"Ya, benar." jawab Becky tergagap karena berusaha menjaga keseimbangan tubuhnya."James, kenapa berhenti?" Becky sedikit kecewa karena James berhenti menyentuh Becky. Menurunkan kaki Becky lalu menutup air kran shower."James, ada apa?" Becky semakin bingung. Hampir saja ia klimaks tapi James menghentikan permainannya."Mereka … tidak marah kan, jika kita bercinta sebelum menikah?""Oh itu yang membuatmu berhenti? Hahaha, mereka bukan orang tua yang berpikiran kolot, James. Asalkan anak-anaknya bahagia, mereka juga bahagia. Jadi kita bebas bercinta sepuasnya, tidak masalah jika kita belum menikah. Seumpama aku hamil pun tidak masalah. Mereka pasti akan tambah senang jika kita memberikan cucu secepatnya."James menggaruk rambut basahnya. "Berbeda dengan orang tuaku, mereka tinggal di kota metrolitan, tapi mereka sangat kolot. Tidak suka jika aku melakukan seks sebelum menikah." gumam James."Ada apa dengan orang tuamu?" Becky hanya mendengar sepotong kalimat dari James."Tidak ada, ayo
"Keluar dari situ atau kami tèmbak!" Suara pengawal rumahnya Becky terdengar sehingga membuat James berpikir bagaimana caranya untuk melarikan diri.James ingin bertaruh, tidak ingin tertangkap oleh mereka dan dinikahkan dengan Becky atau suasananya akan tidak menguntungkan jika mereka sudah menikah. Dengan mengendap-ngendap di tengah kegelapan, James berlari ke arah belakang. Instingnya mengatakan jika ada jalan keluar di belakang rumah. Seketika James mengerjap ketika melihat sebuah mobil sampah yang terparkir di belakang rumah."Cepat nyalakan lampu!" James mendadak sedikit khawatir karena jika lampu dihidupkan maka keberadaan dirinya akan cepat ditemukan. Namun dengan gesitnya James berhasil naik ke atas mobil sampah. Sedetik kemudian lampu di belakang rumahnyanya Becky dihidupkan. "Ke mana larinya penyelinap itu. Sial kita kehilangan jejaknya. Hubungi penjaga monitor, periksa lewat CCTV di mana keberadaan penyelinap itu.""Oke," salah satu dari mereka mengambil ponselnya lalu me
"Kamu tahu aku?" Nami menunjuk dirinya. Pandangan matanya polos berbeda dengan pandangan matanya dua tahun yang lalu. Penuh kebencian dan tidak terbaca. James berpikir jika Nami tidak mengenalinya karena penampilannya yang kusut."Sebenarnya aku juga tidak mengenali diriku sendiri." ucap Nami kemudian."Hah?" James kaget."Sebaiknya Kakak membersihkan diri dulu. Setelah itu makan. Aku sudah menyiapkan makanan untuk Kakak. Tadi sebelum pingsan Kakak bilang lapar, kan?" ucap Nami lembut.James masih berpikir tentang apa yang ingin diperbuatnya setelah bertemu dengan Nami secara tiba-tiba."Ini handuk untuk Kakak, dan ini pakaiannya Kak Takeshi. Untuk sementara pakailah dulu. Aku lihat Kakak tidak membawa baju ganti." Nami mengulurkan sebuah handuk, celana dan kaos kepada James."Hei, ada apa? Apa Kakak sakit?" Nami menepuk lengannya James."A-aku," James berpikir sejenak. Mungkinkah gadis ini bukan Nami yang ia cari. Mungkinkah Nami yang lain?""Kakak terlalu lapar sehingga tidak kuat be
James teringat dua tahun yang lalu saat menjemput Nami di pantai. Gadis itu baru saja selesai surfing. Tubuh kecil milik Nami terlihat manis saat memakai bikini two piece. Biasanya wanita seksi dengan postur tinggi semampai terlihat menarik di mata James. Sekilas James biasa saja, tapi saat melihat tanda lahir di bagian belakang pinggangnya Nami. James sempat melucu pada dirinya sendiri. Jika suatu saat Nami hilang di kerumunan orang di pantai. Ia bisa mengenalinya langsung lewat tanda lahir itu. Dan kini James seakan disadarkan jika ia harus berusaha mengambil sesuatu yang berhubungan dengan Nami lalu mengirimnya kepada Doni untuk dilakukan tes DNA. Jika benar Nami yang dihadapannya ini adalah Nami yang ia cari. Dirinya sangat beruntung karena saat ini Nami sedang hilang ingatan, akan lebih mudah baginya untuk membalaskan dendamnya. Pantas saja jejaknya hilang seperti ditelan bumi karena menurut cerita Nami dia kecelakaan dan hilang ingatan. Sungguh peristiwa yang mengejutkan. Mungki
Tiga hari kemudian, sebuah pesan dari Doni membuat James sangat senang. Doni menjalankan tugasnya dengan baik. Setelah mendapat tugas untuk mencocokkan test DNA. Doni yang masih aktif dalam perkumpulan judo sengaja mendekati Naka yang merupakan member dari sebuah perkumpulan judo. Doni sengaja melawan Naka di ring pertandingan yang kekuatannya beda jauh. Walaupun berakhir dengan badan yang pegal-pegal akibat dibanting oleh Naka, Doni berhasil mengambil beberapa helai rambutnya Naka."Jadi benar, Nami yang di sini adalah Namida Hamashaki. Kini saatnya memulai rencanaku untuk membuatnya jatuh cinta." ucap James senang. Sebuah ketukan di pintu menyadarkan James dari lamunannya."Tok, Tok,Tok!"James dengan malas membuka pintu kontrakkannya. "Nami?""Syukurlah, aku hanya ingin memastikan kakak baik-baik saja." ucap Nami sesaat James membuka pintu kontrakannya."Hahaha, inilah aku, dalam keadaan sehat dan masih hidup." canda James."Kakak sudah makan?""Sudah, aku tidak ingin menjadi beba
Bayangan tubuh seksi Becky dan keadaan di mana James menindih tubuh Nami dalam keadaan basah membuat James benar-benar tidak tahan. James ingin mencium bibir mungil itu. Namun James terkesiap saat Nami menyibakkan rambut panjangnya sehingga mengenai matanya James. Kungkungan tubuh James mengendur. Nami menggunakan kesempatan ini untuk mendorong tubuh James dari atas tubuhnya.James terkesiap sadar dari apa yang baru saja terjadi. Ia merutuki kebodohannya yang tidak bisa memisahkan antara nafsu dan rencana balas dendamnya. "Nami, aku minta maaf. Aku tidak bermaksud ….""Tidak apa-apa, kakak pasti merindukan kekasih kakak, kan?""Tidak, aku tidak punya ….""Hahaha, kakak memelukku tapi memanggil nama Becky dua kali." cibir Nami.'Sial,' rutuk James dalam hati."Sebaiknya kakak bawa kekasih kakak ke sini untuk berlibur bersama. Itu lebih baik agar kakak tidak banyak melamun dan bosan.""Nami, aku tidak punya pacar." tegas James."Terus nama Becky?""Kami sudah putus dua minggu yang lalu.
"Hei Nami, ada apa," bisik James."Nanti kujelaskan," Nami bersembunyi di balik tubuhnya James.Setelah bersembunyi di balik orang-orang yang berlalu lalang, akhirnya James dan Nami berhasil menyelinap keluar agar tidak bertemu dengan orang-orang yang tidak ingin mereka temui. James penasaran kenapa Nami tidak ingin bertemu dengan nenek palsunya. Padahal Nami selalu bercerita jika neneknya sangat menyayanginya."Nami, boleh tahu kenapa kamu menghindari pertemuan dengan nenekmu? Bukankah kalian saling menyayangi?" "Maaf, aku tidak bisa mengatakannya pada Kakak.""Oh, baiklah, Itu privasimu aku tidak berhak memaksamu.""Terima kasih, Kak Oliv." Nami berjalan meninggalkan James."Nami," panggil James."Ada apa, Kak?""Besok aku akan kembali ke Indonesia.""Hah? Aku pikir Kakak akan tinggal lama di sini karena membeli banyak baju santai." entah kenapa Nami merasa kecewa kepada James."Aku harus kembali, perusahaanku sudah aku tinggalkan lama. Ada hal yang tidak bisa diwakilkan kepada asis
Keesokan harinya James pagi-pagi sekali sudah meninggalkan bandara Daniel k. Inouye Honolulu Hawaii. Kali ini ia patut bersyukur karena di bandara dia tidak bertemu dengan Becky dan orang-orangnya.Sampai di Bandar Udara Ngurah Rai Bali. Doni sudah setia menanti di Bandara dengan sebuah mobil jemputan."Pagi, Bos.""Ada hal penting apa yang harus gue kerjakan sehingga gue harus segera kembali." tanya James ketus."Tentu banyak, Bos. Bos sudah pergi ke Hawaii selama hampir enam hari, tentu banyak pekerjaan yang menumpuk. Dan sebentar lagi akan ada ajang pelelangan tender pembangunan Resort di kawasan Raja Ampat.""Oh ya, gue lupa tentang hal itu.""Makanya saya buru-buru menghubungi Bos untuk segera kembali, karena saya tidak bisa memutuskan tentang harga tender, perekrutan arsitek, dan penyiapan tim eksekusi.""Baiklah Don, gue mengerti." Doni merasa janggal melihat reaksi James yang datar dan lemah, ia menduga jika ada sesuatu hal terjadi antara James dan Nami. Setelah James memerinta