Share

33. Akademi Tunas Harapan

Setelah diberikan soal dari pembimbingnya. Nossal segera mencoba untuk mengerjakannya. Setiap soal yang tercantum pada selembar kertas di depannya dia kerjakan dengan serius. Nossal sendiri bukanlah orang yang pintar. Dia cenderung lemah pada setiap mata pelajaran. Bahkan dia salah dalam membedakan mana gula mana garam.

Suasana tenang di dalam ruangan ini membuat Nossal dapat berkonsentrasi dengan cukup baik. Ditemani oleh suara jam berdetik dan sensasi hembusan angin yang menyentuh kulit membuat hati damai. Semua itu seakan membuat lupa terhadap ancaman monster di luar.

Tidak terasa waktu telah berjalan cukup lama. Satu jam telah berlalu. Nossal yang telah selesai menjawab setiap soal yang diberikan, meletakkan alat tulisnya. Menyadari Nossal telah selesai mengerjakan soal yang diberikannya. Pak Husein menutup bukunya

“Sudah?”

“Iya, sudah selesai”

Dengan sedikit ragu-ragu, Nossal menyerahkan pekerjaannya pada pembimbingnya itu. Dia tampak tidak terlalu yakin dengan jawabannya. Walaup
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status