Share

Tebusan

Mendengar kabar Cahaya menghilang aku langsung menghubungi Wildan. Entah kenapa, yang terpikir di kepalaku pengacara itu. Aku yakin ini ulah Ibram. Siapa lagi yang mencari masalah denganku kalau bukan laki-laki itu.

"Wil, Aya menghilang," ucapku setelah terdengar sapaan dari Wildan di ujung ponsel.

"Gimana bisa, Vi?" Suara Wildan terdengar terkejut.

"Enggak tahu, barusan Papa telepon." Aku berusaha menjelaskan dengan tenang meski sebenarnya aku sangat panik. Aku takut Ibram nekat melakukan hal yang tidak-tidak.

"Kamu dimana sekarang?" tanya Wildan. Sepertinya laki-laki itu mau langsung menemuiku.

"Aku ...." Aku menoleh ke arah Rena. Aku bahkan sampai lupa kini ada di mana dan sedang bersama siapa saking paniknya. "Aku di rumah sakit permata, Wil. Kamu ke sini?"

"Oke. Tunggu jangan kemana-mana!" Tanpa berkata-kata lagi, Wildan mematikan sambungan teleponnya.

"Aya menghilang, Mbak?" tanya Rena setelah aku menurunkan ponsel dari telinga. Raut wajahnya terlihat cemas. Sepertinya pikiran
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu ttp cari Aya dulu baru ttp lapor k polisi klo udah ketemu kmu dien2 nemuin dokter nya Febian bener g dia hrs operasi kmu bantu
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu ttp cari Aya dulu baru ttp lapor k polisi klo udah ketemu kmu dien2 nemuin dokter nya Febian bener g dia hrs operasi kmu bantu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status