Share

Bab 18. Shattered Hope

“Fargo?” Debora sumiringah bahagia melihat Fargo ada di hadapannya. Sebelumnya, Debora sudah yakin bahwa Fargo akan datang ke apartemennya. Fargo tak mungkin membiarkan Andrew yang tengah sakit.

“Kenapa Andrew bisa demam?” Fargo menatap Andrew yang tidur di ranjang dengan pulas. Jauh dari dalam hati Fargo, dia merasa kasihan pada Andrew. Selama ini, Andrew tak pernah tahu tentang dirinya.

Debora bangkit dari tempat tidur perlahan, melangkah mendekat pada Fargo. “Aku tidak tahu. Tadi saat aku pulang dari kantor Andrew tidak demam, tapi saat Andrew merengek ingin bertemu denganmu, suhu tubuhnya mulai demam.”

Fargo langsung mendekat pada Andrew, dan memeriksa suhu tubuh Andrew—yang memang benar—bahwa Andrew tengah demam. Debora sama sekali tidak berbohong, atau mencari alasan padanya.

“Apa kau sudah memberikan obat penurun demam?” tanya Fargo seraya menatap Debora.

Debora menggelengkan kepalanya lemah. “Belum, Fargo. Aku belum sama sekali memberikan obat pada Andrew. Sejak tadi dia menol
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status