Share

Merancang Drama [4]

Pria itu tersenyum sabar. “Baiklah, aku akan menjelaskan sekali lagi.” Mereka saling bertatapan dalam satu garis pandangan. Meski suasana di sekitar kian ramai karena bertambahnya pengunjung yang ingin menikmati keindahan senja berlatar Gunung Salak, Violet merasakan sebaliknya. Keheningan  menaungi mereka berdua begitu intens. Hingga dia merasa khawatir jika Quinn bisa mendengar suara denyut nadinya dengan jelas.

“Seperti katamu, Jeffry dan Eirene adalah manusia merdeka. Kita tidak mungkin melarang mereka untuk saling berkomunikasi. Sementara di lain sisi, kita berdua –terutama aku- mencemaskan mereka. Artinya, kita khawatir kalau akhirnya mereka benar-benar melampaui garis. Karena ... hmm ... semua bisa melihat kalau mereka saling tertarik.” Quinn berdeham lagi. “Sampai di sini, apakah kamu dan aku sepakat?” tanyanya.

Violet tak punya pilihan selain mengangguk. “Ya,” jawabnya pendek.

“Kita berdua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status