ISTRI Warisan Adik

ISTRI Warisan Adik

last updateLast Updated : 2025-05-21
By:  RESYARINUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
21Chapters
8views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Tolong nikahi Hanna, jika aku pergi." Permintaan dari adiknya yang terbaring tak berdaya itu, seketika membuat Jefri tertegun. Wanita yang adiknya minta untuk nikahi, tak lain adalah tunangannya sendiri. Pernikahan mereka bahkan di depan mata, tapi takdir sepertinya berkata lain, dengan musibah yang terjadi sekarang. Hanna juga tak menyangka, setelah kehilangan yang bertubi-tubi, dia diminta menikahi Kakak tunangannya, sosok yang tak dia kenali. Jefri diminta menikah dengan Hanna, layaknya Hanna istri yang diwariskan adiknya untuknya. Apa yang akan terjadi??? Haruskah mereka memenuhi permintaan adiknya??? Tapi Jefri bahkan tak pernah berpikir untuk menikah kembali, karena dia masih begitu mencintai mendiang istrinya dan hanya ingin membesarkan anaknya. Bagaimana kisah mereka berjalan??? ***** Nantikan kisah mereka. Kunjungi IG-ku : @rin.resya untuk melihat visual dan info lainnya.

View More

Chapter 1

1. Lamaran di Pemakaman

Makam yang masih basah itu terus ditangisi oleh Hanna yang baru saja kehilangan Ayahnya, dia berjongkok dengan gamis dan kerudung hitamnya, ditemani seorang pria muda yang setia berdiri disisinya, dialah Nandra Jafran Kusuma.

"Apa yang harus Hanna lakukan sekarang? Hanna kerja dan berjuang buat Ayah, tapi sekarang Ayah pergi tinggalin Hanna. Hanna gak punya siapa-siapa lagi, Ayah.” Isak Hanna terdengar pilu dengan suara seraknya yang masih di dengar baik oleh si pria.

"Hanna, kamu tidak bisa terus seperti ini. Masih ada Allah disisi kamu, aku juga ada. Kamu harus ikhlas, semua ini sudah takdir. Kasihan Ayah kamu bila terus kamu tangisi,” ucap Jafran.

"Hiks, maafkan Hanna ya Allah. Maafkan Hanna Ayah, karna Hanna Ayah pasti merasa berat. Maafkan Hanna, sekarang Hanna iklhas melepas Ayah ke sisi Allah,” ucap Hanna mengelus nisan sang Ayah, lalu dia menadahkan tangannya. 

“Lapangkanlah hatiku ya Allah dan ampunilah semua dosa Ayah, tempatkanlah ia disisimu, hiks."

Jafran yang sejak tadi menemani Hanna, akhirnya membantu Hanna hingga berdiri berhadapan dengannya. Sementara Hanna terus menunduk dengan air matanya yang masih mengalir, mengatakan ikhlas di mulut, tak semudah yang hati rasakan.

"Aku tahu ini memang bukan waktu yang tepat, tapi ini saatnya aku berani buat ambil tanggung jawab lindungi kamu setelah Ayah kamu pergi."

Mendengar kata-kata yang diucapkan Jafran perlahan Hanna berani melihatnya langsung setelah menghapus air matanya.

"Maksud kamu apa?" tanya Hanna, karena kata-kata Jafran terdengar aneh ditelinganya.

"Hanna Kintara, di depan makam Ayah kamu dan disaksikan oleh Allah,” ucap Jafran menjeda kalimatnya, lalu menghela nafasnya dahulu.

"Bismilahirohmanirohim, maukah kamu menikah denganku?" tanya Jafran terus terang dan membuat Hanna sungguh kaget.

"Jafran, ini semua gak lucu. Jangan karna kamu cuma kasihan sama aku kamu tiba-tiba bilang kaya gini,” ucap Hanna dengan air matanya yang kembali mengalir lalu dia hapus kembali.

"Aku gak bercanda Hanna, Allah saksiku. Dan perlu kamu tahu, sejak dulu bahkan saat kita masih SMA, aku sudah menyukai kamu, tapi aku tahu batasan antara pria dan wanita. Aku bukan lelaki yang siap bertanggung jawab atas kamu saat itu, hidupku saja masih bergantung pada orang tuaku. Aku berjuang, aku belajar untuk menjadi lebih dewasa. Sekarang walau kita terbilang masih muda, tapi aku sudah bekerja. Aku yakin kamu adalah jodoh yang dipersiapkan Allah buat aku, ketika aku gak berharap bisa ketemu kamu lagi. Tapi akhirnya kita bertemu lagi setelah lima tahun berpisah, dan aku pikir satu tahun ini cukup untuk bikin kamu yakin sama aku. Jangan bilang kamu gak ngerasa kalau selama ini aku mencoba dekat sama kamu Hanna."

Penjelasan panjang lebar itu cukup membuat Hanna terdiam dan berpikir. Memang akhir-akhir ini mereka lebih dekat, tapi Hanna tak pernah berpikir sejauh ini. Hanna hanya merasa mungkin Jafran hanya menganggapnya teman juga bawahannya. Hanna juga hanya fokus merawat Ayahnya dan merasa tak pantas bila memang Jafran menyukainya yang hanya dari kalangan bawah, tapi apa yang disampaikan Jafran sekarang jelas membuat Hanna bingung.

"Tapi, A-aku bukan siapa-siapa." Air mata itu terus mengalir karna kesedihan juga kebimbangan hatinya, Jafran terlalu sempurna untuk gadis penuh kekurangan seperti dirinya.

Saat itu Jafran memberanikan diri memegang pundak atas Hanna, hingga Hanna akhirnya menatap ke arahnya.

"Jangan melihatku sebagai atasan, teman bahkan siapapun Hanna. Tapi tolong lihat aku sebagai pria yang siap bertanggung jawab atas kamu. Liat mata aku, aku bahkan sangat menyayangi kamu, walaupun mungkin kamu tidak memiliki perasaan sepertiku. Tapi aku mohon kamu pertimbangkan kembali lamaranku, kita bangun semuanya bersama-sama. Aku akan bertanggungjawab pada kamu, aku siap untuk menjadi imam untuk kamu. Kalau masalahnya hanya soal perasaan, biarkan aku yang menunjukkan sedalam apa perasaanku pada kamu, sampai akhirnya kamu bahkan merasa sangat dicintai,” jelas Jafran panjang lebar.

“Jafran,” cicit Hanna.

“Sekali lagi aku tanya, kamu maukan nikah sama aku??"

Pada siapa Hanna harus bergantung saat ini kalau bukan pada pria yang begitu dengan tulus dan peduli padanya, yang terdapat keseriusan dimatanya saat dengan yakin melamarnya. Walau mungkin akan ada penolakan dari keluarganya, Hanna harus siap. Dan hati Hanna yang harus mulai terbiasa memupuk rasa yang dulu hanya sebatas teman sekarang menjadi calon imamnya, karena tak ada alasan untuk menolak lelaki sebaik Jafran.

"Bismillah, aku terima lamaran kamu Jafran,” ucap Hanna lirih.

"Alhamdulillah."

Jafran langsung melepas tangannya yang berada di pundak Hanna, lalu dia berjongkok kembali di pusara Ayah Hanna, membuat Hati Hanna makin yakin untuk menerima Jafran melihat apa yang dilakukan pria itu.

"Paman, maaf karna Jafran tidak meminta restu untuk menikahi Hanna saat Paman masih ada, tapi walaupun begitu semoga Paman merestui kami. Sekarang Paman tidak perlu khawatir, Jafran yang akan menggantikan Paman bertanggung jawab untuk Hanna, Paman bisa tenang disisi Allah. Jafran tak akan pernah menyakiti Hanna, Jafran akan selalu disisi Hanna, Jafran janji."

Setelah mengatakan itu Jafran menengadahkan tangannya, dan lantunan do'a serta ayah suci terdengar begitu merdu, membuat Hanna kembali meneteskan air matanya.

"Besok mungkin aku akan ke rumah kamu sama Ayah dan Bunda. Aku mau kita cepat menikah, agar aku bisa selalu disisi kamu. Atau perlu hari ini juga kamu nginap di rumah aku, biar kamu ada teman," tawar Jafran dalam perjalanan mereka pulang.

"Gak usah, aku juga masih perlu nenangin hati aku. Dan soal pernikahan apa gak terlalu cepat? Gimana kalau orang tua kamu gak setuju?" tanya Hanna dengan suara mencicit di akhir kalimatnya.

"Kamu bahkan bekerja buat Bunda sebelum sama aku. Apa bunda terlihat seperti orang tua yang kejam seperti di sinetron? Yang akan menentang keinginan anaknya hanya karena perbedaan kasta?" tanya Jafran bercanda.

"Enggak." jawab Hanna.

"Karena itu jangan khawatir, pokonya besok kamu siap-siap,” ucap Jafran lalu fokus kembali menjalankan mobilnya.

'Ayah, semoga ini keputusan benar yang Hanna ambil. Ayah yang tenang disana.'

Hanna melihat keluar jendela, lalu menyenderkan kepalanya dan diam-diam kembali lagi menangis karena ingat dia telah kehilangan Ayahnya dan kini sendirian.

Jafran sadar bahwa Hanna menangis kembali, tapi rasa kehilangan itu akan lebih baik jika diluapkan. Hal ini pula yang mendasari Jafran ingin segera menikahi Hanna, agar dia tak kesepian dan bersedih terus menerus sendirian.

*

*

*

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
21 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status