? Apakah Eldrian tetap bertahan sebagai OB dan berharap Ilona mencintainya tanpa memandang materi? Yuk ikuti ceritanya.

View More
Fake Identity Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
PHANTOM
Ceritanya sudah bagus, Kak. Hanya penulisannya yang perlu diperbaiki ...
2022-09-17 20:29:49
1
user avatar
HalSya
Gak bisa... cerita ini terlalu so sweet. Gak bisa cuma setengah-setengah aja, harus sampai tamat... Aku milih dia kembali jadi CEO pokoknya titik
2022-09-17 20:14:43
2
user avatar
Riri riyanti
gapapa ob ya ziyan, kalo goodlooking apa pun mudah... etapitapi, ob cuma sebagai kamuflase aja... aslinya mah tajir melintir yak... semoga segera ketemu jodohnya dah...
2022-09-07 09:07:48
1
user avatar
Indah Purnawati
semangat Thor ditunggu next up ya...
2022-09-06 22:13:55
1
user avatar
Rifat Nabilah
malah mau jadi OB lagi, dengan alasan olah raga...
2022-09-06 21:09:33
1
user avatar
Dijeonie
Ziyan sama aku aja, aku gak Matre.... Semangat ya Kak buat lanjutin ceritanyaaa!! Keep up your hard work!
2022-09-06 18:50:30
1
user avatar
Rosemala
keren kak...... semangat terus
2022-09-06 17:57:51
1
user avatar
Naily L
cerita yang keren, menarik dan seru:) semangat berkarya thor:)
2022-09-06 13:55:36
1
user avatar
Akina
ceritanya menarik. semangat author untuk up cerita
2022-09-05 20:37:29
1
78 Chapters
Bab 1. Pagi yang Murung
Brug...! Eldrian menutup wajahnya dengan bantal. Pagi yang cukup cerah setelah melalui malam yang cukup menyebalkan bagi Eldrian. Seperti biasa dia harus putus dengan wanita yang dia kencani karena tau kalau si Venya mantannya hanya suka pada hartanya saja. Menjadi CEO sebuah perusahaan teknologi bukan hal sulit untuk memilih wanita yang disukai tapi sangat sulit untuk mencari wanita BAIK yang memang mencintai dirinya dibandingkan embel-embel harta dan posisinya. “Ini kopinya Pak,” kata Supri asisten rumah tangga yang melayani Eldrian di rumah. “Iya Mas, terima kasih, taruh di situ saja!” jawabnya. “Mau baca koran Pak?” tanya Supri lagi. “Ah, iya taruh situ saja Mas! Terima kasih,” jawabnya lagi. Supri diam dan permisi keluar kamar, dia tau sepertinya ada yang menggangu pikiran bosnya pagi ini. Belum sempat Supri keluar Eldrian memanggilnya. “Mas Supri!” Eldrian memanggil “Eh iya Pak?” Supri kaget. “Tolong bilang mas Tony ya, besok saya ke kantor ga usah diantar mobil, dan tol
Read more
Bab 2. Tugas Baru
Siang menjelang sore. Ziyan yang tampak murung duduk di kantin dan makan mie ayam. Tak lama kemudian ada seseorang menyapanya. “Hai Ziyan, gimana kerja hari pertama?” suara seorang wanita. Dia Ilona, wanita yang tadi menyapanya saat awal datang ke kantor. Sambil membawa segelas kopi latte dingin wanita itu menyodorkan kopi ke Ziyan. “Nih, kopi! Enak lo seger, biar ga ngantuk,” Ilona menawarkan. Dengan santai Ilona duduk di depan Ziyan dan meminum kopi dingin miliknya. “Wah, hari ini sibuk sekali, aku baru saja ke showroom di kantor pusat, di sana rame banget,” Ilona mulai mengajak ngobrol. Ziyan yang masih bengong menatap wanita itu dengan heran, entah apa yang dipikirkannya. “Kamu kenapa Ziyan?” Ilona menyadari lawan bicaranya itu sedikit tidak bereaksi. Ziyan sadar dan mulai ngobrol juga. “Ah, ga papa Bu, hanya capek naik turun angkat barang,” jelas Ziyan. “Oh, begitu ya, seharusnya OB itu ada tiga di sini karena kerjaannya banyak banget. Tapi sepertinya masih belum dapat o
Read more
Bab 3. Makanan
Dua pria melangkah dengan cepat. Mereka segera pergi dari kantor pemasaran menuju arah parkiran depan. “Ada apa Daniel?” Eldrian bertanya. “Pak Eldrian kita harus segera ke Dubai besok! Bapak harus ke sana jika tidak ingin kehilangan investor besar!” jelas Daniel tentang maksud kedatangannya.“Okay, tolong pesankan tiketnya, kita berangkat besok!” ucap Eldrian setuju.“Baik Pak, akan saya proses untuk keberangkatan besok,” ujar Daniel.Daniel segera menghubungi beberapa staf untuk mengatur keberangkatan bosnya. Eldrian masuk ke dalam mobil yang dibawa Daniel, dia terdiam seperti ada yang dipikirkan.“Sepertinya beberapa hari ini aku tidak bisa bertemu Ilona,” batinnya.Mobil melaju cukup kencang memecah angin yang membawa lamunan Eldrian saat itu. Dia menatap langit dari jendela mobil, awan putih bergumpal tampak lebih indah dari biasanya. Gedung-gedung pencakar langit yang dia lintasi seperti sedang bergoyang-goyang di matanya dan sekali lagi dia tersenyum.Berdendang angin di bawa
Read more
Bab 4. Pesona Seorang Pria
Eldrian memakai kacamata hitamnya, matahari cabang Dubai memang beda teriknya dengan cabang Jakarta. Sambil membuka beberapa dokumen dia berbincang dengan beberapa pria berbusana layaknya pangeran Arab. Mereka seperti sedang bernegosiasi untuk pemasaran beberapa produk teknologi lintas negara. Tapi semua itu segera berakhir dengan kesepakatan yang tampak menyenangkan bagi kedua belah pihak. Kontrak ditanda tangani dan mereka bersalaman tanda kerjasama sudah diputuskan.Eldrian pergi dengan Daniel menuju arah kamar hotelnya. Banyak sekali orang asing di Dubai. Negara itu tidak setertutup Saudi Arabia dan negara Uni Emirat Arab lainnya. Mereka lebih terbuka untuk orang asing, bahkan lebih terbuka daripada negara kita. Tentu saja itu membuat pandangan mata Daniel sulit dijaga saat beberapa wanita bule berambut pirang dan berpakain sexy melintas kesana kemari.“Daniel! Pekerjaanmu sudah selesai, kamu boleh jalan-jalan tanpa saya!" Eldrian memberi kesempatan pada sekretaris pribadinya itu
Read more
Bab 5. Reuni
Siang itu cafe tempat reuni cukup ramai. Ilona, seorang wanita berambut panjang yang makin cantik dengan rok pendek terusan berwarna putih tulang. Jaket rajut putih crop sebagai outer dan sepatu sandal coklat muda. Rambutnya yang hitam kecoklatan sengaja dibiarkan terurai dengan sedikit ikatan di belakang.Terlihat beberapa alumnus kampus Ilona mulai hadir. Ada yang datang bersama pasangan bahkan ada yang datang bersama anak-anaknya. Cafe itu cukup besar, arsitekturnya minimalis, beberapa pot bunga cantik, lukisan yang mirip aliran picaso dan alunan musik barat terbaru.Ilona duduk di sudut sambil menunggu teman satu angkatannya. Maklum saja ini reuni besar jadi hampir semua angkatan ada di sana. Ada yang tampak familiar ada yang bahkan tidak dia kenal.“Ilona, sudah lama?” tanya seorang wanita yang baru saja datang. Dia adalah Indah teman lamanya, sering mengambil mata kuliah yang sama membuat mereka cukup dekat.“Kamu tambah cantik Lona,” ujar Indah memuji.“Ya namanya juga cewek ma
Read more
Bab 6. Diluar Dugaan
Terlihat MC sudah naik kepanggung dan akan memulai acara reuni hari itu. Beberapa angkatan lama ada yang naik panggung dan bernyanyi lagu tembang kenangan. Pasti umurnya tua sekali karena lagu-lagunya sama seperti lagu ibu Ilona. Fix reuni yang membosankan meskipun cukup lumayan untuk bersantai setelah satu minggu berurusan dengan pekerjaan.Tiba-tiba Ilona melihat seseorang yang cukup familiar disana. Sosok yang setiap hari dia lihat dikantor. “Pak Jason!” celetuknya.“Waduh gaes ada bosku!” Ilona menunduk sambil memberitahu kedua temannya.“Yang mana?” Indah dan Fransisca mulai kepo.“Tuh yang pakai kemeja hitam berkacamata!” jawab Ilona sembari menunjukkan keberadaan bosnya itu.“Wow, cakep juga Lona! Blasteran, wajahnya kaya pinter gitu!” ujar Fransisca mulai menganalisa.“Eh iya lo, kaya model!” ujar Indah sependapat.“Tapi masih tetep lebih ganteng CEO mu Ilona, kalau yang ini umurnya lebih tua dari kita, sepertinya kakak tingkat,” ujar Fransisca masih menganalisa.“Sudah, sudah
Read more
Bab 7. Hari yang Sibuk
“Wuss..! Wuss..!” tercium bau telur gosong dari arah dapur.Apartemen yang ditinggali Ilona tampak berasap, untungnya semua jendela terbuka dan udara segar masih bisa masuk. Wanita muda itu sedang sibuk di dapur.“Au, Au!” suara Ilona terdengar berteriak.Hari ini Ilona masuk sedikit lebih siang, jadi dia berencana sarapan dirumah. Rencananya sih ingin membuat roti sandwich spesial made by Ilona, tapi kemampuan memasaknya memang sangat payah. Minyak goreng yang dia masukkan terlalu banyak untuk hanya menggoreng telur. Alhasil, minyak memercik kesana- kemari membuat serangan panas ke segala arah.“Hei, telur menurutlah pada tuanmu!” ucapnya.“Kalau sudah matang kugigit kau!” imbuh Ilona lagi.Akhirnya telur setengah gosong pun bisa diangkat dari penggorengan. Dia menaruhnya begitu saja diatas roti, memberikan daun slada, bawang bombay, keju slice, saus sambal,dan mayonise.“Hahaha, kata siapa aku tak bisa masak, ini buktinya bisa dimakan!” ujar Ilona mengunyah roti sembari membaca pesa
Read more
Bab 8. Nice to See You
Percetakan Kantor PusatSilvia dan teman-teman segera menemui staf penanggung jawab kemasan. Dia menunjukkan tempat kemasan dan mempersilahkan mereka untuk bekerja. Biasanya kalau ada kesalahan cetak ada pekerja partime yang akan membantu. Tapi karena ini mendadak, jadi partimer tidak bisa datang membantu. Mereka mulai menempel stiker satu demi satu di atas kertas kemasan produk. Mereka hanya punya waktu 6 jam untuk bisa menyelesaikan semuanya. Sudah 1 jam mereka disana dan hanya sanggup menempel sekitar 2000 kemasan.Ilona mulai mengkalkulasi waktu. Jika sejam 2000 kemasan berarti 6 jam hanya bisa mendapat 12.000 kemasan. Masih kurang 28.000 kemasan lagi. Ini masalah, Ilona mulai mengshare pesan SOS ke grup kantor. Intinya dia meminta bantuan siapa saja yang longgar saat itu untuk membantu. Tapi dia agak pesimis karena pastinya tim lain juga akan punya kesibukan lain alih-alih membantu tim design untuk bertanggung jawab perihal penempelan stiker.Tuut..! Terdengar ada pesan masuk.“S
Read more
Bab 9. Makan Malam
AC mobil yang dingin membawa suasana yang cukup canggung di dalam mobil. Ilona yang membawa Ziyan untuk traktiran usai kerja, malah tampak seperti kencan diam-diam.“Teman Bu Ilona ikut?” Ziyan memastikan.“Mereka pulang!” jawab Ilona singkat.Makin hening suasana di dalam mobil, Ziyan agak grogi karena malam ini mereka hanya berdua saja.“Kita ke DC Bistro ya, kamu mau?” ajak Ilona.“Boleh,” jawab Ziyan tidak kalah singkat.Ilona mengajak Ziyan ke rumah makan yang tempatnya agak jauh dari kantor. Ilona rupanya juga khawatir kalau acara makan bersama mereka menjadi gosip saat ada staf kantor yang melihatnya.“Bu Ilona, sekarang sibuk persiapan event apa? Ada pameran lagi?” tanya Ziyan mengusir canggungnya.“Ga ada pameran sih, cuma persiapan event sosial, bikin acara sama anak yatim, tapi masih belum kepikiran mau bikin apa yang sekiranya seru,” jawab Ilona.“Sosial? yang bulan depan ini?” tanya Ziyan memastikan.“Iya, event sosial perusahaan, CEO kita yang cari dananya, jauh-jauh sam
Read more
Bab 10. Kesan yang Manis
Malam yang cukup panjang untuk berbincang-bincang, makanan yang enak, ide yang segar, dan teman yang tampan. Ziyan menatap Ilona yang mulai berbicara panjang lebar. Steik yang mereka pesan sudah habis dan sekarang berganti hidangan laut. Wanita itu bercerita tentang seputar pekerjaannya. Sembari mengetok cangkang kepiting yang keras mulut Ilona masih saja presentasi produk. Ilona memang masih tampak berenergi meskipun sudah lewat jam 10 malam. Ziyan tersenyum simpul dan terus mengamati. Ziyan merasa ada magnet yang cukup besar yang membuatnya tertarik pada wanita itu. Hanya saja Ziyan masih belum tau perasaan apa yang dirasakannya sekarang. Dia hanya membiarkan semua perasaan itu mengalir alami dan membuat kesan yang manis. Sesekali Ilona menyelipkan rambutnya ke telinga saat makan dan itu membuatnya tampak semakin mempesona. "Eh kamu tau ga bedanya rajungan sama kepiting laut?" tanya Ilona tiba-tiba. "Tau lah!" jawab Ziyan santai. "Tau? masak? apa bedanya?" tanya Ilona mendadak
Read more
DMCA.com Protection Status