Share

4. Kepergok

Author: HANINA
last update Last Updated: 2021-05-06 10:32:16

"Keberatan?"

"Dengan senang hati, Pak."

Dela, sekretaris barunya James tersenyum riang sambil berlari kecil untuk mengunci pintu. Ia dengan hati berbunga akan menuruti permintaan bos tampannya. Siapa yang bisa menolak pesona James Baskoro, CEO muda idaman wanita lajang seperti dirinya.

Setelah mengunci pintu, Dela wanita muda berambut pirang itu mulai membuka kancing kemejanya satu persatu. Sejak Doni menghubunginya, satu minggu yang lalu, ia mulai gencar melakukan perawatan tubuh dan wajah di salon kecantikan langganannya. Dari ujung kaki hingga ujung rambut, ia bahkan sempat panik ketika satu jerawat tumbuh di pipinya. Menurut keterangan Doni, James menyukai wanita yang berpenampilan sempurna dari wajah serta bentuk tubuh yang proporsional. Dela bahkan rela memperketat dietnya untuk menjaga keindahan lekuk tubuhnya. Kemarin ia sempatkan untuk luluran agar kulitnya terlihat lebih glowing, tidak lupa ia membeli parfum mahal yang bisa membuat laki-laki semakin tertarik untuk menghidu tubuh séksinya. Menjadi sekretaris James Baskoro adalah impiannya. Bagaimana tidak, selain gaji yang besar, James terkenal royal kepada wanita yang bisa menyenangkan dirinya. Dela sudah melihat wajah James di majalah bisnis dan media infotaiment, ia langsung terpikat dengan ketampanan cowok blasteran itu dan kini kesempatan untuk berduaan merajut kasih terbuka lebar untuknya. Dela berusaha keras mengikuti seleksi yang di lakukan sangat ketat oleh Doni untuk mencapai di posisi ini.

"Masih virgin?"

Gerakan tangan Dela yang sedang membuka kancing bajunya segera terhenti, ia grogi dengan pertanyaan James yang tidak disangkanya. Namun Dela sangat pandai menyembunyikan kekalutannya. Ia langsung melepas kemeja yang melekat di tubuhnya sambil berkata. "Saya tidak virgin, tapi saya bisa memberikan kepuasan seperti yang Bapak inginkan." Dela tersenyum menggoda melihat ekspresi wajah James yang tidak menandakan kecewa, ia berlanjut membuka pengait bra dan langsung melepasnya.

Mata James melebar melihat keindahan buah dàda sekretaris barunya yang masih kencang dan padat. Gerakan jatuhnya kedua benda kenyal ketika penyangganya terlepas, terlihat sangat séksi. Benturan gunung kembar dari sisi satu ke sisi lainnya akibat gerak langkah tubuh pemiliknya membuat rasa lapar di perut James tergantikan oleh rasa haus syahwatnya. James melonggarkan dasi di lehernya yang terasa mencekik, mendadak tubuhnya terasa panas. Ia menunggu kejutan apa yang akan diberikan oleh Dela sebagai perkenalan di hari pertamanya bekerja.

"Umur berapa?"

"23 tahun, Pak."

"Baru lulus?"

"Setengah tahun yang lalu, Pak." Dela berjalan mendekati James, ia sudah tidak sabar untuk menerima sentuhan tangan James di seluruh tubuhnya. Sudah lama ia tidak menikmati kehangatan ranjang. Tubuh Dela mendamba, berharap James akan membawanya melayang mengarungi kenikmatan surga dunia yang memabukkan.

"Pak …." suara Dela sudah serak, menandakan ia sudah bernafsu.

"Kenapa?" James terkekeh. "Bukankah kamu tadi bilang akan menunjukkan kelebihanmu, kamu sudah lupa?"

Dela menggigit bibir bawahnya yang membuat bibir Dela semakin terlihat sensual. Otaknya berpikir keras, kelebihan apa yang ingin ia tunjukkan kepada James?

"Waktumu terbatas, sebelum jam makan siang, Desi."

"Dela, Pak, nama saya Dela bukan Desi."

James mengibaskan tanganya ke atas. "Whatever, show me now!"

Dela mengambil ponsel dari saku rok spannya, ia mendapatkan ide untuk menari erotis sebagai perkenalan dengan bos barunya. Setelah alunan musik genre RnB yang ngebeat terdengar, Dela mulai meliuk-liukkan tubuh séksinya yang sudah polos bagian atasnya dengan sangat luwes. Gerakan erotis, kulit mulus serta buah dàda yang menantang sungguh perpaduan yang membuat adrenalin James bergetar. Dela berjalan mendekati James sambil menyibak rambut panjangnya ke belakang. Ia langsung duduk di pangkuan James. "Bagaimana, Pak, Bapak suka?" Dela mengusap dàda bidang James.

"Not bad." James diam, tak bereaksi. Ia ingin melihat Dela frustasi karena menunggu sentuhannya.

"Pak, touch me." Dela mendesah.

"Apa?" James pura-pura tidak paham.

"Pak James, touch me now please …." Dela semakin frustasi.

Senyuman James mengembang di bibirnya, satu lagi wanita bertekuk lutut di kakinya, mengemis mengharapkan sentuhannya. "Sure, Dewi."

"Dela, Oak." Dela protes karena James salah memanggil namanya. Jangan salahkan James, terlalu banyak wanita di hidupnya sehingga ia tidak mampu mengingat nama mereka satu persatu.

"Berdiri."

"Apa, Pak?" Dela bingung.

"Berdiri dan buka semua penghalang itu." James menuding rok ketat yang masih menempel di tubuh Dela.

"Siap, Pak." Dela langsung berdiri lalu dengan cepat membuka resleting roknya. Ia menarik serta celana dalam tipis yang menerawang berwarna merah, kedua benda itu jatuh di ujung kakinya, Dela langsung mengangkat sebelah kakinya lalu membuang rok dan celana dalamnya menggunakan ujung high heelsnya ke sembarang arah.

James menggeleng melihat kelakuan calon sekretarisnya.

"Pak." Dela yang sudah polos tdn sehelai bensng pun, menarik tangan James untuk mengikutinya ke arah sofa. Tak menunggu lama, Dela langsung menyerang bibirJames dengan ganas. Dela berjinjit karena tubuh James yang tinggi. Jantung Dela berdetak kencang ketika merasakan bibir James yang terasa manis, lamunan fantasi untuk bercinta dengan James akhirnya terwujud. Napas Dela terengah ketika James mendorong tubuhnya.

"Kamu nggak sabaran banget, sih?" James tersenyum mengejek.

"Itu impian saya, Pak."

James melongo mendengar jawaban Dela yang absurd.

"Saya sangat menantikan momen ini, bercinta dengan Bapak adalah impian saya." Tanpa malu, Dela melepas jas yang dikenakan James lalu mendorong tubuh James jatuh di atas sofa, ia lalu naik ke atas tubuh James." Pak, sentuh saya, saya butuh sentuhan Bapak. Terserah Bapak mau menilai apa, saya bisa gila karena Bapak nganggurin saya dari tadi. Please Pak, touch me right now." Dela yang duduk mengangkang, mulai membuka kancing kemejanya James.

"Dena, Dena, ck, ck, ck. Gila, kamu frontal banget, sih?" James berkelakar.

"Dela, Pak, Dela." Dela sudah tidak sabar dipermainkan oleh James, ia menarik tangan James untuk meremas salah satu buah dàdanya, bibirnya langsung membungkam bibir James yang bagai candu.

James yang sedang tertawa langsung diam karena disumpal oleh bibir Dela.

'Gila, gue mau di perkosa. Ya Lord … dunia memang sudah terbalik.' batin James sambil menikmati bibir dan buah dàda Dela.

Erangan Dela tertahan karena ciuman panjangnya. Tanganya bergerak mulai membuka sabuk James. Ia sudah tidak sabar menikmati keperkasaan James yang hebat sesuai dengan rumor yang beredar.

"Ya Tuhan, apa-apaan ini?!" suara seorang wanita membahana setelah suara pintu dibuka dengan kasar.

"B-bunda."

"James Oliver Baskoro!"

TBC.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Finding Nami ( INDONESIA )    147. Suami Tercintaku

    Pov Nami Aku tidak menyangka Kak Oliv masih memperlakukanku dengan romantis. Bahkan ia tidak peduli ketika aku sudah hamil besar. Ia sudah paham bagaimana cara memperlakukan ibu hamil ketika bercinta. Aku perhatikan suamiku sangat rajin bertanya tentang seputar kehamilan dan kegiatan seks yang harus dihindari dengan wanita hamil. Ia tidak sungkan bertanya dan berkonsultasi. Aku juga sempat memergokinya sedang mencari artikel yang membahas percintaan dengan wanita hamil dengan segala resikonya. Tentu saja ia tidak lupa mencari tahu bagaimana posisi bercinta dengan ibu hamil agar aman untuk bayinya. "Kak," aku medongakkan wajahku ketika kejantanannya memompa kewanitaanku. Entah kenapa aku selalu bergairah ketika berdekatan dengannya. Mungkin karena efek hormon kehamilanku. Padahal dulu sebelum hamil aku tidak seperti ini. Tidak menginginkan percintaan setiap hari. Dulu Kak Oliv sering merayuku agar aku mau bercinta dengannya. Namun beda ketika aku hamil, tanpa dirayu pun kadang aku me

  • Finding Nami ( INDONESIA )    146. Kebahagiaan Hidupku

    Pov James Delapan bulan kemudian. Aku menatap istri kecilku yang sedang terlelap dalam dekapanku dengan perutnya yang membuncit. Ia tidur miring menghadap ke arahku dengan perutnya yang diganjal oleh sebuah bantal kecil khusus. Setelah kepulangan kami dari bulan madu, Nami dinyatakan positif hamil. Saat itu aku sangat bahagia karena sesuai dengan harapan kedua orang tuaku yang menginginkan cucu. Nami langsung hamil. Aku yang dari pertama juga menginginkan seorang anak melarang Nami untuk melakukan program KB dan untungnya Nami menyetujuinya sehingga tidak ada penundaan kehamilan setelah pernikahan kami. Dan sekarang Nami sudah hamil tujuh bulan. Namun yang membuat aku heran badannya tidak mengalami perubahan hanya bagian perutnya saja yang membesar. Dengan tubuhnya yang mungil, kadang aku merasa kasihan karena sepasang kaki kecilnya harus menahan beban beberapa kilo yang berada di perutnya. Kami sudah pergi ke dokter melakukan USG untuk mengetahui jenis kelamin anak kami. Karena kami

  • Finding Nami ( INDONESIA )    145. Love in The Air 2

    POV James Aku tersenyum mengingat percintaan panas kami di jet waktu itu. Nami sangat liar, membuat gairahku naik beberapa kali lipat dibanding biasanya. "Kamu serius? Aku masih bertanya di saat Nami telah melepas kaosnya. Tentu aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku pun segera melepas semua pakaianku tanpa terkecuali. Langsung kudekati Nami lalu kupeluk tubuhnya yang hangat. Aku sangat merindukan momen ini. Sejak kami berbaikan, terhitung hanya beberapa kali kami bercinta. Aku haus kehangatan, aku ingin memasuki kewanitaannya yang sempit. Merasakan setiap pijatan lembut di kejantananku. Istri kecilku bagaikan candu untukku. Membuatku melayang dan puas pada saat yang bersamaan. "Kak Oliv," Nami mendesah saat kukecup tengkuknya. Tubuhnya menggeliat setelah mendapat rangsangan dari tanganku. "Kakak sudah memastikan semua kru tidak akan melihat kita?" tanya Nami dengan suara yang sudah terengah. "Tentu Sayang, aku tidak mungkin memperlihatkan percintaan kita kepada orang l

  • Finding Nami ( INDONESIA )    144. Mempertahankan

    Lima jam sebelumnya. "Hei, kamu kan gadis tadi?" tanya Becky saat melihat Nami keluar dari kamar hotelnya. "Kamu bicara denganku?" Nami pura-pura tidak paham dengan maksud Becky. "Kemarin James memanggilmu Sayang." "Sayang? Apa maksudmu?" Hati Nami yang sedikit membaik berubah kesal dengan kehadiran Becky. "Laki-laki tampan yang bersamamu, ke mana dia?" Nami menghela napasnya, "aku tidak mengenalnya." "Kumohon pertemukan aku dengannya. Aku sangat mencintainya dan aku ingin menikah dengannya." "Dengar Nona aku tidak tahu tentang keberadaannya dan kamu ingin aku membawamu …." Nami terkesiap melihat Becky berlutut di hadapannya. "Tolonglah, aku mohon. Aku tidak bisa melupakannya. Aku mencoba bercinta dengan laki-laki lain tapi itu tidak bisa menghapus kenanganku bersama James. Hanya James yang bisa memuaskanku di ranjang. Perlakuannya sangat manis dan lembut. Sungguh aku tidak bisa melupakannya." Nami langsung emosi mendengar Becky menceritakan percintaan James dengannya. "Nona

  • Finding Nami ( INDONESIA )    143. Love in The Air

    "Babe!" James mencari Nami di kamarnya. Istrinya itu memutuskan pisah kamar setelah pertemuan mereka dengan Becky. Apalagi setelah James jujur mengatakan jika pernah bercinta dengan Becky. Nami langsung marah sehingga tidak mau tidur sekamar dengan James. Jangankan bulan madu indah, makan malam saja Nami tidak ingin bersama James. Dan pagi ini Nami sudah menghilang dari kamarnya. "Bodohnya gue, harusnya gue lebih mengawasi keberadaannya." James memang berada di kamar lain. Tapi ia mengawasi keberadaan Nami dari balik pintu. Tadinya ia akan menunggui di depan pintu kamarnya Nami. Namun karena beberapa pengunjung hotel menatapnya curiga, James memutuskan kembali ke kamarnya. Lagipula James takut Becky datang lagi dan membuat Nami semakin marah. "Ke mana dia, ya?" James berjalan mondar-mandir di lobi hotel. "Mungkin dia ke sana, menemui Takeshi." James terkesiap saat mengingat Takeshi. Teman Nami yang berpura-pura menjadi sepupunya dengan tujuan ingin memiliki Nami sebagai kekasih. "T

  • Finding Nami ( INDONESIA )    142. Honeymoon Disaster

    'Becky?' Alis Nami terangkat, siapa lagi wanita ini? Wanita yang mempunyai bentuk tubuh seperti model artis panas. Tinggi tubuh Becky sebatas telinga James. Rambutnya panjang di atas pinggul yang diwarnai merah. Kulitnya cokelat eksotis dan wajahnya cantik. Buah dada dan pantatnya menonjol sempurna. Jika dibandingkan dengan dirinya, sungguh Nami tidak ada apa-apanya. James langsung menarik tangan Nami untuk masuk ke dalam. Ia ingin menjelaskan identitas Becky agar tidak salah paham "James," Becky memeluk James dari belakang. Tubuh seksi wanita itu menempel dan kedua buah dada montoknya menekan punggung James. Mata Nami melotot, ia kesal karena Becky cuma mengenakan bikini two-piece dan saat ini buah dada montoknya tersingkap separuh. Puncak dada kecoklatan itu menyembul keluar dan Nami bisa melihat jika puncak dada itu sudah menegang, menandakan wanita seksi itu sedang bergairah. James langsung melepas tangan Becky, "maaf saya tidak mengenal Anda. Anda salah orang." "Tidak mungkin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status