Share

Bab 46

Mata biru itu membelalak saat melihat siapa yang sedang duduk di ruang TV. Dengan santainya Rey memindahkan saluran sambil bersilang kaki.

“Berani juga kau ke sini,” sindir Danish yang baru turun dari kamarnya. Rey tersenyum malas.

“Aku ingin tahu keadaan Bian,” jawab Rey dengan entengnya.

Danish terbahak.

“Apa kau terlalu santai hingga mengurusi istri orang, hah? Dia itu tanggungjawabku, kau tidak perlu repot-repot memikirkannya. Hidupnya sudah sempurna dengan berada di sisiku.”

Rey bangkit dan tersenyum kecut. “Oh, ya? Bagaimana dengan ini?” ucapnya menunjukan surat panggilan dari Pengadilan Agama.

Danish membelalak. Dia tak menyangka jika Bian benar-benar mengajukan gugatan cerai.

Dengan penuh amarah Danish menyambar surat itu dan menyobeknya hingga berkeping-keping.

“Ini hanya lelucon. Bian akan segera mencabutnya,” ucap Danish jumawa.

“Oh ya? Apa kau sudah yakin?” tanya Rey mengejek.

Danish kembali terbahak. Dia kemudian meneriakan nama sang istri dengan lantang. Memangginya agar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status