Share

Ancaman

Wildan memacu mobil dengan kecepatan cukup tinggi. Sehingga tak sampai setengah jam, kami sudah tiba di area parkir mall.

Segera aku menelepon Papa menanyakan keberadaannya. Kemudian aku dan Wildan bergegas menemuinya.

Lelaki yang telah memasuki usia senja itu dari kejauhan tampak duduk dengan gelisah. Berkali-kali ia tampak mengedarkan pandangan.

"Pa!" panggilku saat jarak kami sudah cukup dekat.

Lelaki yang selama ini mendidikku dengan keras itu menoleh.

"Gimana?" tanyanya. "Kita langsung ke kantor polisi sekarang?"

Aku menghela napas. Teringat kembali kondisi Fabian. Kalau Ibram dipenjara, bagaimana dengan mereka. Mereka tak punya siapa-siapa selain Ibram.

Namun, lelaki itu sudah sangat jahat padaku.

"Gimana ya, Pa, baiknya?" Aku meminta pendapat Papa.

"Kenapa?" tanya Papa.

"Anak Ibram, kan, sakit."

Pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
bener Vi kmu hrs ati2 sama Rena dn Ibram .soal nya dia ngancam kmu kaya gitu .papa mu apa anak mu yg dia mau kerjain celaka ...
goodnovel comment avatar
hannie kia
renaa perempuan gila sialan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status