Share

Bab 23

Niki menatap Hangga yang baru saja mematikan ujung rokoknya. Lelaki itu tersenyum lalu mengulurkan tangan pada perempuan dengan wajah ditekuk di depannya.

“Ayolah … kamu jelek kalau cemberut!” kekeh Hangga seraya menjawil dagu belah yang selalu memabukkannya itu.

“Aku gak nyangka perempuan itu pintar sekarang.” Niki berdecak.

“Karena kamu sudah tahu, maka sebaiknya ke depan lebih berhati-hati, apalagi kalau dia sampai mengendus hubungan kita. Bisa-bisa kejadian dulu waktu kamu menjebaknya denganku akan kembali dia ungkit dan dibongkar pula,” tukas Hangga seraya menyandarkan tubuh pada sofa.

“Kapan sih kamu mau meresmikan hubungan kita, Sayang? Aku kalau sudah resmi jadi Nyonya Hangga gak perlu lagi menanti nafkah dari Gasendra.”Niki mendelik. Lelah juga sebetulnya menjalin hubungan yang tanpa kepastian. Memang dirinya yang salah, dulu mendekati Hermawan yang dikiranya adalah adik kandung Gasendra dan sama-sama memiliki waris untuk mega perusahaannya. Namun seiring berjalannya wakt
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status